•16• Eh?

2.3K 281 13
                                    

••••

Di sebuah tempat yang tidak banyak manusia ketahui dan masuki, terlihat dua anak adam sedang duduk di dahan pohon besar dan tampak harmonis, yang satu memiliki tubuh yang lebih besar dan tinggi, sedangkan satu lagi memiliki tubuh yang lebih kecil dan pendek.

"Sudah lebih baik?" Tanya pria besar yang diangguki oleh sikecil.

"Um! Sudah, aku membaik dengan cepat. Terimakasih untuk tadi.." Ucap si kecil dan tersenyum menampakkan gigi kelinci dan gingsul di dua sisinya.

Pria lebih besar tersipu, menggaruk leher belakang nya yang tidak gatal. Membersihkan tenggorokan yang terasa gatal, barulah si pria besar menjawab, "Um, bukan apa-apa. Kamu yakin sudah tidak pusing?" Tanyanya lagi, sedikit cemas melihat kondisi wajah si pria kecil yang pucat.

Si pria kecil terkekeh, hembusan angin membawa helai rambut pirang nya yang bersinar indah, si pria besar terpesona melihatnya bahkan tak berkedip.

"Sudah kubilang, aku membaik dengan cepat. Jangan khawatir hehe.." Diiringi dengan kekehan di akhir, si pria besar sedikit melamun melihat kecan-eh maksudnya keindahan wajah si kecil.

Si pria besar mengangguk beberapa saat kemudian, "Ehkm, baguslah. Jika kamu merasa pusing bilang pada ku, aku akan mengobatimu." Ucap nya dengan tatapan yang tak luput memandang si kecil.

Si kecil berdehem lembut, terdengar merdu di pendengaran si pria besar. Si pria besar bingung mau bicara apa lagi, sedangkan si pria kecil tampak bersenang-senang melihat ke sekitaran.

"Hei-hei, kenapa pohon ini sangat berbeda dengan yang lainnya?" Tanya si kecil, celingak-celinguk menatap pohon lain untuk membandingkan.

"Mulai dari warna daun, ukuran pohon, dan... Lebih bersinar dan berkilauan!" Lanjutnya meng-observasi, terlihat excited mengatakan nya. Si pria besar terperangah, menatap wajah si kecil yang bersemangat terlihat imut.

Beberapa detik kemudian dia menjawab, "Tentu saja! Pohon ini adalah pohon spesial! Ajaib!" Ujarnya ikut semangat, terlihat bangga.

Si kecil menoleh menatap yang lebih besar, mata polos nya menatap penasaran ingin tahu, mendengar kata 'Spesial dan ajaib' saja sudah membuat dirinya terpancing untuk mengetahui nya.

Bergerak mendekat dengan mata berbinar penasaran, si pria besar terkejut dengan serangan mendadak membuat jantung nya berdebar tak karuan, sebisa mungkin dia meredam nya.

"Whoaa! Benarkah? Katakan padaku apa yang spesial dan ajaib, hum~?" Dengan sedikit mengedipkan mata beberapa kali menggunakan puppy eyes nya, membuat si pria besar lumer dengan telinga merah padam.

Si pria besar sedikit menarik diri dari si kecil, tidak aman untuk jantung nya. Menelan ludah kasar membasahi tenggorokan yang terasa kering, menetralkan detak jantung dan muka tersipu malunya.

"Ekhem! Baiklah, biar kukatakan. Pohon ini adalah pohon yang saaaangat spesial, karena hanya ada satu didunia." Ucap pria besar setelah beberapa saat, si kecil menatap dan mendengarkan kemudian berkata,

"Apa yang saaaangat spesial dari pohon ini? Dan kenapa hanya ada satu didunia?" Tanyanya menirukan gaya bicara pria besar tadi, pria besar sedikit terkekeh mendengar si kecil meniru gaya bicaranya.

"Tentu saja karna pohon ini dapat mengabulkan permintaan, bahkan jika itu berada di luar akal pemikiran manusia!" Si besar berucap, menatap si kecil yang tetap mendengarkan dengan mata berkedip polos.

Si pria besar memandang arah lain, di dalam hatinya pria besar itu sudah ketar-ketir melihat tampang imut dan polos nya si kecil, membuat si besar ingin melahapnya dalam artian lain.

"Eh?"

"Apa-apaan?"

"Pemikiran macam apa itu?"

"Apa karna sudah hidup ribuan tahun tanpa ada seorang pasangan membuat ku berpikir untuk melahap si kecil imut dan polos itu?"

Pria besar geleng-geleng kepala, menghalau pemikiran negatif untuk si kecil manis, si kecil terdiam beberapa saat kemudian berkata dengan suara kecil.

"Ap-apakah ini pohon dunia??" Si kecil bertanya tak yakin, pria besar berbalik dan menatap mata si kecil, sedikit kaget.

"Eeh, iya. Darimana kamu tau??" Tanyanya balik sedikit curious. Sikecil menepuk kedua tangannya, memandang si besar dan tersenyum lebar.

"Buku! Kalau begitu, apa kamu adalah penyihir cahaya?!" Saking semangatnya si kecil tanpa sadar menggenggam tangan yang lebih besar.

"Oh, tentu saja!" Jawabnya dengan sedikit bangga sambil menggosok hidung.

"Hah, eeeh?!" Kagetnya setelah sadar tangannya digenggam oleh si kecil, membuat si besar kembali memerah malu, namun tidak menarik tangan yang digenggam oleh si kecil.

Si kecil yang sadar langsung melepaskan tangan pria besar, menggaruk hidung kecilnya yang tak gatal dan sedikit tertawa canggung.

"Hehe... Maaf, aku terlalu bersemangat," Ujar nya tak enak, si besar menggeleng kan kepala pelan sambil mengatur detak jantung yang berdisko ria.

Pria besar menggeleng, kemudian dia teringat sesuatu, "Ah! Kita belum berkenalan.." Ucapnya, kemudian di ikuti pria kecil yang juga menampilkan wajah cengo yang terkesan adorable bagi si besar.

"Oh iya! Perkenalkan namaku...

_____________________________________________

𝐓𝐛𝐜

Hyuu~ siapa tuh yang berduaan di pohon?? 😗

Yuk, yang mau nraktir aku pulsa bisa kirim ke nomor 👉 +62,8260543783~ biar makin semangat aja, dan diingetin sekali lagi jangan jadi pembaca gelap yaa.

Don't forget to vote, coment, and share this my story~

14 Juli-2023

𝐌𝐨𝐯𝐞 𝐓𝐨 𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐖𝐨𝐫𝐥𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang