24_ Anemia aplastik

4K 266 20
                                    

Airin menatap dirinya di cermin, lingkaran hitam dan mata bengkak terlihat jelas meski sudah ia tutupi dengan makeup.

Airin mengambil kacamata hitam nya,lalu memakai nya, setelah nya Airin berjalan kearah tempat tidur, ia mencium dahi Darxel sayang lalu menggendong nya keluar.

Darxel memeluk manja Mommy nya, ini yang dia benci disaat dirinya tidak berdaya seperti ini.

Darxel mengidap penyakit forensik sejak bayi, Airin membesarkan nya dengan penuh perjuangan.

Hari ini dia harus menemani Darxel untuk terapi dirumah sakit.

Airin menghapus airmata nya, menatap jalanan yang padat dengan kosong, ia tak mampu untuk menatap wajah anaknya.

"Jangan tangisi El, saat El mati nanti Mom"

Critttt!

Airin mengerem mendadak mobilnya, ia langsung menatap Darxel dengan sedih.

Airin mengangkat Darxel kepangkuan nya, ia menangkup pipi anak nya mencium seluruh wajah sang putra lalu memeluknya dengan erat.

"Kamu pasti sembuh sayang hikss pasti!" ujar Airin sedih.

Airin menjalankan mobilnya menuju rumah sakit, sesampainya di sana ia langsung berlari membawa Darxel digendongan nya.

"Saya mau bertemu dokter Alister! Dimana dia?" tanya Airin langsung.

"Maaf sebelumnya nona, Dokter Alister hari ini tidak bisa diganggu" ujar resepsionis itu.

"Dimana dia?" tanya Airin kekeh.

"Non_"

"JAWAB!" bentak Airin.

Bukan nya menjawab, Resepsionis itu justru mengabaikan Airin dan membiarkan nya. Resepsionis itu berfikir Airin sama seperti wanita sebelum nya yang selalu datang dengan tujuan pengobatan tapi malah menggoda Alister.

Airin yang diabaikan, langsung menelpon Alister, tak menunggu lama telpon tersambung.

"5 MENIT GUE TUNGGU DIRUMAH SAKIT!" bentak Airin dan langsung memutuskan telponnya.

"Lo! Gue gak bakal lepasin lo karna berani ngabain gue dan jika anak gue kenapa-kenapa MATI LO!" ujar Airin pada Resepsionis itu,karna mengabaikan nya.

Apa salahnya bilang Alister tidak ada dirumah sakit, dia akan menanyakan dokter lain tapi resepsionis ini malah mengabaikan nya.

Derap langkah kaki terdengar tergesa-gesa, ketiga pria kembar itu berlari memasuki rumah sakit.

Airin yang melihat Alister langsung menghampiri nya tak lupa Darxel digendongan nya.

"Sayang kenapa?/ kamu sakit?/ kenapa disini?" tiga pertanyaan beruntun langsung menyerang Airin.

"Mas hikss t-tolong selamatin El" isak Airin.

Alister mengambil alih Darxel dalam gendongannya, lalu membawa nya menuju ruang UGD karna saat ini Darxel sudah tak sadarkan diri.

Airin menangis dipelukkan Jayden, kedua pria kembar itu menyeritkan dahi mereka bingung saat melihat anak digendongan Airin.

Namun saat ini kedua pria itu tak mau bertanya, apalagi melihat kondisi Airin sekarang.

_______

Alister keluar dari UDG, Airin langsung mendekati nya.

"Bagaimana?" tanya Airin langsung.

"Anak itu mengalami Anemia aplastik, dan itu sejenis dengan leukemia, kita harus melakukan operasi transplantasi sumsum tulang belakang" Airin terduduk syok.

Being the wife of three twin husbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang