Happy Reading
________"Pak, memangnya bapak enggak punya pacar?" Sudah sangat malam, tapi Amanda yang belum bisa tidur, sengaja memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bertanya-tanya kepada sang suami.
Seperti biasa, mereka kembali tidur bersama, meski mereka juga tetap berjarak dan Pak Samudra juga memakai selimut berbeda dari Amanda.
"Pacar bagaimana? Kalau memang iya, tentu orang itu kamu, kan?" Balas Pak Samudra sambil meringkuk menghadap Amanda.
Amanda mengernyit. Dalam hatinya ia berujar, masa sih, sekelas Pak Samudra yang digilain banyak wanita, tidak punya pasangan selain Amanda? Masa iya sebelum dengan Amanda, Pak Samudra ibarat duda sejati yang menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan fokus mengurus anak? Masa iya pak Samudra selurus itu?
"Yang kamu pikirin apa sih?" Lanjut Pak Samudra terlanjur penasaran.
Amanda berangsur menggeleng sambil tetap menunduk.
"Mau peluk lagi?" Tawar Pak Samudra lantaran Amanda menjadi diam dan hanya sesekali meliriknya sebal layaknya kini. "Ya nggak apa-apa kalau memang mau. Nanti lulus sekolah, kamu kuliah, lulus kuliah kita baru program hamil. Bagaimana?"
"Jujur Pak, aku sensitif dan mungkin efek belum terbiasa buat bahas hal semacam itu," ucap Amanda sambil tetap menunduk.
"Ya nggak apa-apa, masih lama juga." Pak Samudra berangsur melipat kedua tangannya kemudian menggunakannya untuk menopang kepala. Ia menatap langit-langit kamar di atasnya.
"Tapi aku mau makin rajin belajar, biar bisa lulus dengan nilai terbaik atau setidaknya nilai manusiawi biar nggak malu-maluin amat ke Pia,"ucap Amanda.
Pak Samudra langsung tersenyum memandangi Amanda. "Mulai besok, kita private lagi biar kamu bisa ngejar pelajaran sekaligus nilai."
Amanda yang masih menunduk, berangsur mengangguk-angguk. Tanggapan yang jujur saja membuat Pak Samudra menjadi gemas kepada Amanda.
"Man, mulai sekarang tidurnya boleh sambil peluk, nggak? Kan cuma peluk doang, ga lebih kok." Pak Samudra menyakinkan dan sebenarnya memang sedang berusaha melakukan pendekatan dengan sang istri.
"Jangan lupa, walau di sekolah saya terkenal galak tapi di luar itu apalagi di rumah, saya tetap suami kamu," lanjut Pak Samudra.
Kalimat terakhir Pak Samudra barusan ibarat jurus jitu untuk membuat amandel lebih bertanggung jawab kepada hubungan mereka. "Beneran ya, hanya peluk!" Balas Amanda yang belum apa-apa sudah tak karuan. "Soalnya aku beneran mau fokus urus ujian,terus kuliah,baru program hamil. Tadi gitu kan, bapak bilangnya? Balas Amanda.
Tak samudra menyambutnya dengan senyum hangat. Senyum yang langsung membuat Amanda jaga-jaga. Amanda sengaja tetap berusaha untuk tidak jatuh cinta lebih dulu, takut jika itu terjadi ia akan menjadi seperti sang Mama yang rela disakiti hanya untuk tetap bisa bersama laki-laki tak berguna seperti Pak Edo.
Bersamaan dengan itu, tak Samudra langsung membuat mereka tak berjarak. Pak Samudra memeluk Amanda dengan sangat hati-hati, dan seperti usul Pak Samudra, per malam ini, akhirnya mereka bisa tidur sambil berpelukan.
"Nyaman sih," batin Amanda yang langsung mengantuk dan berakhir terlelap, padahal sebelum dipeluk Pak Samudra ia sama sekali tidak merasa mengantuk.
Keesokan paginya, terbangun di sebelah Pak samudra dan benar-benar tak berjarak, membuat Amanda tidak karuan. Mereka tak lagi berpelukan dan anehnya, tumben Pak Samudra belum bangun apalagi mandi kemudian rapi layaknya biasa? Dan juga alarm di sebelah Amanda juga belum bunyi, padahal Amanda merasa dirinya sudah tidur sangat lama. Dan ketika Amanda memastikan, waktu sudah menunjukkan pukul 07.10 menit.
![](https://img.wattpad.com/cover/347686386-288-k566198.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET WEDDING TO A TEACHER [END]
RomanceSTART: AUGUST 6, 2023 END: OCTOBER 16, 2023 Amanda masih sangat berduka ketika 1 bulan dari kematian sang Mama,sang papah malah menikah lagi padahal Amanda tidak mengizinkannya. memiliki mamah dan juga adik tiri perempuan sebaya dengannya yang membu...