Fella dan keluarganya duduk di ruang keluarga sambil berbincang² mengenai kegiatan fella selama 3 bulan ini dan sudah kemana saja dia terbang.
Fella masih belum berkata jujur mengenai hubungannya dengan raziq yang kandas, fella masih merasa malas untuk membahas masalah ini.
Fey, aksa, arka, arfi dan nabila sebenarnya sudah memiliki prasangka mengenai hubungan fella dan raziq.
Namun mereka tak mau membahas nya sebelum fella yang mebahasnya lebih dulu.
Karena mereka semua tak ingin melukai perasaan fella jadi mereka memilih membahas hal lain saja.
Jika waktunya sudah tepat menurut fella pasti fella akan menceritakan masalah nya.
"Giamana disana sayang? Udah nyaman?" -aksa
"Nyaman kok pa!" -fella
"Kalo adek emang merasa nggak nyaman adek mendingan jujur aja ya? Jangan pernah merasa malu dan takut buat jujur!"
"Jangan pernah adek berfikir karena ini pilihan adek tapi adek sebenernya udah nggak nyaman terus adek paksain karena takut dan malu!Jangan ya? Mendingan jujur biar bisa di cari solusinya!" -aksa
"Papa ini cenayang ya? Kok bisa banget sih baca pikiran adek?" -fella
Yang lainnya terkejut mendengar ucapan fella, sedangkan aksa sendiri hanya tersenyum.
"Jadi gimana? Nggak nyaman?" -aksa
"Sebenernya sih iya awalnya, tapi kalo sekarang sih udah nggak lagi kok pa! Mungkin sekarang karena udah terbiasa kali ya!" -fella
"Emangnya adek nggak nyaman kenapa?" -arka
"Ya masalah transportasi aja sih!! Mungkin kan karena adek belum terbiasa naik transportasi umum jadi masih suka risih dan aneh gitu! Apalagi di SG itu, busnya itu kalo pas rame bisa nggak dapet tempat duduk! Kayak bus transjakarta gitu loohh...!" -fella
"Tuh kan bener apa kata mama waktu itu? Mendingan yang di pusat kota aja biar lebih deket kalo ke airport!" -fey