Chapter 45

746 80 4
                                    

"TIDAK! Kami tidak bisa membantu mu meskipun itu demi Lisa."ucap Bambam menolak membantu.

"A-apa? Tapi kenapa? Bukankah Lisa adalah sahabat kalian?"Rose tidak habis pikir kenapa para sahabat Lisa tidak mau membantunya.

"Ya , Lisa memang sahabat kami karena itu lah kami tidak bisa memberikan uang itu untuk mu.  kau tau mengapa? Karena tindakan mu saat ini bisa saja di balas Tuhan  dengan cara yang jauh lebih menyakitkan dari yang kau alami saat ini."ucap Bambam lagi menatap datar gadis blonde itu.

"Ma-maksud kalian apa?"

"Kau tau bukan jika kami menjual Narkotika?" Seulgi mengambil alih untuk menjelaskan.

"Ya, lalu?"

"Biar ku perjelas. Jika Lisa benar membutuhkan banyak uang untuk biaya Operasi nya,  kau sebagai seorang kakak cari lah uang yang halal bukan uang kotor seperti yang sedang kita cari selama ini. Kau mau Lisa mendapat karma atas tindakan mu nanti?"jawab Wendy membuat Rose sadar bahwa jalan yang ia pilih salah.

"Tidak, aku tidak mau."lirih Rose menunduk menyesali perbuatannya.

"Kalau begitu pergi lah dari tempat ini, karena kami tidak akan pernah membantu mu se'peserpun."bentak Bambam berlalu pergi di susul yang lain kecuali Jaebum.

"Maaf atas sikap Bambam tadi tapi aku setuju dengan ucapannya. Lisa memang membutuhkan banyak uang , tapi bukan uang haram seperti yang dia dapatkan dulu bersama dengan kami melainkan uang halal dari kerja keras mu sendiri Rose-ssi."

"Ta-tapi aku tidak tau harus kerja apa. Ijazah pun aku tidak punya bagaimana bisa aku mendapatkan uang halal Jaebum-ssi."

"Huh merepotkan!! Aku memang tidak bisa membantu banyak. tapi,  jika kau bersikeras ingin ikut kami menjual Narkotika, aku akan memberi mu 10 juta won jika berhasil menjual 10 bungkus  benda haram itu.  tapi resiko nya kau tanggung sendiri. Bagaimana ? apa kau tertarik dengan penawaran ku?"

"Ya , aku mau. Akan aku lakukan apapun itu demi mendapatkan 10 juta won secepatnya."

                                    °°°°°°°°

"Jennie."panggil Jisoo membuat suasana hati gadis bermata kucing itu semakin kacau melihat kedatangan nya.

"Mau apa kau kemari? Ingin meledek ku karena tidak bisa membiayai Operasi Lisa? Atau ingin berpura-pura sok'baik di depan ku lalu menusuk ku dari belakang?"

"Kau ini berbicara apa Jeundeukie? Mana mungkin aku meledak mu, kau itu adik ku."

"Adik kata mu?  Haha lucu sekali. Lalu yang tadi itu apa? Kau menghina adik mu sendiri di tempat umum apa itu bisa di benarkan?"Jisoo diam dan hal itu semakin meyakinkan  Jennie bahwa Jisoo patut di curigai karena kebaikannya.

"Dengar Jisoo-ssi. aku mungkin miskin dan tidak memiliki banyak uang seperti dirimu. tapi, aku memiliki harga diri yang cukup tinggi meskipun aku seorang anak jalanan."ujar Jennie menatap tajam Jisoo.

"Jennie kau--"

"Dengarkan aku dulu baru kau bicara."potong Jennie cepat tidak membiarkan Jisoo menyela perkataan nya.

"Kau-- kau mungkin selama ini  hidup bergelimang harta karena itu kau tidak akan pernah tau bagaimana rasanya menjadi diriku kan? Terlihat dari gaya pakaian mu saja sudah seperti seorang Selebriti Dunia. Padahal di luaran sana adik-adik mu hidup menderita!!"

"Jennie, kau salah paham terhadap ku."lirih Jisoo menatap sendu Jennie yang tidak pernah berhenti menyudutkan nya padahal mereka sama-sama hidup dalam kegelapan selama ini.

"Haha aku tidak akan pernah percaya padamu, jadi ku mohon segeralah pergi dari hadapanku karena aku tidak sudi membagi oksigen dengan orang yang gila harta seperti dirimu HAN JISOO."

Anak Jalanan ( END )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang