7_ luka

10.2K 732 27
                                    

"Kemana lagi aku harus pulang jika kedua tempat ku untuk mengadu adalah tempat yang memberikan luka paling banyak"

____Delisha cetrin grisham _____


Delisha menatap datar mansion mewah didepan nya ini, ia berjalan masuk kedalam baru juga menginjakan kaki nya didalam ia mendengar suara tawa dari ruang tamu dan terlihatlah keluarga kecil yang bahagia disana.

Delisha sedang berada di rumah orang tuanya, dia mendapatkan pesan untuk datang kemari. Delisha mendekat kearah keluarga bahagia itu dan saat mereka melihatnya tawa tadi pun hilang di gantikan dengan tatapan tajam.

"Duduklah" ujar Hendra sang ayah.

"Papah dengar dari Dinda kamu berhenti mengejar Victor apa itu benar?" tanya Hendra dingin.

"Hm" dehem Delisha.

Plak!

"Siapa yang menyuruhmu untuk berhenti hah!" bentak Hendra marah.

Wajah Delisha tertoleh kesamping karna kerasnya tamparan papa nya,ia menatap dingin Hendra dan Dinda yang menatap nya remeh.

"Aku sudah menikah dan tidak mau mengejar pria lain lagi" ujar Delisha dingin.

Plak
Bugh!

Hendra menampar Delisha lagi dan dia juga menendang tubuh Delisha, takut jika bayi nya terluka Delisha meringkuk hingga tendangan Hendra mengenai dada nya dan membuat nya sesak.

"Berani kamu melawan papah sekarang Hah!" Bentak Hendra.

"Aku ini anak papah atau bukan?" tanya Delisha dingin.

Hendra mematung mendengar ucapan Delisha, pertama kali nya untuk pertama kalinya putri nya menanyakan hal ini pada nya.

Srek

Hendra menarik rambut Delisha dengan kuat hingga kepala nya mendongak, rasanya leher nya ingin patah saat ini.

"Apa maksud mu?" tanya Hendra dingin.

Delisha tersenyum kecil tangan nya memegang tangan Hendra yang menarik rambut nya.

"Sejak dulu sampai sekarang Papah tidak pernah berlaku lembut padaku, jangankan tersenyum menatap saja papah tidak mau" ujar Delisha lirih.

"Delisha tau mamah meninggal karena melahirkan Delisha, tapi itu bukan salah Deli pah. Tidak ada anak di dunia ini yang mau ibu nya meninggal karna melahirkan nya,begitu juga dengan Deli" ujar nya gemetar.

Air mata nya sudah tidak dapat terbendungnya lagi dan keluar dengan deras dari mata nya namun tidak ada isakan disana.

Tubuh Hendra mematung, tangan nya perlahan terlepas dari rambut Delisha, sakit hati nya sakit ada apa dengan dirinya.

"Jika saat itu bisa memilih, Deli akan lebih memilih untuk tidak lahir di dunia ini pah jika taruhannya nyawa mama"

"Papah tadi hampir saja menendang perut Deli. Dinda tidak memberitahu papah kalo Deli lagi hamil sekarang?" tanya Delisha lirih.

Delisha tersenyum lalu mengangguk mengerti, apa yang dia harapkan dari Papah nya ini, Papa dan Ayah nya tidak berbeda jauh mereka hanya peduli pada adik nya bukan dirinya.

"Papah tadi hampir saja melukai cucu papah, untungnya Deli tadi cepat melindungi nya" ujar Delisha lagi.

"Saat ini Delisha sedang hamil dan kata orang ucapan ibu hamil itu bisa jadi kenyataan kan? Deli berharap saat anak Deli lahir Deli juga mati sama seperi mamah, dan jika saat itu tiba Deli mohon sama papah untuk tidak membenci anak Deli, bagaimanapun ini masih cucu papah dan Deli sayang papah" ujar Delisha lagi.

Being the wife of three twin husbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang