Emang boleh se-bjir ini? Freyya tiba-tiba disuruh mengikuti blind date dengan Ketua BEM yang ternyata sangat problematik.
Semakin Freyya mencoba untuk menjauh, semakin dalam pula gadis itu terlibat dalam kehidupan seorang Louise Gallan yang kontrove...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦉DELAPAN BELAS🦉 - Singa Betina Ngamuk -
|| PERSONAL ROOM CHAT ||
🗨[Rebecca Freyya]: Nggak jelas banget lo, njir .... Gue nggak butuh kata 'aman' dari lo itu! Sekarang jelasin ke gue! Apa yang terjadi sama Gallan semalam? Dia ikut nyabu atau enggak?
Sungguh, ruang obrolannya dengan Freyya hari ini cukup menyeramkan. Gadis itu mengirimkan chat yang berapi-api padanya. Meskipun sudah lama tidak melihat wajah gadis itu namun Evans bisa membayangkan bagaimana intonasi ketusnya seorang Freyya lewat chat terbaru itu.
Bahkan, Evans bisa membayangkan gaya dan ekspresi Freyya saat mengucapkan kalimat yang gadis itu lontarkan lewat pesan chat ini.
“Astaga, nih cewek serem amat,” gumam Evans yang saat ini sedang berada di basecamp tongkrongannya. Gallan tentu juga ada di sana bersama yang lainnya. "Ternyata dia gak berubah, masih judes kayak dulu."
“Siapa?” tanya Genta yang berkaca mata. Dia masih anak UnBI tapi jurusan Teknik Sipil. Matanya minus tujuh tapi untung wajahnya masih lumayan cakep, jadi penampilannya masih tertolong.
“Ini nih, si Freyya,” imbuh Evans yang spontan membuat Gallan langsung mendelik padanya.
“Freyya siapa?” tanya Genta lagi, diikuti oleh keheranan beberapa anak tongkrongan yang lain.
“Calon tunangan gue,” celetuk Gallan dengan nada santai, menghisap alat vape kemudian meniupkan asapnya dengan pelan.
“Hah! Seriusan lu, Nyet!” Ariel menepuk meja basecamp saking hebohnya, dia teman sejurusan dengan Genta. “Gila lo, nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba ada yang mau tunangan!! Ceweknya orang mana, Bro? Anak kampus kita juga?” tanyanya, rasa penasaran yang mewakili keingintahuan yang lainnya.
“Ada lah, kapan-kapan gue spill,” sela Gallan dengan gaya ogah-ogahan. Pandangannya kembali tertuju pada Evans agar lelaki itu melanjutkan ucapannya soal Freyya tadi. “Kenapa dengan Freyya?” tanyanya.
“Ini, tiba-tiba dia nge-chat gue,” sahut Evans sambil sesekali memandangi ponselnya dengan jari jempol yang menari-nari mengetik dan membalas pesan Freyya. “Dia nanyain lo,” sambungnya.
“Dia bilang apa?” Gallan kembali hendak menghisap alat vape-nya. Dalam hati dia heran tumben-tumbenan gadis itu mencarinya.
“Freyya nanya lo nyabu apa kagak,” seloroh Evans.
Spontan, Gallan yang sedang dalam proses menghisap vape jadi langsung tersedak. Lelaki itu sampai terbatuk-batuk mengeluarkan asap yang salah masuk saluran saking kagetnya dengan pertanyaan gamblang Freyya.
