Happy Reading
________""Saya, saya benar-benar minta maaf karena selama mengenal dan bahkan selama jadi guru kamu, saya banyak salah." Pak Miko menatap sungkan Pia yang berdiri termangu di depan bangku tunggu yang keberadaannya ada di depan ruang guru.
Tentu alasan Pia di sana karena gadis itu Tengah menunggu papa mamanya. Sebab sepanjang sekolah di sana, Pia ibarat siswi lurus yang juga sangat pintar, selain Pia yang memang sangat santun.
"Kalau Pak Miko sadar, Pak Miko banyak salah, berarti Pak Miko harus lebih banyak belajar lagi!" Tegas Pia yang kemudian berdalih, dirinya telah memaafkan Pak Miko.
"Sudah 1 tahun lebih, bahkan saya sudah sampai lulus, saya jadi lulusan terbaik dan saya dapat beasiswa kuliah di luar negeri, eh Pak Miko baru minta maaf?" Lanjut Pia yang kemudian langsung menggeleng tak habis pikir.
Pak Miko langsung tersenyum tak berdosa kemudian kembali meminta maaf. Pak Miko tak segan membungkuk-bungkuk, hingga Pia menjadi tidak enak sendiri.
Dari lorong belakang, Pak samudra dan Amanda yang baru datang, langsung menaruh perhatian khusus pada apa yang Pak Miko lakukan kepada pia. Tanpa direncanakan, keduanya kompak menoleh kemudian menatap satu sama lain.
"Si Miko kayaknya ada tanda-tanda ke pia, yah, pah?" Lirih Amanda yang kembali memperhatikan kebersamaan di depan bangku tunggu. Di depan sana, Pia sampai memarahi Pak Miko dan meminta pria itu untuk segera pergi.
"Pia galak banget, Pak. Pak Samudra versi cewek itu sih!" Ucap Amanda lagi yang tak kuasa menahan tawanya. Namun, Sampai detik ini, Amanda yang mendekat beberapa buku untuk materi mengajarnya menggunakan kedua tangan, masih berucap dengan lirih. Ia dapati, Pak Samudra yang langsung mesem.
"Coba lihat nanti. Takutnya si Pipin beneran mau jadiin Pia mantu!" Ucap pak Samudra malu-malu.
Mendengar itu, Amanda langsung antusias.
"Ih, besanan sama Pipin kayaknya seru, pah!"
"Enggak seru lagi, tapi berisik. Hati-hati saja takutnya jantung jadi nggak aman!" Balas Pak samudra yang sudah langsung membuat Amanda ngakak parah.
Tawa Amanda sampai ke telinga pia. Gadis itu buru-buru menghampiri kebersamaan orang tuanya.
"Sudah nunggu lama, ya? Selamat ya, jadi yang terbaik lagi!" Ucap Amanda manis, memeluk Pia penuh kasih sayang, mencium kedua pipi maupun kening Pia penuh cinta. Sungguh potret Mama idaman. Sekelas Pia yang hanya anak sambung dan mereka bertemu ketika Pia sudah berusia 10 tahun, merasa sangat menyayangi sang Mama yang usianya hanya terpaut 9 tahun lebih tua darinya.
Tak seperti biasa, kali ini Pak Miko yang biasanya selalu menghindari kebersamaan Amanda dan Pak Samudra. Mendadak buru-buru bergabung.
"Sayang, kayaknya memang ada yang sedang usaha. Berusaha mengikuti jejak kita," ucap Pak Samudra sengaja menyindir Pak Miko.
Amanda yang paham kode dari sang suami refleks menahan tawanya. Padahal, hari kepergian Pia ke luar negeri sudah makin di depan mata. Namun, Amanda yang sudah membiasakan diri dan menanamkan keyakinan bahwa perpisahan mereka hanya sementara dan itupun untuk kebaikan bersama. Kini, Amanda benar-benar sudah jauh lebih dewasa ketimbang saat masih awal mereka mengetahui rencana Pia kuliah ke luar negeri.
Melihat interaksi Pak samudra dengan Amanda, Pak Miko sudah langsung sadar diri, bahwa dirinya Tengah disindir.
"Saya tipikal pria setia, kok, pak!" Ucap pak Miko sengaja main kode tanpa terang-terangan kepada pia.
"Setia, tapi baperan ya sama saja bohong. Jangan coba mendekat kalau kamu belum bisa kontrol baper kamu. Apalagi sejauh ini yang antri buat jadi menantu ke saya, banyak!" Ucap pak Samudra sambil terus melangkah masuk ruang guru untuk bersiap pulang.
Amanda yang ditatap dengan sangat memohon, buru-buru menggeleng tegas. "Bilang sendiri, tapi jangan sampai ganggu belajarnya!"
Mendengar itu, Pak Miko refleks menoleh kepada Pia yang masih santai melangkah di belakang mereka, layaknya orang tidak memiliki beban pikiran. Benar, Pia 10 itu dan Pia benar-benar patut ia perjuangkan! Pikir Pak Miko. Hingga yang ada, setelah di sorenya jadi sibuk main ke rumah Pak samudra dengan tujuan apel, ketika Pia akan menjalani penerbangan ke luar negeri diantar oleh Pak Samudra sekeluarga, Pak Miko juga mengawal.
"Ada apa, Pak?" Tanya Pia benar-benar cuek kepada Pak Miko.
Di bandara dan sempat disaksikan Pak Samudra sekeluarga termasuk itu biru yang ikut dibawa, Pak Miko gemeteran hebat menahan rasa tegang sekaligus mellow, nyaris menangis.
"Boleh, Saya menunggu kamu, lalu kita sama-sama mengikuti jejak seperti orang tua kamu?" Tanya Pak Miko.
Kali ini, Pia sudah langsung paham. Namun, Pia juga bingung kepada Pak Miko, sampai memilihnya.
"Kenapa harus saya?" Tanya Pia serius.
"Saya merasa kita memiliki banyak kesamaan termasuk minat dan tujuan kita dalam menjadi guru terbaik, yang memang sama. Dan saya yakin, kesamaan ini akan membuat kita nyambung!" Yakin Pak Miko .
Pia masih meragukan anggapan Pak Miko. "Laki-laki mendadak ngajak jadian padahal sudah jelas, LDR ada di depan mata."
"Nggak apa-apa. Sejauh ini pun, saya sudah terbiasa begitu!" Yakin Pak Miko
"Saya tidak bisa menjanjikan apapun, pak. Namun saya percaya, andai kita memang jodoh, kelak, data diri kita akan disatukan di buku nikah!" Ucap Pia tegas mirip banget dengan sang papa. "Saya mau fokus kuliah dulu."
Pak Miko tersenyum sumringah sambil mengangguk-angguk. "Sukses terus! Jaga kesehatan. Terus kalau saya wa, tolong dibalas!" Mohonya kepada pia yang memang sudah langsung mencuri perhatiannya sejak perselisihan awal mereka.
Seruan dari Pak Miko yang tak segan merengek, Pia refleks menahan senyum. Ia segera menyusul sekaligus bergabung dengan keluarganya yang sudah menunggu di depan sana.
"Noleh, please noleh!" Batin Pak Miko masih bertahan menunggu.
Padahal Pia malah sengaja berniat tidak menoleh. Walau ketika di perbatasan garis perpisahan mereka, Pia menyempatkan diri untuk balik badan, kemudian melambaikan tangan kanannya kepada Pak Miko. Pak Miko langsung tersenyum lega.
Pesawat yang membawa Pia sekeluarga baru saja meluncur, dan Pak Miko sengaja melepasnya dari dalam bandara. "Selamat berjuang Pi! Ayo kita satukan hubungan kita di catatan buku pernikahan." Teringat ucapan Pia tersebut, Pak Miko refleks mesem. Baru ia ketahui, sekelas Pia yang sangat pendiam, ternyata memiliki sisi sangat manis bahkan romantis.
Dan pada akhirnya, setelah 7 tahun lamanya menunggu, nama pak Miko dan nama Pia sungguh disatukan dalam buku pernikahan. Keduanya menjadi ratu dan raja sehari di tengah kebahagiaan yang menyelimuti. Amanda sungguh menemani pak Samudra melepas anak gadis mereka menuju gerbang pernikahan sakral penuh sukacita.
Biru yang sudah berusia 7 tahun lebih menjadi bagian dari pagar bagusnya. Sementara sang adik perempuan yang berusia 3 tahun, juga turut memakai kebaya dan juga sanggul layaknya sang mama. Akhirnya, penantian Pak Miko kepada Pia yang memiliki segudang mimpi sekaligus prestasi, berakhir dengan indah.
ENDING
TERIMAKASIH SEMUANYA! SAMPAI JUMPA DI NOVEL SELANJUTNYA YA!!!
💐💐💐
![](https://img.wattpad.com/cover/347686386-288-k566198.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET WEDDING TO A TEACHER [END]
RomanceSTART: AUGUST 6, 2023 END: OCTOBER 16, 2023 Amanda masih sangat berduka ketika 1 bulan dari kematian sang Mama,sang papah malah menikah lagi padahal Amanda tidak mengizinkannya. memiliki mamah dan juga adik tiri perempuan sebaya dengannya yang membu...