•18•🦋

2.1K 206 2
                                    

••••

Sudah beberapa jam berlalu, namun Xavier belum mendengar kabar tentang dimana Aldrich berada sekarang. Xavier khawatir terjadi sesuatu kepada kekasih (belum dikonfirmasi) kecilnya itu.

Saat ini Xavier sedang berada di salah satu kota yang jauh dari Kekaisaran Nyictophillic, kota Edisto, kota yang sepi penduduk dan cocok untuk melakukan kejahatan.

Xavier mencoba mencari keberadaan Aldrich dengan sihir pelacak disekitar kota tersebut, namun nihil. Hasilnya tidak ada, Aldrich tidak ada disini.

"Errrgh!" Xavier menggeram marah, mengepalkan tangan dan meninju bangunan tak berpenghuni yang langsung menghancurkan bangunan tersebut.

Kendrick Tartuffe, tangan kanan atau ajudan Xavier sedikit kesusahan bernafas karena mana yang dikeluarkan oleh tuan nya terasa mencekik. Kendrick berusaha berbicara pada tuannya, Xavier.

"Tuan..muda.. Tol..ong tenang.. Saya ukh membawa ka..bar baik.." Kata Kendrick dengan kesulitan, Xavier berusaha menekan amarah nya dan menatap Kendrick dengan dingin dan tajam.

Xavier mengkode Kendrick untuk berbicara, Kendrick menghirup nafas dengan rakus dan menetralkan pernapasan nya kemudian melanjutkan perkataan nya.

"Saya mendapat kabar dari para penyihir yang berada di sekitar utara dekat dengan hutan terlarang..." Kendrick menatap tuannya dengan hati-hati.

Xavier mengeraskan rahangnya, mendengar kata hutan terlarang saja sudah sangat membuat dirinya khawatir, cemas dan takut terjadi sesuatu pada Aldrich.

"Lanjutkan." Perintah Xavier yang diangguki oleh Kendrick cepat.

"Disana, mereka menemukan ada jejak sihir tersisa yang sudah dipastikan bahwa itu adalah kepunyaan Tuan muda Aldrich. Namun, hawa keberadaan tuan muda Aldrich semakin kecil dan sulit mengetahui di mana posisi tepatnya Tuan." Kendrick menunduk lebih dalam saat merasakan aura Tuannya semakin pekat.

Xavier mengepalkan tangannya dengan kuat hingga kukunya menancap melukai telapak tangannya hingga berdarah. Aldrich, Apa Aldrich nya sedang dalam bahaya?!

"Aku akan pergi kesana sekarang." Setelah itu Xavier berteleport ke utara di sekitar desa kecil yang tidak terlalu jauh dari hutan yang disebutkan tadi.

Meninggalkan ajudannya yang melongo tidak percaya akan ke implusifan Tuannya, namun dengan cepat mengikuti keberadaan tuannya sambil memperhatikan keadaan sekitar.

Xavier menggunakan sihir angin untuk mempercepat langkahnya menuju hutan terlarang yang bernama hutan Olmerts.

"Kumohon, jangan sampai terjadi sesuatu padamu..."

••••

Dilain sisi..

Orang yang dikhawatirkan malah asyik bersenang-senang dengan yang lain.

"Waaah! Ini sangat indah!" Ungkap si kecil terpesona, yang tak lain adalah Aldrich.

"Benarkan, kubilang juga apa. Tempat ini sangat indah!" Yang lain menanggapi dengan semangat, yap, dia si kakek, ehem, maksudnya Lucas.

"Lihat! Disini bahkan lebih banyak kupu-kupu dari tempat tadi!" Ujar Aldrich sambil melompat-lompat gembira kesana kemari untuk mengejar kupu-kupu.

Lucas terpanah melihat gambaran Aldrich yang terasa tidak nyata alias Unreal. Pipi Lucas sedikit berubah menjadi rona merah muda saat melihat Aldrich tertawa lepas.

Lucas tersadar dari lamunannya dan menepuk pipinya sendiri untuk meyadarkan bahwa dia tidak boleh melewatkan kesempatan bagus seperti ini.

"Tunggu aku!" Lucas menyusul Aldrich yang kian jauh karena asyik mengejar kupu-kupu. Aldrich menoleh kebelakang dan mendapati bahwa Lucas mengejarnya.

"Hahaha!! Kejar aku, wlee!" Menjulurkan lidah mengejek Lucas, lalu berlari terbirit-birit mengelilingi taman bunga yang sangat luas.

"Kau bocah nakal, tunggu aku menangkapmu!" Lucas merasa bahagia saat ini, ini yang sangat ia inginkan sejak dulu. Bebas bermain bersama teman.

"Wlee!" Aldrich mengejek Lucas dan tetap berlarian menghindari Lucas yang hendak menangkap nya.

Keduanya saling kejar mengejar satu sama lain, yang satu berlari menghindar, yang satu lagi berlari mengejar.

_____________________________________________

𝐓𝐛𝐜

Double up ☕︎︎☀︎

07 Agust/2023

𝐌𝐨𝐯𝐞 𝐓𝐨 𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐖𝐨𝐫𝐥𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang