18

3K 333 57
                                    

Sengaja update agak cepat soalnya besoknya aku ada acara di sekolah wkwk, takutnya gak sempet terus ini lagi niat aja hehe.



























Happy Reading
••





















Kehancuran jaemin sudah di depan mata, Dan jika kalian bertanya apa yang di rasakan haechan saat ini? Maka jawabannya adalah bahagia, ya. Haechan sangat bahagia melihatnya. Melihat bagaimana jaemin perlahan-lahan hancur, Mengingat seberapa buruk kakaknya itu kepada dirinya membuat rasa kasihanpun tidak ada sama sekali untuknya, Hatinya sudah terlanjur sakit.

Jaemin adalah orang yang paling banyak melukainya selama ini, dan luka terbesarnya adalah harus kehilangan anaknya dikarenakan tindakan jaemin saat itu.

Luka itu, masih sangat amat nyata meski kini jaemin mulai hancur. Menyembuhkannya tidak semudah dengan yang di ucapkan, nyatanya luka itu selalu kembali terbuka ketika melihat wajah pembunuh dari anaknya.

Rasanya sangat menyakitkan.

Haechan tengah berbaring di ranjang dengan dokter yang tengah memeriksa bayinya, ia sedang melakukkan Usg. Disana haechan dapat melihat bayi-bayinya yang tengah tumbuh dalam rahimnya. Senyum tipis tercetak di bibir tipis itu.

Mark ikut bersama haechan, ia berdiri di samping haechan tengah berbaring. Hatinya menghangat melihat dua buah hatinya yang dua bulan lagi akan segera lahir kedunia, mark sangat menunggu kehadirannya. Kehadiran anak-anaknya itu.

Ia melirik haechan yang tengah tersenyum sembari memandang layar monitor, Mark ikut tersenyum melihatnya.

Indah.

Itulah yang mark dapat kala ia melihat haechan, sejak dulu haechan selalu indah bersama senyumannya itu. Namun ia membuat luka di hatinya yang membuat senyum itu tak lagi muncul.

"Haechan, Jika kita dilahirkan kembali ke dunia apa aku boleh memilih untuk tetap bersama mu, dengan alur cerita yang berbeda. Dan akhir bahagia"

Saat ini keduanya sedang duduk di taman rumah sakit, usai melakukan USG. Haechan minta pergi ke taman yang ada di rumah sakit ini terlebih dahulu.

Haechan,diam. Dia tidak berniat membalas ucapan mark.

"Kau, sudah terlalu hancur disini. Banyak sekali luka yang kau tanggung. Dan aku menambah luka itu" Mark terkekeh pelan, ia memandang ke arah dua pasangan paruh baya yang tengah berbincang sembari tertawa, ia tersenyum melihatnya. Akankah ia dan haechan mampu?

"Jeno, dia sangat mencintaimu. Aku melihatnya, bagaimana dia menatapmu dan memperlakukan mu. Dia benar-benar tulus mencintai mu, cintanya begitu besar. Jeno, adalah pria yang baik"

Mark menghela nafas melirik haechan yang masih diam,"Haechan, akankah aku memiliki kesempatan kedua?"

"Jika kau mendapatkannya, apa yang ingin kau lakukan mark?"

"Aku akan memulai semuanya dari awal, kita akan hidup bahagia. Kita akan tinggalkan negara ini, tempat dimana kau terluka. Kita tinggalkan semuanya, semua luka itu disini. Lalu kita bahagia bersama anak-anak kita"

Haechan, memandang mark dengan seksama. Ia tersenyum kecut. "Bagaimana bisa aku bahagia sedangkan luka ku itu adalah dirimu"

Dan saat itu mark sadar bahwa tidak akan ada harapan kedua untuknya, Ya.

pregnant[GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang