Chapter 15

868 118 3
                                    

Lisa pov.

Apa yang dipikirkan Chaeyoung sampai dia berpikir aku adalah adik kembar nya?

Sulit di percaya sebenarnya tapi aku merasakan hal yang sama. Tapi bagaimana ya? Aku tidak sudi bertemu lagi dengan kembaran ku apalagi saudara ku yang lain setelah apa yang ku lalui seorang diri.

"Kamu kenapa Lalice? Kenapa diam saja?" Pertanyaan itu mengembalikan kesadaran ku seperti sediakala.

Aku tersenyum sebelum akhirnya tertawa dan menjawab pertanyaan Chaeyoung barusan.

"Hahaha Aku tidak apa-apa, hanya merasa lucu ketika kamu mengatakan bahwa aku adalah adik kembar mu Chaeyoung-ah. Ketahuilah bahwa aku ini adalah anak tunggal jadi tidak mungkin aku ini adalah adik kembar mu." Setelah aku mengatakan kalimat barusan terlihat raut wajah Chaeyoung murung.

Apa-apa'an itu? Aku jadi merasa tidak enak sekarang.

"Hiks hiks Aku terlalu berharap ya? Padahal memang tidak mungkin kamu adalah adik kembar ku. Adik kembar ku itu meski pendek , dekil dan berponi seperti kuda tapi aku sayang padanya HUWAAAA... "

Seketika aku langsung menutup kedua telinga ku rapat-rapat mendengar suara tangis cempreng nya itu.

"YAAAAAK HENTIKAN TANGIS MU DASAR CHIPMUNKS."

Deg

A-apa yang baru saja aku katakan tadi? Aduh bagaimana jika dia menyalahkan artikan ucapan ku. padahal aku hanya refleks saja memanggilnya Chipmunks seperti dulu saat aku memanggil 'dia' saat kecil.

Tapi jika dilihat dari raut wajah Chaeyoung saja sudah membuat ku merinding.

Eomma Appa tolong Lisa, ada hantu Tupai yang sangat meresahkan banyak orang.

Aku harus pergi dari sini , ya!aku harus segera pergi sebelum-

Greb

"Mau kemana kamu Lisa?"

Damn

Mati aku, aku tertangkap oleh nya. Tapi apa katanya tadi?

Bagaimana dia tau nama asli ku?

Lisa pov end.

.............



Jennie terlihat melamun dan tidak fokus saat merias wajahnya agar terlihat lusuh seperti anak jalanan pada umumnya. Bahkan perban yang ia lilitkan di tangan gadis itu agar menipu semua orang tidak terlilit dengan sempurna karena Jennie tidak fokus dalam melihat.

Irene melihat nya lalu menghentikan pergerakan tangan Jennie yang terus melilitkan perban itu di tangannya sendiri.

"Sudah hentikan. "

"Eoh? " Kaget gadis bermata kucing tersadar dari lamunan nya.

"Unnie kenapa menghentikan ku? Aku belum selesai melilit kan perban nya tau. " Kesal Jennie mendapat helaan nafas dari Irene.

"Percuma juga kamu terus melilit kan perban itu jika pikiran mu tidak sedang disini. Sebenarnya ada apa dengan mu eoh? Apa masih memikirkan tentang gadis yang kita duga sebagai kakak sulung mu yaitu Ji--"

"Cukup Unnie. Jangan sekali-kali menyebutkan nama bajingan itu." ucap Jennie berwajah datar

"Baiklah, aku minta maaf soal itu. Sini Aku bantu lilitkan perbanmu."Irene yang tidak ingin perpanjangan masalah menyudahi pertengkaran mereka.

Jennie hanya diam membiarkan tangannya di lilit oleh Irene.

"Aku memang masih ragu apakah dia Jisoo Unnie atau bukan. Tapi jika benar gadis tadi adalah Jisoo Unnie maka Aku harus berhati-hati mulai dari sekarang." Batin Jennie mengepalkan tangan kanannya erat.

"Dulu saja dia sampai berani menampar adik-adik nya sendiri. Jika dia tau aku mencari uang dengan cara mengemis seperti ini entah apa yang akan dia lakukan padaku." Lanjut nya dalam hati.

Irene melihat silent kemarahan itu, dia ingin sekali menegur Jennie lagi tapi seperti nya hari ini bukan waktu yang tepat untuk memberi ceramah.

"Lebih baik untuk saat ini Aku biarkan saja dia menaruh dendam kepada kakaknya sendiri. Tapi jika sudah keterlaluan baru aku akan bertindak."batin Irene.

" Sudah semua kan? Ayo kita berangkat sekarang."

"Nde Unnie, kajja."

Cirebon 09 Mei 2023

Note :

HP ku semakin rusak anjirr 😡 mungkin sekarang Aku bakalan jarang update ya?

Anak Jalanan ( END )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang