18. AMANDA YANG BELUM SIAP

1.2K 27 0
                                    

Happy Reading
__________

"Ini keluarga kecilku, inilah duniaku," batin Amanda sambil memakaikan jaket miliknya kepada Pia.

Malam sudah makin larut, dan sebagian pembesuk juga silih berganti pulang. Amanda dan Pak Samudra mengantar Pia hingga depan tenda bocah itu.

"Mama sama papa ada di mobil," ucap Amanda sambil mengelus poni Pia penuh sayang.

"Papa sama mama beneran nggak pulang?" Sergah Pia antusias.

Amanda langsung menggeleng. "Enggak, kita pulangnya besok bareng sama kamu."

Setelah mengakhiri kebersamaan mereka dengan pia, Amanda dan Pak Samudra berangsur kembali ke mobil. Sadar suasana malam makin dingin, Pak Samudra melepas jaket kulit yang dikenakan kemudian mengenakannya ke punggung Amanda.

Dunia Amanda seolah langsung berputar lebih lambat hanya karena kenyataan tersebut. Gadis itu berangsur menoleh kemudian menengadah, menatap wajah khususnya kedua mata Pak samudra yang memang lebih tinggi darinya.

"Kamu mau bilang kalau saya sedang modus?" Ucap Pak Samudra.

Amanda langsung mengangguk-angguk. "Bahkan lebih dari itu!" Balasnya sengaja menunding.

Kesal, Pak Samudra langsung memanggul tubuh Amanda.

"Ya ampun, pak! Bapak pikir aku karungan sayur di pasar yang wajib dipanggil?" Protes Amanda sibuk memberontak.

"Saya mau buang kamu ke jalanan agar pikiran kamu bisa jalan!" Ucap Pak Samudra tak hanya mengancam karena ia sungguh membawa Amanda ke jalan raya.

"Woiii pak, bapak itu guru, bisa-bisanya mau buang orang, bahkan istri sendiri ke jalanan!" Protes amandel yang kali ini memukul keras punggung Pak Samudra.

Pak Samudra berangsur berhenti melangkah kemudian buru-buru menurunkan amandel. Namun, iya sengaja seolah-olah akan membuang tubuh Amanda hingga gadis itu buru-buru memeluk tengkuknya sangat erat menggunakan kedua tangan.

Sadar Pak Samudra tak akan berulah, Amanda sengaja menarik dirinya. Kedua tangan Pak samudra masih mendekat pinggangnya sangat erat.

"Mau peluk saja sampai harus bikin drama mau buang istri ke jalan Raya!" Ejek Amanda sambil tersenyum geli.

Pak samudra yang masih menatap serius Amanda berkata, "jadi, kamu tidak percaya bahwa saya benar-benar akan membuang kamu ke jalan Raya?"

Amanda langsung terbengong-bengong tak percaya. "Serius bapak beneran mau buang saya ke jalan raya?"

Pak Samudra langsung menggeleng tegas. "Tidak, saya tidak akan pernah membuang kamu karena saya sudah terlanjur menyayangimu."

Pipi Amanda langsung hangat dan Amanda yakin, kedua pipinya juga sampai merah mirip seperti tomat. "Emang bener ya, laki-laki. Apalagi laki-laki tua dan parahnya duda, beneran paling enggak bisa lihat wanita apalagi istri sendiri, nganggur!"

Mendengar ucapan cepat sang istri, Pak Samudra langsung tak bisa berkata-kata. "Ayo kita selesaikan di mobil!" Tegasnya.

"A-ayo siapa takut!!" Tegas Amanda yang sebenarnya  sudah sangat takut. Di dalam dadanya saja seolah sudah langsung ada musik disko yang berdentam sangat kencang. Apalagi sambil terus mengangkat tubuhnya mirip adegan pelukan romantis, Pak Samudra sungguh membawanya masuk ke dalam mobil.

Di tempat duduk penumpang, Pak Samudra sengaja memojokkan Amanda dan gadis itu langsung meraung-raung ketakutan.

"Bapak ih!!!" Kesal Amanda yang sudah sampai menangis duduk di sudut bawah depan tempat duduk.

SECRET WEDDING TO A TEACHER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang