02. Setan VS Iblis

10.1K 538 26
                                    

"Rony Babi! Gue geret bener lu, ya!"

Salma berteriak dari arah ruang tamu sampai terdengar ke kamar Rony yang berada jarak tiga kamar dari samping ruang tamu. Si Rony tentu saja hanya mengakak dari kamarnya yang juga sampai terdengar oleh orang-orang di luar kamar, termasuk Salma, Paul, Danil, dan Bang Neyl di ruang tamu kost Abah Salmon.

"Ngga usah pake ketawa lu, cepet sini!"

"Males! Lu aja sini," teriak Rony menanggapi Salma.

"Sini ngga?! Kalo gue yang ke situ, gue BAKAR KAMAR LU!"

Tak ada tanggapan lagi dari Rony. Lorong kost tiba-tiba senyap, hanya ada bunyi pintu kamar yang ditutup. Artinya lelaki itu on the way ke tempat Salma.

Salma menepuk dadanya. "Ya Allah, sabar-sabarin gua ngadepin modelan Rony. Ikhlas gue kalah daripada harus ketemu Rony tiap hari."

Paul melempar sampah plastik minumannya.

Salma melotot. "GA SOPAN YA LU."

"Makanya punya mulut tuh, ngucap bae-bae. Tuhan kabulin, entar ngambek. Semesta bekerja sangat keras. Salam damai, Nyoman Paul."

Salma menatap Paul dengan tatapan aneh. "Aneh lu. Sok bijak lu. Salam damai apaan, tiap hari berantem mulu sama gua."

Paul hanya menampilkan ekspresi topeng monyetnya.

Lalu Bang Neyl dan Danil bangkit meninggalkan dua orang aneh yang mulai saling mengejek satu sama lain alias saling pamer wajah jelek.

"Udah jelek, nggak usah effort ngejelekin muka."

Tahu kan siapa yang ngomong begitu.

Jelas penghuni terakhir Kost Abah Salmon.

"Ngga usah mancing-mancing," ujar Salma sambil melirik tajam Rony yang baru terlihat batang hidungnya.

"Engga, orang gue ga lagi di perairan."

Salma hanya mengangguk saja.

Jangan balas, jangan balas, nanti lu gila, Ca.

"Cepet duduk, biar cepet selesai."

Rony yang berada di ambang pintu, nyender sembil makan cemilan kuda mas menghiraukan ucapan Salma. Dia masih dengan santai mengunyah makanannya.

"Cepet ih, Ron!"

Dia mengangguk santai. "Bentar, gue abisin ini dulu," katanya yang membuat Salma melotot. "Itu masih banyak, lama! Sini sambil diskusi."

Rony masih memakan jajannya dengan santai, tapi dengan wajah yang mengejek Salma.

"Gue geret bener lu, Ron!" ujar Salma yang sudah bangkit dari duduknya dengan berapi-api.

Rony tertawa dan langsung menjauh. "Becanda ya Tuhan, Sal. Gue nunggu mamang gojek. Bentar doang, udah deket. Nanggung kalo masih duduk. Males bangun lagi gue."

"Beli apa?"

"Kopi, sbux."

"Gaya, cemilan masih kuda mas kaga usah sok beli minuman sbux. Eh tapi gue satu ya. Kopi apa aja dah."

"Heh, kerak telor, malu, udah roasting malah nitip," sorak Paul dari ruang tamu yang ternyata mendengar pertengkaran Rony dan Salma meski matanya fokus ke ponselnya sejak tadi.

"Iye kan Powl. Kalo gue sih malu," timpal Rony.

Satu spesies sih, makanya sama-sama nyebelin.

"Pokoknya gue satu ya, kopi apa aja ye Ron," ujar Salma sambil kembali ke ruang tamu.

Kalo Suka Bilang! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang