35. Bandung Iri dengan Kehangatan

8.3K 688 50
                                    

Nama mama r diganti jadi: Agustina.

Selamat membaca, ini hanya cerita, jangan dibawa ke realita^^

Jangan lupa komentarnya y synk.

***

"Emang kaga bisa gua kalo lu selucu itu," cicit Rony dengan pengucapan khasnya alias menyeret, membuat Salma mengerutkan kening karena tak paham dengan ucapan lelaki itu.

"Hah? Apaan? Kaga ngerti gua, Ron," ujar Salma yang hanya ditanggapi kedikan bahu oleh lelaki itu.

Salma berdecak, lalu dia kembali mengulurkan tangannya. "Maafan ya, Broww?" ujar Salma yang membuat Rony menatap uluran tangan wanita itu.

"Emang tahu lu salah apa?" tanyanya.

Salma menggeleng dengan wajah polos, membuat Rony mengakak.

"Terus ngapain minta maaf?"

Salma mengedikkan bahunya. "Kali aja gua ada salah. Soalnya males banget liat lu drama sok cool."

Rony menghiraukan uluran tangan Salma dan dia berdiri dari duduknya, membuat wanita itu mengerutkan kening dan mengira dia benar-benar ada salah pada presmanya itu tanpa disadari.

Lelaki itu meninggalkan Salma begitu saja.

Salma mengejarnya dan mendahului langkah Rony untuk menghadangnya.

Dia berdiri tepat di hadapan Rony.

"Gue beneran ada salah ya? Ngomong dong Ron, jan diem gitu. Ga suka gue. Ayo selesain di sini, biar sama-sama lega."

Rony memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, menambah kesan 'keengganannya' membahas sesuatu.

"Ga mau bahas juga nggak papa, tapi ayo maaf-maafan," ujar Salma mengulurkan tangannya lagi.

Coba tebak sudah berapa kali wanita itu menurunkan gengsinya dan meminta maaf pada Rony padahal dia sendiri tak tahu apa kesalahannya.

Kalo masih juga nggak ditanggepin, lu parah sih Ron.

"Tangan kiri lu mana?" ujar Rony tiba-tiba yang membuat Salma mengerutkan keningnya tak paham dengan maksudnya. Namun karena dia sungguh ingin berbaikan dengan presmanya itu, jadi dia mengulurkan tangan kirinya.

Tiba-tiba Rony menggandengan tangannya itu, dan memasukkannya pada saku jaketnya.

"Iya, gue maafin," katanya dengan santai sambil lalu berjalan hingga membuat Salma mau tak mau mengikuti langkah lelaki itu.

Salma shock dan melotot.

"Ape nih maksudnya?" tanyanya sembari mensejajarkan langkahnya dengan Rony.

"Maaf lu gue terima," katanya lagi dengan nada yang begitu santai.

"Yaudah lepasin," ujar Salma sembari mencoba menarik tangannya dari genggaman hangat Rony.

Lelaki itu berdecak dan menghentikan langkahnya.

"Diem bisa nggak sih?" katanya dengan gemas.

"Nggak bisa, makanya lepasin."

"Kenapa? Deg-degan lo cuma gua genggam gini?"

"Jijay anjing."

"Makanya diem."

"Ya ngapa pake pegangan segala anjim."

"Baru juga baikan, udah mo tengkar lagi aja ini?"

"Yaudah jalan biasa aja, ga usah gini-gini?"

"Lu beneran deg-degan karena ini ya, Sal?" tebak Rony sembari memamerkan genggaman tangan mereka.

Kalo Suka Bilang! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang