11_ Detak Jantung.

8.9K 572 9
                                    

Prank!
Brakk!

"Sial sial sial, KENAPA GAGAL!"

"Seharusnya alur novel ini tidak berubah! Dan antagonis wanita itu mati! TAPI KENAPA MALAH HANCUR BEGINI!" teriak marah seseorang.

"Gue gak bakal biarin alur novel ini hancur berantakan! Gue protagonis nya dan hanya Gue yang bakal jadi protagonis nya!" ujar nya tersenyum miring.

"Delisha Catrin Grisham! Lo akan tetap jadi antagonis! Lo akan tetap mati meski bukan ditangan suami lo, lo akan mati ditangan gue!" ujar nya mengepal tangan erat, matanya memancarkan emosi yang dalam.

"Gue Dinda Putri Grisham! Sang protagonis dan hanya gue!" ujar nya penuh dengan amarah.

________________

Delisha meremas kertas ditangan nya, dirinya masih belum siap untuk bertemu dengan Papa nya setelah kejadian itu.

"Bunda" Delisha tersadar dari lamunannya lalu menatap Julian yang sedang memeluk nya.

Suhu tubuh Julian sudah tidak sepanas tadi, Delisha dibuat panik saat mendapatkan Julian yang tidak sadarkan diri didalam kamar nya, wajah nya pucat dan panas dengan cepat ia mengangkat tubuh kecil Julian dan meletakkan ditempat tidur, Delisha berteriak memanggil Alister.

Ketiga suami nya itu datang dengan keadaan panik saat mendengar teriakan sang istri, mereka takut jika terjadi sesuatu pada istri mereka.

Alister dibuat panik saat melihat sang istri menangis sembari menggosok tangan Julian yang tak sadarkan diri, dengan cepat ia memeriksa keadaan Julian dan ternyata anak itu sedang demam. Delisha juga sempat diperiksa oleh Alister takut jika sang istri kenapa kenapa.

"Sayang, ayo kita makan dulu kamu belum makan dari pagi" ujar Delisha membujuk Julian.

"Tapi lida Ian pahit nda" ujar nya pelan.

"Bunda tau, tapi kamu tetap harus makan sayang, kalo kamu gak makan nanti lama sembuhnya " ujar Delisha sambil mengelus rambut Julian.

"Ian mau cepat sembuh bunda" ujar nya.

Delisha terkekeh gemas dengan Julian, ia mencium pipi tembem Julian dengan gemas.

"Imut nya anak Bunda" ujar Delisha gemas.

_______________

Gelap!

Delisha mengelus perut besar nya tanpa henti, rasa sakit kembali dirasakan nya saat sang bayi tak berhenti menendang perut nya, didalam kegelapan kamar nya Delisha duduk di sofa sembari memejamkan mata nya, jam menunjukkan pukul 04.00 dini hari dan Delisha sudah terjaga selama 5 jam.

Awal nya dia tidur dengan nyenyak,namun tiba-tiba ia terbangun dan berteriak kesakitan saat perutnya seperti dihantam sesuatu yang menyakitkan, setelah nya Delisha terjaga sepanjang malam karna tidak tidur, ia ingin memanggil Alister namun urung saat ia melihat Alister yang baru pulang.

Delisha melihat kearah tempat tidur dimana Darion masih tertidur lelap disana, ia tau pasti Darion kelelahan karna mengingat beberapa hari ini dia selalu lembur dan waktu tidur nya berkurang.

"sssshhh asik banget cetak gol nya" ujar Delisha sembari mengelus perutnya.

Delisha kembali memejamkan matanya, ia sangat mengantuk namun tidak bisa tidur karna sakit diperutnya.

Delisha merasakan elusan lembut pada tangan nya,namun ia tidak membuka matanya karna sangat mengantuk.

"Sayang kenapa duduk disini?" suara serak khas bangun tidur dari Darion menyapa telinga Delisha.

Being the wife of three twin husbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang