43. SCHOOL FAREWELL PARTY

746 26 0
                                    

Happy Reading
_________

Padahal rasanya baru kemarin, Amanda membahas pesta perpisahan sekolah yang mengharuskan setiap murid memberikan penampilan terbaiknya, dengan sang suami. Namun kini, ia tengah menjalaninya.

Semua mata terus saja tertuju kepada kehadiran Amanda. Terhitung sejak Amanda turun dari mobil, kenyataan tersebut terjadi. Tak semata karena Amanda memang memberikan penampilan terbaiknya dalam balutan gaun panjang warna purple, juga rias salon mahal yang diundang secara khusus ke rumah oleh sang suami. Melainkan, kenyataan manis Pak Samudra yang terus mengandungnya.

Pria itu sampai membawa Amanda ke tempat duduk khusus guru dan staf sekolah.

Acara perpisahan sangatlah meriah, benar kata Pak Samudra, rugi berat andai Amanda yang akan naik ke panggung untuk menerima penghargaan sebagai lulusan terbaik, sampai absen.

Selama acara berlangsung, Amanda duduk di sebelah Pak Samudra, menyaksikan pentas seni yang juga di meriahkan oleh para adik kelas. Toh, andai Amanda menjadi bagian dari murid lain, Amanda akan tetap dicueki. Kenyataan tersebut terjadi karena semuanya terlanjur iri apalagi kini, di tengah panggung, Pak Samudra dengan tegas menyebutkan nama Amanda sebagai istrinya.

Alasan Pak Samudra diberi kesempatan naik ke panggung untuk mengucapkan sambutan sekaligus motivasi, tak lain karena pria itu menjadi wali kelas yang memperjuangkan nilai Amanda, selain Pak samudra yang juga tercatat sebagai wali murid Amanda, tak lama setelah Pak Samudra menjadi guru di sana.

"Sekali lagi, selamat ya sayangku! Lanjutkan perjuanganmu untuk menjadi guru hebat demi menciptakan calon masa depan bangsa!" Dari atas panggung, Pak Samudra terus menatap Amanda penuh cinta. "Tanpa peduli masa lalu kamu karena setiap kehidupan apalagi manusia pasti memiliki masa lalu, apa yang kamu lakukan dan itu prestasi yang begitu membanggakan, benar-benar bisa memotivasi semuanya. Bahwa memang tidak ada yang tidak bisa, selagi kita mau mencoba sekaligus berusaha. Nggak apa-apa ya, belajar nyaris 20 jam, kamu masih sempat masak, belajar jadi ibu rumah tangga yang baik, beneran nggak ada hasil yang menghianati usaha, dan sekarang kamu sedang merasakannya. Terakhir, tetap jadi Amanda yang pemberani. Tetaplah jadi Amanda yang rendah hati, periang, dan sabar. I love you! Terima kasih banyak untuk kerja kerasnya!" Ucap Pak Samudra.

Sorak sorai dari aparasi siswa langsung berisik menghebohkan acara, mengiringi turunnya Pak samudra dari atas panggung. Semua mata kian tertuju kepada Amanda karena selain menjadi sosok yang dibanggakan Pak Samudra, kenyataan Pak samudra yang sampai mengungkap status mereka, sudah langsung membuat semuanya makin iri kepada Amanda. Namun, ada beberapa tatapan yang perlahan berubah. Tatapan yang perlahan menjadi manusiawi dan benar-benar Amanda dapatkan.

"Nggak ada yang menyangka, guru galak kita bisa sebut cinta di!" Sindir Amanda ketika pak Samudra baru duduk di sebelahnya. Pria itu langsung mencubit pipi kirinya dengan gemas.

Terakhir, sebagai murid berprestasi, Amanda diminta naik ke panggung bersama Pak samudra yang juga di daulat sebagai guru sekaligus wali kelas terbaik, berkat kesuksesan Amanda. Setelah menerima piagam dan itu diberikan langsung oleh walikota yang turut hadir, Amanda juga diminta menyampaikan sepatah kata, sebelum turun dari panggung.

"Sebelum ada di titik sekarang, aku sempat berpikir, nggak punya mama kemudian dibuang oleh papa sendiri, papaku di penjara, dan aku pun nggak punya teman, selain aku yang terus saja mendapatkan fitnah, merupakan titik terendahku dalam kehidupan ini. Namun setelah aku bisa sampai di titik ini, tanpa mau menyombongkan diri karena aku juga masih harus sangat belajar, aku sadar, titik terburuk seseorang itu bukan faktor di luar orang itu. Karena titik terburuk seseorang adalah ketika dia nggak mampu menghargai dirinya sendiri. Iya, hal yang paling menyedihkan dalam kehidupan ini adalah ketika kita nggak bisa mencintai diri kita sendiri. Kita terus aja sibuk urus kehidupan orang lain hanya karena kita menganggap mereka nggak lebih baik dari kita. Padahal anggapan semacam itu merupakan pembodohan diri yang malah bisa bikin kita mirip katak dalam tempurung." Amanda yakin, sindiran halus yang tengah ia sampaikan sudah langsung membuat semua murid sekaligus guru yang sempat semena-mena kepadanya, merasa tertampar.

Yang paling tidak bisa aman dan lupa, mereka tidak pernah mengucapkan selamat apalagi sampai bertepuk tangan, di setiap keberhasilan yang Amanda dapatkan di sekolah. Layaknya kini, malah Pak walikota dan Pak samudra yang melakukannya lebih dulu. Kedua pria yang berdiri menghampirinya benar-benar heboh, meminta semuanya bertepuk tangan juga untuk Amanda hingga suasana di sana menjadi dikuasai tepuk tangan.

"Nggak apa-apa, aku beneran nggak rugi sama sekali. Malahan mereka yang akan rugi karena sudah membodohi diri mereka sendiri dengan cara hidup mereka!" Batin Amanda sambil menggandeng sebelah tangan Pak Samudra. Mereka turun dari panggung bersama pesta perpisahan yang benar-benar usai.

Band sekolah kembali menyumbangkan lagu, menambah kemeriahan dan semuanya benar-benar bersenang-senang.

"Nggak apa-apa walau sampai lulus, aku tetap nggak punya teman," ucap Amanda.

"Alasannya?" Balas Pak samudra masih bersikap lembut.

Bersamaan dengan mereka yang terus melangkah meninggalkan keramaian sekolah menuju tempat parkir, Amanda memberikan piagam maupun pialanya diambil alih oleh Pak samudra yang membawakannya.

"Karena aku punya bapak, dan bapak punya teman yang beneran super keren!" Ucap Amanda.

Pak Samudra langsung tersipu. "Benar kata kamu, bahwa kesuksesan kita bukan tergantung orang lain, termasuk itu jumlah teman dan relasi yang kita miliki. Karena mau kita berteman sama anak presiden maupun anak orang paling kaya sedunia sekalipun, kalau kita nggak punya kemampuan, ya tetap saja kita bukan siapa-siapa. Andai pun sempat terkenal paling hanya berlangsung sementara."

Amanda langsung tersipu menyimak sekaligus menatap suaminya. "Aku boleh ambil beasiswa kuliah di luar negeri, enggak pak?" Tanya Amanda tepat ketika pak Samudra baru saja membantunya membuka pintu dan ia langsung duduk di sebelah setir.

Berbeda dari sebelumnya, kali ini Pak Samudra mendadak diam. Tak hanya terlihat bingung, sebab Pak Samudra juga menjadi terlihat sangat sedih. Malahan, Pak Samudra langsung menutup pintu mobil sebelah Amanda tanpa terlebih dulu menjawab.

"Egois ya, kalau aku sampai kuliah di luar negeri, padahal aku sudah punya suami?" Pikir Amanda sambil memasang sabuk pengamannya. Sementara baru saja, Pak Samudra dulu di sebelahnya.

"Pengen banget kuliah di luar negeri?" Ucapan samudra yang perlahan melirik sekaligus menatap Amanda. Gadis itu tak berani menatapnya.

Amanda berangsur menghela nafas pelan tapi dalam. Ia memaksakan diri untuk menggeleng. "Enggak...."

"Yakin....?" Lanjut Pak Samudra sambil menyalakan mesin mobilnya. Ia dapati kebimbangan dari gelagat apalagi ekspresi Amanda.

"Iya...." Amanda berangsur menatap Pak Samudra. Walau mulai menyetir, suaminya itu kerap menatapnya.

"Iya,apa?" Tanya Pak Samudra.

"Iya, enggak jadi ke luar negeri karena aku sudah janji ke pia."

"Janji? Janji apa?"

"Ada pokoknya!"

Karena tetap tidak diberitahu, Pak Samudra mencubit gemas hidung sang istri.

"Kalau aku pergi, Pia pasti kesepian lagi. Aku enggak mau itu terjadi. Aku sudah berjanji bakalan bikin keluarga kecil kita benar-benar jadi nyata, pak. Apalagi tadi saja, bapak sudah mengenalkan aku ke semua pihak sekolah."

Ucapan Amanda barusan sukses membuat hati Pak Samudra nyaris lumer. Pria itu benar-benar tersentuh.

"Jangan nangis dulu, pak. Perjalanan kita masih panjang!" Ucap Amanda sengaja meledek sang suami.

"Sudah ketularan Pipin sih,ini!" Ujar Pak Samudra di sela senyumnya.

Amanda langsung terkikik kemudian sengaja mengeluarkan ponsel dari tas tangannya. Iya sengaja berusaha foto dari sebelah sang suami yang tetap fokus mengemudi.

Bersambung

I don't know why, I feel lazy to continue this story kayaknya saya ga yakin kalo bisa cepat end karena tbtb ngerasa malas, ngeliat ngk ada yg vote padahal bnyk banget yang baca, awalnya sih ga terlalu pusing mikirin ada yg mau vote atau ngk, tapi lama kelamaan ngerasa kayak wah, udah banyak yg baca udah sampe 2K tapi yang vote 289.

SECRET WEDDING TO A TEACHER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang