Seorang pria tampan berumur matang memasuki mansion nya dengan tatapan dingin menuju kamarnya, dia Darion pria tampan seorang psikopat berdarah dingin yang tak pandang bulu, cuek dan dingin tak tersentuh.
Darion berjalan menuju kamar nya namun saat melewati kamar sang anak,ia berhenti karna melihat pintu kamar anak nya terbuka.
Darion berdiri menatap anak nya dari cela pintu tak berniat masuk, ia mengepal tangan nya mendengar ucapan sang anak.
"Bunda, Teo ngak sabar deh ketemu Bunda. Teo pengen dipeluk, di cium terus diantar sekolah sama bunda, Teo janji akan jadi anak yang baik. Cepat sembuh ya Bunda, Teo sayang Bunda" ujar Meteo lalu mencium foto Delisha dan berbaring di atas tempat tidur nya.
Darion masuk kedalam kamar Meteo setelah memastikan anaknya tertidur pulas, Darion mengambil foto yang dipeluk oleh Meteo, disana terlihat foto Delisha yang sedang makan eskrim dengan pipi yang menggembung.
Darion mencium foto Delisha lalu mencium kening Meteo.
"Papa sayang Teo, maafin Papa belum bisa kasi tau kebenaran nya, hati Papa belum siap buat menerima semua nya" setelah mengatakan itu Darion keluar dari kamar Meteo.
__________
Disisi lain disebuah kamar berwarna biru tua terlihat seorang gadis kecil yang menatap balkon kamarnya dengan kosong, lebih tepatnya pantulan wajahnya di kaca pintu balkon.
Tubuh kurus, wajah pucat, mata sayup dan jangan lupakan selang terpasang di hidung nya.
"I want to die" ujarnya lirih.
"Ry mau ketemu bunda" ujarnya lirih.
Clek
"Keluar" ujar nya dingij tanpa melihat siapa yang masuk.
Julian menghela nafas panjang, ia menatap sendu adik perempuan nya itu. Dunia seperti tidak adil pada adik nya.
"Dek!"
"Aku bilang KELUAR!"
PRANK!
Julian kembali menghela nafas berat, ia sudah tidak heran, Rissa akan mengamuk dan melempar barang jika dia sedang marah.
Rissa tidak suka bertemu siapapun kecuali Papa nya, bahkan adik dan abang nya saja dis tidak mau bertemu.
"Padahal abang ingin menyampaikan pesan bunda, kalo bunda ingin bertemu Ry. Tapi sepertinya Ry tidak mau bertemu Bunda_
"Tidak apa nanti abang sampaikan ke Bunda kalo Ry tidak mau bertemu siapapun kecuali Papa"
Julian kembali menutup pintu kamar Rissa, ia menghela nafas panjang berjalan meninggalkan kamar Rissa.
Namun baru beberapa langkah Julian menghentikan langkahnya saat seseorang menarik bajunya.
Julian berbalik badan, ia melihat Ry yang menatap nya dengan mata berkaca-kaca.
"Ry mau ketemu Bunda" ujar nya sedih.
Julian mensejajarkan tubuhnya dengan Rissa, lalu memeluk adik perempuan nya itu dengan sayang. Julian menggendong Rissa lalu berjalan keluar dari Mansion
Tepat didepan pintu mobil Rissa dapat melihat kedua saudara kembar nya berdiri menatap nya dengan terkejut.
Meteo siap menumpahkan tangisan nya saat melihat Rissa, sedangkan saudara satunya menatap nya dengan datar.
Mereka masuk kedalam mobil dan mulai meninggalkan pekarangan rumah, sebelumnya Julian sudah meminta ijin kepada Papa nya ingin membawa adik nya untuk bermain dan dia mendapatkan Ijin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Being the wife of three twin husbands
Fanficsebelum baca Ayo follow dulu ya sayang. vote dan komen nya jangan ketinggalan Felisha Agatha Christie gadis barbar , mulut ceplas-ceplos, dan non akhlak harus mati ditangan sang ayah karna wajah nya yang mirip dengan sang Bunda. Bukan nya masuk ke...