12. OK!

1.1K 31 0
                                    

mungkin kalo sudah sampe bab 15, bakalan di unpublish untuk di revisi, i know cerita ini masih banyak kurangnya,dan sebisa mungkin aku revisi. aku perbaiki sampe aku harus buka kamus tiap mau tulis, biar aku tau kalimat yang pas itu apa, so i hope you like this story. Enjoy

Happy Reading
__________

Senyum yang kelewat cool, terukir sempurna di kedua sudut bibir tebal milik Pak samudra yang hanya sedikit tertarik. "Akhirnya Amanda punya alasan untuk menjadi lebih baik lagi." Batin Pak Samudra yang merasakan kebahagiaan sempurna.

Pak Samudra merasa tetap menang, meski bukan dirinya yang memenangkan pertandingan. Pertama Karena tanpa harus dipaksa, Amanda tetap memiliki alasan untuk bertahan bahkan berjuang. Kedua, alasan semua itu terjadi malah karena Pia, putrinya.

"Nda, selamat!" Ucap Miko berusaha menyalami Amanda.

Amanda yang masih berpelukan dengan pia, menjadi terusik. Tanpa melepas kacamatanya, ia menatap risih Miko dan perlahan meliriknya sebal.

"Tolong dong jangan galak-galak!" Mohon Miko sambil tetap menunggu jabat tangan Amanda.

Amanda tetap cuek kemudian menurunkan pia dari hadapannya dengan sangat hati-hati. "Duduk di belakang, kita pulang."

"Iya kak!" Pia masih sangat bersemangat tanpa terusik oleh Miko yang sampai Amanda omeli lantaran pemuda itu nekat meraih sekaligus menggenggam tangan kiri Amanda.

"Manda please, aku beneran sayang sama kamu. aku tulus ke kamu!" Yakin Miko bener-bener memohon.

"Tapi saya nggak, jadi sudah ya jangan ganggu-ganggu Saya lagi!" Tegas Amanda, tak sudi rasanya tangannya dipegang Miko meski ia sampai memakai sarung tangan. Juga, walau sebenarnya Miko juga tipikal good looking.

Amanda sendiri tidak tahu kenapa dirinya begitu membenci laki-laki yang mencintainya apalagi jika laki-laki tersebut sampai mengemis layaknya apa yang Miko lakukan. Dan daripada pusing memikirkan alasannya, Amanda memilih menyalakan mesin motornya kemudian bersiap pergi. Tak semata Karena pia sudah beres membonceng dan sampai mendekap pinggangnya erat. Sebab di depan sana, Pak Samudra juga sudah putar balik tanpa ada tanda-tanda pria itu akan bergabung dengan mereka.

"Aku yakin, aku bisa bikin kamu balas mencintaiku" sargah Miko sampai berdiri di hadapan Amanda.

"Jangan terlalu yakin, nanti yang ada kamu terlalu merugikan diri dan itu hanya bikin beban hidup kamu bertambah." Ucap Amanda kelewat santai. "Malahan saranku, mending kamu sama anya saja. Konon, bersama orang yang mencintai jauh lebih baik daripada terus mengejar yang kamu cintai."

"Aku balikin kalimat terakhir kamu, ke kamu!" Sargah Miko. "Daripada kamu sama orang yang kamu cintai dan belum tentu juga dia mencintai kamu, mending sekarang kamu sama aku saja yang jelas-jelas mencintaimu."

"Sebenarnya aku bisa saja terima kamu, tapi syaratnya berat!" Sargah Amanda. ia nyaris melajukan motornya, tapi kedua tangan Miko dengan cekatan menahan stangnya. Ia nyaris menabrak cowok itu andai ia tidak cekatan mengerem.

"Di depan, Pak samudra yang menunggu, masih mengawasi dari kedua kaca spion kedua sisi bagian depan motornya. Pak Samudra melihat Miko menahan kedua stang motor Amanda, selain Amanda yang sampai kembali membuka kaca helmnya.

"Katakan kepadaku, apa syaratnya!" Miko sangat bersemangat. Wajah tampannya sangat berseri-seri.

Amanda menghela nafas pelan sekaligus dalam. "Kalau kamu bisa bikin orang tua aku cerai, aku akan pikirkan"

"Yang benar saja, kamu mau aku jadi duri dalam rumah tangga orang tua kamu?" Sargah Miko yang jujur saja syok.

Memikirkan Niko sungguh menjalin hubungan spesial dengan mamanya Anya, Amanda tidak bisa untuk tidak tertawa. malahan ia sampai ngakak.

SECRET WEDDING TO A TEACHER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang