16. DEG-DEGAN

1.1K 24 1
                                    

Happy Reading
_________

"Manda"

Hari-hari Amanda berjalan layaknya biasa. Sesampainya di sekolah ia sudah langsung dikejar oleh miko. Ketua OSIS yang juga merupakan adik kelasnya itu meminta maaf. Mengaku cinta tapi dengan sengaja membalasnya dengan mencari gadis lain dan yang lebih ke betulannya lagi, gadis itu malah Anya.

Di lorong pertama setelah pintu masuk sebelah gerbang sekolah, untuk kali pertama Amanda memutuskan untuk menanggapi Miko. Amanda balik badan kemudian menghela napas pelan.

"Apakah selama ini aku begitu mengganggu bahkan menyakiti kamu? Jika iya, aku bener-bener minta maaf."

Apa yang baru saja Amanda katakan ditambah wajah gadis itu yang begitu datar, teramat mengganggu seorang miko. "maksud kamu apa Manda? Justru aku yang harusnya minta maaf karena selama ini aku juga yang selalu menganggu kamu."

"Jika kamu sudah sadar selama ini kamu sudah mengangguku, tolong berhenti sekarang juga." Amanda masih menyikapi Miko dengan dingin.

Miko menggeleng tegas, kelas tidak bisa melakukan apa yang harus saja Amanda minta kepadanya. "Aku enggak bisa Manda, apalagi sejauh ini, alasan aku menganggu kamu karena aku suka, aku sayang, aku cinta sama kamu. Alasanku mengganggu kamu karena aku sedang berusaha mencuri perhatian kamu. Apalagi sejauh ini, kamu,....... kamu beneran susah ditebak."

Amanda menggeleng kemudian mundur. "Jangan membuang-buang waktumu untuk hal yang hanya akan kamu menyesal."

Miko menghela napas dan mulai merasa frustasi. "Manda, please!"

"Apalagi kamu sudah sama Anya. Berteman denganku saja, itu hanya akan membuatku semakin berdosa di mata papaku. Aku beneran capek, dan aku sudah beneran nggak,...aku nggak mau mikir! Amanda langsung pergi.

Miko langsung mengejar, tapi Amanda terus menghindar. Namun pagi ini ada yang berbeda. Semuanya apalagi para siswi mendadak sangat manis kepada Amanda. Mereka kompak perhatian bahkan tak segan memberi hadiah kepada Amanda. Baik berupa makanan, boneka, bahkan ada yang sampai menawari Amanda tiket konser BB korea selatan yang kebetulan akan menggelar konser di Indonesia khususnya di Jakarta.

"Kamu kok nggak pernah bilang kalau kamu ini ternyata adiknya Pak Samudra?" Celetuk salah satu dari mereka dan sudah langsung membuat Amanda paham alasan perhatian dan juga sikap manis yang ia dapatkan karena apa.

"Memangnya siapa yang bilang?" Tanya Amanda  masih menyikapi dengan dingin.

"Pak Samudra," ucap siswi tersebut bertetapan dengan kehadiran pria bertubuh tinggi nan atletis dan tidaklah lain Pak Samudra.

Bukan orang lain atau siswi yang baru menyebut namanya yang ditatap Pak Samudra, melainkan Amanda yang langsung memberinya wajah sangat datar.

"Makin hari malah makin mati rasa saja nih anak!" Batin Pak Samudra yang kemudian mengisi kelas. Mengabarkan akan adanya kelas tambahan mulai senin depan untuk kepentingan ujian kelulusan.

Seperti yang Pak Samudra harapkan, semua siswi menjadi bersikap sangat manis  kepada Amanda. Walau yakin kenyataan tersebut akan membuat Amanda yang biasa serba sendiri merasa muak, itu jauh lebih baik daripada Amanda malah dimusuhi satu sekolah. Belum lagi Anya yang masih saja menyikapi Amanda layaknya musuh.

"Sejak kapan kamu jadi adiknya Pak Samudra?" Sinis Anya yang membawa pasukannya di lorong menuju pintu keluar.

Amanda yang masih bersikap sangat dingin, hanya menyunggingkan senyum mengejek sambil menggeleng tak habis pikir. Anya yang kesal dan tidak terima nekat menarik sebelah lengan Amanda, tapi detik itu juga siswi yang bukan pasukan Anya langsung melerai, mereka semua kompak membela Amanda, kemudian memastikan keadaan Amanda yang mereka harapkan baik-baik saja.

SECRET WEDDING TO A TEACHER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang