Fella beserta orang tua dan kakak²nya juga sudah sampai di rumah namun mereka tak langsung istirahat dan justru duduk bersama di ruang keluarga.
"Jadi gimana? Adek bener mau daftar di maskapai internasional?" -fey
"Iya ma, rencananya sih gitu!" -fella
"Adekk!! Kenapa harus internasional sih? Emang nggak cukup ya domestik aja?" -fey
"Maa! Setiap orang berkarir pasti pengennya naik dong, apa iya mau stuck di situ aja?" -fella
"Di maskapai mana sayang?" -aksa
"Singapore airlines pa...! Kan nggak jauh paa, bisa bentar² pulang ke indo juga...!" -fella
"Sayaangg! Mama tau, tapi apa adek nggak mikirin gimana perasaan mama? Adek yang sekarang aja udah menyiksa mama dengan selalu ninggalin mama...adek bikin mama kangen terus! Apalagi kalo sampe masuk maskapai internasional?" -fey
"Dek, apa nggak bisa di fikirin lagi? Kasian mama, papa, sama kakak juga! Apa nggak bisa di pertimbangkan dulu?" -arka
"Iya dek tolonglah! Malahan kalo bisa nggak usah sekalian lah!" -arfi
"Mama akan kasih uang bulanan lebih besar dari biasanya dan jauh lebih banyak dari gaji jadi FA Internasional, asal adek mau berhenti jadi FA?? Kalaupun nggak bisa berhenti, minimal domestik aja deh nggak usah internasional??" -fey
"Maa ini bukan soal uangnya! Tapi soal kebahagiaan adek, adek bahagia ma jadi FA...??!!" ucap fella marah dan hendak berdiri.
Sepertinya fella tersinggung dengan ucapan mamanya.
Arka dengan cepat menarik pergelangan tangan fella hingga membuatnya kembali terduduk.
"Dengerin dulu?" -arka
"Kapan rekrutmennya?" -aksa
"Bulan depan pa!" ucap fella lirih namun masih terdengar oleh semuanya.
"Okay, kalo gitu masih ada waktu buat fikiran ini! Papa minta adek fikirin ini matang² ya? Adek juga fikirin gimana perasaan mama, kasian mama kalo adek sampe masuk maskapai internasional" -aksa
"Iya pa!" Ucap fella lesu.
"Ya udah sekarang adek istirahat ya? Besok ada flight!" -aksa
"Okay!!" -fella
Fella berdiri lalu memeluk dan mencium pipi fey dan di balas di cium fey di pipi, kening dan bibir fella.
"Maaf ya ma, karena adek udah marah²?" -fella
"Maafin mama juga ya? Mama nggak bermaksud buat halang²i impian adek! Mama cuma nggak mau adek jauh dari mama!" -fey
"Udah ya ma! Nggak usah di bahas dulu!" -fella
Fella mencium pipi papa dan kakak² nya lalu berjalan ke lift menuju ke kamarnya.
Sampai di kamar fella bersih² tubuhnya dan berganti pakaiannya menjadi piyama.
Fella naik ke atas ranjangnya dan menyandar pada headboard, fella termenung memikirkan akan bagaimana nasib cita²nya yang tak di restui keluarganya.
* * *
Fella sudah selesai berdandan dan mengenakan seragam cabin crew nya, dan kini fella sedang berpamitan pada orang tua dan kakak²nya sebelum menuju ke bandara.
"Ma pa? Kak? Adek berangkat ya?" -fella
"Iya sayang!!" Ucap fey memeluk fella
"Aaaa!! Jangan kenceng² peluknya, rusak rambutnya!" Ucap fella manja.