22

2.5K 287 26
                                    

Sebenernya gak ada niat mau update tapi yaudah deh update aja ya gak sih..

















Happy Reading
••


Mencintai namun melukai, bukankah akan lebih baik jika kita berhenti. Karna itu sama saja dengan kita yang mencari penyakit kita. Berhenti lebih baik dari pada terus terluka. Jikapun haechan mencintai mark. Luka yang ia dapatkan terlalu menyakitkan, haechan juga ingin sembuh dari lukanya sendiri. Sudah terlalu banyak luka yang ia dapatkan selama ini. Ia tak akan mampu jika harus kembali kepada mark disaat luka padanya belum sepenuhnya sembuh.

Dan di hari ini, ia memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Mengakhiri semua ikatan yang ada pada dirinya dan juga mark. Haechan akan melepaskan segalanya dan pergi memilih jalan hidupnya sendiri.

Ya, siang hari ini haechan dan mark hadir di pengadilan untuk melangsungkan perceraiannya. Jeno dan honghae datang untuk menemani haechan. Begitu juga dengan kedua orang tua mark yang datang mendampingi mark.

Mark telah ikhlas dengan semuanya, ia ikhlas jika akhirnya ia harus buta. Ia ikhlas dengan perceraian ini karna ia sendiri yang mengajukannya. Mark sudah ikhlas jika akhirnya haechan memang tidak ditakdirkan untuk dirinya.

Semuanya selesai, yang jahat mendapatkan balasannya dan yang baik mendapatkan apa yang memang seharusnya ia dapatkan,. Johnny telah didakwa dan dihukum penjara seumur hidup sedangkan ten telah dinyatakan gila.Tidak hanya itu keluarga ten tak ada yang mau menolongnya sedikitpun. Kini ten sudah berada di rumah sakit jiwa. Dan mark? Ia mengalami kebutaan. Mark tidak akan mampu melihat dunia lagi, kini mark hanya akan melihat kegelapan.

Tok tok tok!!!

Suara ketukan palu terdengar nyaring mengisi ruangan, semuanya sudah selesai. Haechan akhirnya terlepas dari semua beban yang ia tanggung. Ia telah resmi bercerai.

Mark memejamkan matanya sejenak, " Kisah ini akan kusimpan dan kuukir dengan indah walaupun pahit yang terasa, tetapi hati selalu berkata jujur, namun apa daya hati tak bisa di dengar."

" Walaupun kau sering melukai hatiku, sering membuatku kecewa, dan walaupun kau tidak menerima cintaku, izinkanlah aku untuk selalu mencintaimu hanya bisa tersenyum meskipun kecewa." Ucap haechan memandang mark yang memegang tongkatnya.
" Kisah ini akan kusimpan dan kuukir dengan indah walaupun pahit yang terasa, tetapi hati selalu berkata jujur, namun apa daya hati tak bisa di dengar." Lanjutnya.

Mark tersenyum tipis mendengarnya, “aku ingin memelukmu sekarang juga”

Haechan terdiam mendengarnya, ia melirik ke arah jeno yang menganggukan kepalanya. Haechan mendekat dan melingkarkan lengannya di pinggang mark dan langsung di sambut hangat oleh mark. Pria itu memeluk erat haechan, sebuah pelukan terakhir. Pelukan perpisahan keduanya. Karna setelah ini tidak akan ada lagi pelukan sehangat ini, mark akan sangat merindukan haechan. Semua apapun tentang wanita itu pasti akan selalu mark rindukan.

"The hard goodbyes, where your heart just wiches for a perfect ending but then the reality hits and gushes from your eyes."
Mark mengecup plipis haechan sebelum akhirnya melepaskan pelukan tersebut, “berjanjilah padaku untuk selalu bahagia”
“tentu saja, tapi bukan hanya aku yang harus bahagia disini. Kau juga, mark. Bahagialah, kau berhak bahagia.” Ucap haechan dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca.
Mark tersenyum, “jika kau bahagia, maka aku juga akan bahagia”
Mark melepaskan genggaman tangannya pada haechan, “jeno, jagalah haechan dan buat ia bahagia. Karna dulu aku pernah menyia-nyiakannya. Sekarang bawa dia pada kebahagiannya”
Menetes sudah air mata itu ketika mendengar ucapan dari mark. Haechan memilih pergi dari sana. Ia tak mampu menahan tangisnya lagi. Ia masuk ke dalam mobil,menutup mulutnya menahan isakan dengan air mata yang terus mengalir tak henti.

pregnant[GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang