12_gagal

9.1K 608 34
                                    

Seorang pria menatap datar bawahannya, ia menghisap nikotin nya dengan nikmat sembari menatap fotoh seorang wanita dan anak laki-laki yang sedang tersenyum bahagia.

Tangan nya terulur menyentuh fotoh itu dan mengusapnya lembut, senyum terbit bibir seksi nya.

"Sayang aku sangat merindukanmu, tunggulah sebentar lagi aku akan menjemputmu dan anak kita" ujar nya serak ia mencium fotoh itu dengan sayang.

"Siapkan keberangkatan ku, aku akan kembali malam ini" ujar nya pada bawahan nya.

"Tunggu aku Delisha, aku akan menjemputmu dan Julian" ujar nya tersenyum miring.

__________

Delisha meremas gaun dengan erat, ia menatap lama mansion mewah didepannya ini, apakah dia harus masuk?

Delisha masih bimbang, ia takut jika mereka akan melukai anak nya,cukup dirinya yang selalu mendapatkan siksaan dari keluarga nya jangan anak nya juga.

Grep!

Delisha menoleh kesamping kanan nya, ia mendengus saat melihat tatapan nakal dari Jayden,lalu ia menoleh kesamping kiri nya dimana ada Alister yang berdiri sembari memegang tangan nya.

"Jangan takut sayang, mereka tidak akan berani melukai mu. Ada kami disini yang akan melindungi mu" ujar Jayden yang mengerti kegelisahan sang istri.

Delisha menghela nafas panjang,lalu berjalan masuk kedalam mansion mewah didepan nya, kehadiran nya menjadi pusat perhatian oleh semua orang, kecantikan seorang Delisha memang tidak bisa diragukannya lagi.

Mereka terpanah melihat wajah Delisha yang mirip seperti Ibu nya, bak pinang dibelah dua jika sang Ibu masih hidup semua akan mengira mereka kembar.

Belum lagi dengan tiga pria yang selalu berdiri disampingnya dan melihat bagaimana posesif nya ketiga pria tampan itu pada Delisha.

Hendra membatu ditempat nya saat melihat Delisha untuk pertama kali nya setelah kejadian beberapa bulan yang lalu, ia terpaku melihat wajah mendiang istrinya pada Delisha. Belum lagi gaun nya dikenakan Delisha adalah gaun yang sama saat mendiang istrinya mengandung Delisha.

Disisi lain tepat nya dilantai dua Dinda mengepal tangan nya erat saat melihat kehadiran Delisha,bukan itu yang membuat nya marah melainkan ketiga pria yang seharusnya menjadi suaminya dulu. Kenapa dia baru tau sekarang bahwa pria yang melamarnya dulu sangat tampan, seharusnya dia yang berada ditengah pria itu bukan Delisha.

Delisha berjalan dengan pelan menuju sang Papa yang sedang menatapnya tak berkedip, ketiga suaminya masih setia menemani nya.

"p-papa" ujar nya lirih.

Hendra tersadar saat melihat Delisha yang sudah berdiri didepannya sembari menatapnya sendu.

Hendra mengubah tatapan nya menjadi dingin pada Delisha, ia menatap penampilan wanita didepannya ini dengan lamat, ingin sekali ia memeluk erat tubuh Delisha, namun lagi dan lagi ego nya terlalu tinggi dan mengalahkan hatinya.

"Datang juga kamu, saya pikir kamu tidak datang, mau kamu datang atau tidak saya juga tidak perduli" ujar nya dingin.

Delisha meremas gaun nya erat, hatinya sangat sakit saat mendengar ucapan sang Papa, ia pikir papa nya akan menanyakan kabar nya atau sekedar memberikan senyuman manis, namun lagi dan lagi Delisha harus ditampar oleh kenyataan bahwa dia hanya anak yang tidak dianggap.

"Papa apa kabar?" tanya Delisha pelan ia berusaha menahan air matanya yang ingin tumpah.

"Saya baik, kenapa kamu seperti nya sangat ingin saya mati!" ujar Hendra dingin namun sarkas.

Being the wife of three twin husbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang