🦉CHAPTER 46🦉
- Minggat -Motor ninja berwarna hitam itu berbelok ke dalam gang tempat basecamp-nya beralamat. Gallan baru menyadari bahwa ternyata malam itu basecamp terlihat ramai karena ada banyak sekali motor yang diparkir di halaman rumah milik salah satu anak tongkrongannya itu.
"Lho? Rame banget. Bukannya Genta ke luar kota?" heran Gallan menghentikan kendaraannya di dekat pagar basecamp. Selain sobat-sobatnya, tampaknya ada anak tongkrongan lain yang juga datang ke sini. Gallan kini baru ingat bahwa sekarang malam minggu, jadi wajar saja suasana basecamp ramai, tidak seperti ekspektasinya tadi.
Biasanya setiap malam minggu, tongkrongannya itu sering kedatangan kelompok tongkrongan lain. Entah itu untuk sekedar nongkrong, mengobrol, maupun main game seperti uno, domino, kartu remi, maupun Mabar game online.
Gallan cukup menyayangkan timing ini. Sebab lelaki itu kini butuh yang namanya ketenangan. Dia baru saja mendapat shock therapy dari ayahnya dan ibunya dibuat menangis olehnya.
Intinya, Gallan butuh waktu untuk menata mentalnya, setidaknya untuk malam ini. Jadi, rasanya tidak mungkin bagi fisik dan mentalnya untuk berbaur dengan keramaian basecamp itu.
"Well, kayaknya nginep di basecamp kali ini nggak memungkinkan," gumam Gallan.
Sekarang bukan waktunya untuk ke basecamp dan terpaksa bergabung dengan mereka untuk berbasa basi. Lagi pula kehadirannya juga hanya akan merusak suasana.
Gallan tidak mau merusak vibes keseruan malam minggu tongkrongan itu dengan kedatangannya. Sebab skandal soal dirinya masih menjadi bahan gunjingan di kampus, sudah jelas anak-anak tongkrongan yang lain akan merasa terganggu dan kurang nyaman bila dia tiba-tiba muncul. Meski dia yakin beberapa sahabat dekatnya tidak akan keberatan namun tetap saja bagaimana pun seorang Gallan masih merasa punya rasa malu dan tau diri.
Gallan akhirnya mengurungkan niat untuk masuk dan memutuskan untuk balik kanan. Dia tidak ingin menampakkan batang hidungnya karena itu juga akan membuatnya kesulitan untuk pergi. Oleh karena itu Gallan pun memutar motornya dan bersiap untuk keluar dari pekarangan basecamp itu.
Tepat saat Gallan sedang melakukannya, Evans yang kebetulan berjalan keluar teras langsung melihat sosok Gallan. Dia baru saja akan menelpon kekasihnya, tapi niatnya teralihkan begitu mendapati gelagat Gallan yang tampak ingin pergi padahal lelaki itu baru saja datang.
"Lho? Gall!" panggil Evans.
Tentu saja Gallan tidak mendengar panggilan Evans yang cukup pelan. Dia menghidupkan motornya dan perlahan melajukan kendaraan itu pergi.
Evans tidak mampu menahan Gallan karena sahabatnya itu tak mendengarnya. Namun, sesuatu yang sempat Evans perhatikan adalah Gallan menyandang tas backpack berukuran cukup besar. Tanpa perlu berlama-lama menganalisisnya, Evans bisa langsung menduga sudah pasti isi tas yang kelihatan besar itu adalah beberapa pakaian milik Gallan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REBELLOUSE! (On Going)
RomanceEmang boleh se-bjir ini? Freyya tiba-tiba disuruh mengikuti blind date dengan Ketua BEM yang ternyata sangat problematik. Semakin Freyya mencoba untuk menjauh, semakin dalam pula gadis itu terlibat dalam kehidupan seorang Louise Gallan yang kontrove...