18

1.4K 92 3
                                    

Waktu melesat tanpa terasa, sudah terhitung hari ke-7 Chika mengurus acara kampus ini yang sedikit lagi akan dimulai.

Belakangan ini dirinya memang sangat di repotkan oleh acara kampus yang terhitung 3 hari lagi akan segera dilaksanakan. ”Kak Chika ini laporan buat guest star yang bakal kita undang” ucap salah satu panitia divisi yang mengurusnya

”Oh ya, nanti abis ini tolong kamu kordinasiin lagi sama divisi acara ya” ucap Chika

”Chika...”

”Kenapa, shel?”

”Lo udah makan belom? Udah siang mending istirahat aja dulu” tanya Ashel

Chika sekilas meng-cek Hp nya terlihat sudah pukul 13.15, terlihat juga ternyata dirinya mendapat pesan 2 jam lalu dari sang pujaan hatinya yang mengingatkan untuk tidak lupa makan dan ber-istirahat, terlalu sibuk sampai-sampai ia lupa untuk membuka Hp nya.

”Senyum-senyum aja lu, pasti diingetin juga kan sama ayang lu itu.” ucap Ashel yang sedari tadi melihat Chika senyum-senyum

”Mau tau aja, udah ayo makan bareng aja shel” ajak Chika

***

Selalu menyibukkan untuk terus berada didepan laptop bukan lah hal menyenangkan bagi seorang Zee. Hari ini dirinya tidak berkegiatan diluar, hanya menghabiskan waktunya dikamar untuk menyelesaikan novelnya itu.

”Zee ayo makan dulu”

”Iya, 10 menit lagi bunda” teriak Zee dari dalam kamar

Sudah lewat 10 menit namun sang Anak tidak turun-turun sesuai dengan perkataan nya

”Dek...tolong panggilin Kakak kamu suruh makan kebawah.”

Christy yang hanya menurut suruhan dari Bunda nya segera naik ke kamar Kakak nya itu dan memanggilnya, namun tidak ada sautan dari dalam kamar Zee membuat sedikit Christy heran

”Kak kitty masuk ya.”

”Pantes engga nyaut.” gumam Christy

Christy yang sudah berusaha membangunkan Zee berkali-kali bahkan sampai menggoyangkan badannya, tetapi tidak bangun juga. Merasa sangat kesal melihat Kakak nya tidak bangun, Christy menyiram dengan air botol yang ada dimeja Zee

”Buset ini simulasi mati apa gimana.” ucap Christy

Melihat sang Kakak juga masih belom ada tanda-tanda untuk bangun, Christy mendekati Zee untuk menyentuhnya sekali lagi.

”Kak Zee, ih ayoo ban--.”

”KAK ZEE?!!”

Belom sempat mengucapkan kata bangun, Christy sangat terkejut melihat darah yang ada di laptop Kakak nya itu. Dirinya langsung berbalik badan dengan derap langkah yang tergesa-gesa, seakan-akan sedang dikejar oleh sesuatu.

”Bunda..Bundaa” teriak Christy

”Jangan lari-lari ditangga dek, mana Kakak kamu kan bunda suruh panggil.” tanya Shani

Christy yang merasa nafasnya sedang naik turun, berusaha untuk mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum memberi tahu apa yang ia lihat.

”Ini juga kamu kenapa kaya dikejar-kejar orang”

”Bun Kak Zee bun.” ucap Christy masih dengan nafas yang tidak stabil

”Kak Zee pingsan.” akhirnya kalimat yang sedari tadi Christy ingin ucapkan keluar

Beberapa menit yang lalu

Selalu melihat ke arah handphone yang dimilikinya, berharap pesan yang  dikirimnya tadi pagi segera dibalas namun sampai sudah jam 1 lewat juga tidak ada pesan satupun yang terbalas. Tapi Zee bisa memaklumi hal ini, karena yang ia tau Chika sangatlah sibuk belakangan ini.

Dirinya sesekali memijat bagian kening kepalanya yang terasa sakit seperti saat dia di UK. Apakah ini penyakit yang Zee punya mulai perlahan terasa?

”Ini Kakak kamu kenapa bisa sampe begini?”

”Kitty juga ngga tau bun, tadi pas Adek panggil dari luar Kakak gak ada suaranya, pas masuk tiba-tiba Kakak gak gerak sama sekali, eh pas diliat dilaptopnya ada darah.” jelas Christy

”Kamu tolong ambilin kotak kecil yang ada dikamar Bunda” ucap Shani

Shani menidurkan Zee dikasur yang terlihat sedikit pucat dimukanya, tangannya tidak lupa untuk selalu mengelus rambut sang Anak. ”mentang-mentang Bunda nya dokter sakit bisa seenaknya kamu.” 

”Bunda...Kak Zee gak bakal kenapa-napa kan.” ucap Christy sembari memberi kotak kecil kepada Shani

”Gapapa kok, Kakak kamu kan kuat.” ucap Shani

Sudah hampir setengah jam Shani merawat Zee yang masih setia memejamkan matanya, seharusnya yang ada dipikiran Shani sekarang Zee sudah terbangun dari tadi. Tapi tidak ada pergerakan sama sekali dari Zee

”Anak Bunda bangun dong.” ucap Shani pelan

Aneh? Shani berpikir yang mengakibatkan Zee pingsan adalah karena kondisi tubuhnya yang sedang tidak fit apalagi melihat darah yang keluar dari hidung Zee. Namun dirinya sangat yakin kalau kondisi tubuh Zee tidak ada masalah atau bisa dibilang sangat sehat

Shani merasa ada efek lain yang membuat Zee seperti ini, tapi dirinya tidak tahu karena tidak bisa mengecek kondisi sang Anak lebih lanjut, dirinya harus membawa Zee ke rumah sakit.

Segini dulu ya hehe
ttp vote ges janlup
see u


















Senandika [END]. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang