PART 47

45 7 0
                                    

Pagi harinya fella tengah sarapan bersama keluarganya di ruang makan.

"Adek keren banget, launching nya sukses besar! Itu beritanya dimana², di tv, di akun gosip, di berita online! Hebat dehh, congrats yaa dek?!" -arka

"Makasih ya kak?" -fella

Arka mengangguk.

"Mana cantik banget lagii!! Bener² luar biasa!" -arfi

"Siapa dulu dong, kan princessnya papa!" -aksa

"Hahaha!" tawa semuanya

"Jadi adek sama iziq beneran udah balikan?!" -fey

Fella mengangguk.

"Bener² double kebahagiaan yaa?!" -nabila

"Iyaa dong!" -fella

"Jangan lama²? Langsung gas aja ke pelaminan!" -nabila

"Semua akan indah pada waktunya!" -fella

"Sok puitis!" -arfi

"Kalo kakak sama mbak syifa udah lama pacarannya??!" -fella

"Baru berapa bulan yang lalu, tapi kayaknya kakak mau serius deh kalo sekarang!" -arfi

"Oyaa??! Seserius apa??!" -fella

"Serius banget!" -arfi

"Yaa udah kalo udah mau di lamar yaa buruan kapan? Keburu adek ada trip!" -fella

"Nanti kalo udah tepat waktunya!" -arfi

"Niat baik itu lebih baik di segerakan kak?!" -aksa

"Tuh, kata suhunya aja gitu kan?!" -fella

"Kalo pas ada waktu ajak main kerumah ya kak??" -fey

"Iya maa, kalo pas libur ya?!" -arfi

"Emang dia kerjanya apa kak?!" -fella

"Mumpung lagi ngumpul semua nya kakak mau ngasih tau soal ini! Jadi syifa dan keluarganya itu tidak berlatar belakang ekonomi keatas kayak kita, tapi juga bukan kekurangan! Dia cukup, dia hidup cukup cuma memang bukan kelas atas!" -arfi

"Dia kerjanya jadi perawat di RS Karina, dia anak pertama dari 3 bersaudara! Adiknya laki² semua dan masih yang satu masih kuliah, yang satu sekolah, kakak sengaja mau kasih tau mama papa dulu sebelum ngajak dia kesini, soalnya kakak nggak mau kalo kakak udah maju taunya mama papa nggak setuju!" -arfi

"Syifa nya juga takut, dia minder setiap kakak mau ajak kerumah! Takut nggak di terima di keluarga ini karena sosialnya berbeda jauh, katanya!" -arfi

Fey menghentikan aktifitas makannya lalu menggenggam tangan arfi di atas meja dan mengelus²nya lalu fey menatap arfi penuh makna.

"Kapan mama papa pernah memandang orang dari sosial sama ekonominya??!" -fey

Arfi tersenyum.

"Syarat untuk menjadi menantu mama itu yang penting seiman! Mau siapapun dia, bagaimanapun ekonominya asal anak mama bahagia sama dia, mama sama papa nggak pernah melarang!" -fey

"Makasih ya maa?!" -arfi

Arfi beranjak lalu menuju ke kursi fey dan memeluk fey disana, beberapa saat kemudian arfi memeluk aksa juga.

"Makasih karena mama dan papa selalu mendukung apapun pilihan kakak?!" -arfi

"Always sayang! Buat anak mama, apapun akan mama lakukan!" -fey

"Jadi kapan mau ngelamarnya?!" -aksa

"Sabar dong?!! Sabar, tenang!" -arfi

"Pelan pelan aja? Nggak perlu buru², jalani sesuai alurnya!" -fey

CINTA SANG CEO S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang