4_Bad dream!

12.9K 723 14
                                    

Malam ini hujan mengguyur kota jakarta dengan deras,semua orang asik dengan tidur mereka yang nyenyak namun tidak dengan seorang wanita yang saat ini sedang duduk ditepi ranjang dengan tubuh lemas. Delisha menatap dalam benda kecil panjang ditangan nya,garis dua menunjukan bahwa dia sedang membawa kehidupan didalam perutnya.

"Gue hamil? serius? tapikan baru 2 kali main nya anjing kok bisa hamil?"tanya Delisha pada dirinya sendiri.

Delisha menghembuskan nafas berat dan berbaring ditempat tidur nya, ia mulai memejamkan matanya dan berusaha untuk tidur.

"selamat malam Delisha dan mimpi indah buat diri sendiri"gumam nya lalu tertidur.

_____

Dor!

Seorang gadis kecil menatap kosong kearah tubuh yang terbaring kaku didepan nya, mulut nya tertutup rapat namun air matanya keluar dengan deras.

"Kenapa nangis?! Apa yang kamu tangisi?!"bentak seorang pria.

Felisha kecil menatap Ayah nya dengan takut dan kembali menatap tubuh sang bunda yang terbujur kaku dengan darah yang merembet keluar dari kepalanya.

"Dari dulu sampai sekarang saya tidak pernah menerima perjodohan yang dilakukan kedua orang tuan kami, saya tidak mencintai Bunda mu dan kau hadir juga karna paksaan dari kedua orang tua kami" ujar sang ayah menatap dingin Felisha.

Sejak saat itu hidup Felisha hancur berantakan, siksaan demi siksaan dia dapatkan dari sang ayah,bukan hanya menghancurkan fisik nya sang ayah juga menghancurkan batin nya dengan kejam tanpa perasaan sedikitpun.

Felisha tumbuh menjadi gadis yang kuat, memiliki sifat barbar,mulut ceplas-ceplos dan non akhlak adalah hasil dari semua yang ia alami selama ini, tertawa paling kencang dan berbuat jahil hanyalah topeng untuk menutupi setiap goresan luka yang amat dalam dirinya.

Lantai yang dingin menjadi tempat ternyaman nya dimalam hari, menangis tanpa suara menjadi kegiatan nya dan self harm menjadi hobi terbaik nya,berteman dengan obat-obatan menjadi kesukaan nya.

Brak!

Pintu kamar nya ditendang dengan kasar oleh seorang pria paru baya yang tak lain adalah ayah nya sendiri.

Plak!
Plak!
Plak!
Bugh!

Felisha mendapatkan tiga tamparan yang amat keras dari sang ayah,tak sampai disitu kepalanya dihantamkan tepat diujung meja belajarnya hingga berdarah.

"Itu hukuman karna kau berani membully putriku disekolah"ujar sang ayah dingin lalu keluar dari kamar Felisha tanpa melihat lagi kebelakang.

Mata nya mulai memberat darah semakin banyak keluar dari kepala nya, namun sebelum tertutup Felisha bisa melihat adik kandung nya namun beda ibu tersenyum remeh pada nya.

'pada akhirnya disini gue lah antagonis nya, meskipun gue ga pernah sekalipun melakukan apa yang dituduhkan ayah pada gue'batin felisha lirih.

____

"Aakkh!"

Delisha terbangun peluh membasahi tubuhnya, ia memukul kencang dadanya yang sesak. Delisha menutup kedua telinganya nya sembari bergumam tidak jelas, ketakutan terpancar dimatanya.

Delisha turun dari ranjangnya lalu mengambil cuter didalam laci meja rias nya yang sengaja ia sembunyikan tiga hari yang lalu saat dirinya kembali bermimpi buruk. Delisha menyayat tangan nya dengan dalam,namun tak ada rintisan kesakitan yang keluar dari mulut nya, justru ia malah tertawa kecil melihat hasil sayatan ditangan dan juga tubuh nya.

Being the wife of three twin husbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang