23_ Darxel

4.3K 267 27
                                    

Menikmati senja bersama orang yang kau cintai sangatlah menyenangkan bukan? Itulah yang dirasakan Airin.

"Yang mau itu?" ujar nya menunjuk salah satu penjual permen kapas tak lupa dengan mencurutkan bibirnya membuat Kail gemas.

"Baiklah jangan curutkan bibir lo seperti itu" Kail berdiri sebelum pergi dia mencium kuning kekasih tercintanya.

Airin duduk dengan mengayunkan kaki nya sembari menatap Kail yang sedang membeli permen kapas untuk nya.

Kail berjalan dengan satu permen kapas ditangannya lalu memberikan nya pada Airin.

"Ni"Kail memberikan permen kapas pada Airin.

"Satu doang? Lo gak beli?" tanya Airin.

"Ga, untuk lo aja gue gak terlalu suka sama permen manis" ujar Kail.

"Yaudah deh" Airin memakan permen kapas itu dengan lahap sampai habis Kail yang melihat itu tersenyum kecil.

"Wahhh cantik sekali" ujar Airin melihat matahari yang mulai terbenam.

Kail tak berhenti menatap Airin yang begitu berbeda dari biasanya tangan nya terulur mengelus pipi Airin.

"Sayang apa yang lo sembunyikan dari gue? Gue merasa lo berbeda hari ini" ujar Kail tak melepaskan tatapan nya.

Airin tersenyum manis lalu menggeleng cepat, Airin menangkup pipi Kail lalu mengecup bibir kekasih nya itu.

"Ga ada apa-apa sayang" ujar Airin tersenyum manis.

____________

Airin berdiri didepan Cermin full body didepan nya, ia menatap dirinya yang sedang mengenakan Dress biru navy.

Tangan nya terulur mengelus perutnya yang sedikit membuncit itu, ia tersenyum kecil, Airin mengambil kotak kecil berwarna biru dan sebuah benda panjang dengan garis dua itu. Airin melihat jam dikamar nya yang menunjukkan pukul 23.25 malam, Airin akan pergi ke apartemen Kail hari ini karna mengingat hari ini ulang tahun kekasih nya.

Airin menghentikan mobilnya di basecamp mobil lalu keluar dari sana, Airin dengan semangat nya berjalan memasuki lift dan menekan angka paling tinggi. Setelah sampai Airin langsung masuk menekan password apartemen nya dan segera masuk.

Senyum yang tadi nya lebar perlahan menyusut saat masuk kedalam apartemen kekasihnya, Airin melihat pakaian yang berserak dilantai dengan kosong, perlahan Airin menaiki tangga menuju kamar Kail, air matanya tak dapat terbendung saat mendengar suara desahan dikamar Kail, dengan pelan Airin membuka pintu kamar itu, Airin menutup mulut nya syok saat melihat kekasih nya bercinta dengan wanita lain dan lebih syok lagi wanita itu adalah sahabat nya sendiri.

Airin menutup pintu kamar itu dengan pelan lalu berlari kencang menuju tangga, Airin keluar dari apartemen menuju mobil nya, ia menjalankan mobil nya dengan kecepatan tinggi .

Disaat persimpangan lampu merah ,sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi langsung menabrak mobil Airin, karna hantaman yang kerasa mobil Airin berguling. Airin membuka matanya perlahan, tangan nya berusaha membuka sabuk pengaman yang melekat ditubuhnya,karna posisi yang terbalik membuat Airin kesusahan membuka nya.

Perut Airin mulai sakit dan darah mengalir dari rahim nya, Airin menangis mengelus perutnya berharap anak nya tak apa-apa sampai kesadaran nya hilang sepenuh nya.

Dan sejak hari itu, kehidupan Airin berubah, Airin menghilang tanpa kabar selama 5 tahun, tidak ada yang tau keberadaan nya termasuk keluarga nya sendiri, setelah 5 tahun menghilang Airin kembali kerumahnya dan disambut tangisan rindu dari keluarga besarnya.

________

Seorang gadis ah lebih tepatnya seorang wanita menatap bangunan yang menjulang tinggi itu dengan kosong.

Banyak anak-anak dengan seragam yang sama keluar dari gedung tinggi itu menuju orang tua mereka masing-masing. Airin menatap lamat seorang anak yang baru keluar dari gedung tinggi itu degan menenteng tas besar ditangan nya, tatapan dingin dan aura mengintimidasi terpancar ditubuh nya anak berusia 4 tahun itu.

"Darxel" panggi Airin ragu.

Anak yang dipanggil Darxel itu melihat kearah suara, tatapan yang tadi nya dingin melembut saat melihat wanita cantik yang amat ia rindukan 10 bulan belakangan ini.

Dengan cepat anak kecil itu berlari dan langsung menubruk tubuh wanita didepan nya, ia memeluk erat wanita didepan nya itu

" I miss you so much mommy" ujar nya mya serak.

Airin membalas pelukan anak itu tak kalah erat, perasaan rindu yang membuncah keluar dari hati nya, ia tak menyangka jika selama ini Airin asli memiliki seorang anak.

"Miss you baby boy" ujar Airin lembut.

Darxel melepas pelukannya lalu mencium pipi gembul Airin, ia menangkup pipi gembul Mommy nya itu, bibir nya menipis dengan tatapan tajam saat melihat tatapan lapar dan penuh puja dari pria yang melihat Mommy nya. Airin juga terus memperhatikan lamat wajah Darxel ini, wajah nya memang mirip dengan  Kail. Darxel seperti Kail versi kecil nya, mata, bibir, hidung dan alis semua nya mirip dengan Kail, tidak ada  mirip dengan nya.

"Mommy, apa El perlu mencongkel semua bola mata mereka satu persatu karna sudah berani menatap Mommy dengan kurang ajar?" tanya Darxel dingin.

Airin tersenyum lembut lalu mengusap kepala anak nya, ia menggeleng pelan lalu menggendong putra nya masuk ke mobil.

Airin bangga pada putra nya ini tanpa rasa takut ia berani berbicara seperti itu, memang pantas menjadi anak nya, tidak lemah dan tidak mudah ditindas.

"Mommy kenapa 10 bulan terakhir Mommy tak pernah menghubungi El?" tanya nya menatap Airin yang sedang menyetir.

"Sorry baby boy, Mommy sibuk dengan pekerjaan Mommy hingga lupa menghubungi mu" ujar Airin lembut.

"its ok Mommy, El hanya bertanya" ujar nya.

Mereka akhirnya sampai dirumah, Airin menggendong El dan berjalan masuk, diruang tamu terlihat keluarganya yang sedang menonton tertegun melihat Airin menggendong seorang anak laki-laki

"Nak" panggil Mommy Leona

Airin dan Darxel melihat kearah suara, tatapan Darxel menajam saat melihat kedua pria berbeda umur dan seorang wanita tua.

"Baby boy, mereka keluarga Mommy " ujar Airin menatap Darxel untuk melihat reaksi anak itu dan mendapatkan pelototan dari kedua orang tua nya dan adiknya.

Darxel menatap ketiga orang itu dan Mommy nya bergantian, tatapan tajam nya berubah dingin lalu mengangguk singkat, setelah nya Darxel berlalu pergi kekamar nya.

"Nak, dia siapa?" tanya Daddy Richard menatap Airin.

"Itu Darxel, anak Airin. Kalian bisa memanggil dia El" ujar Airin lembut

"Airin mau bicara sama kalian " ujar Airin lagi.

Mereka duduk diruang keluarga, Airin menunduk meremas kuat jari tangan nya, ia menceritakan semua yang terjadi selama ini, tentang dirinya, hubungan nya dan semua nya kecuali beberapa rahasia yang tidak bisa ia ceritakan.

Airin menangis dengan pilu untuk pertama kalinya didepan mereka, pertama kalinya memperlihatkan betapa hancur dan rapuh nya dia.

Daddy Richard dan Jack mengepal tangan mereka kuat, Mommy Leona langsung memeluk Putri nya dengan erat.

Dirinya merasa gagal menjadi seorang ibu selama ini, Leona menyalahkan dirinya atas semua yang menimpa putrinya.

Being the wife of three twin husbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang