🦉 Chapter 72 | Babak 3 Kehancuran

2.5K 122 19
                                    

🦉CHAPTER 72🦉- Babak 3 Kehancuran -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦉CHAPTER 72🦉
- Babak 3 Kehancuran -

'Rebseno Ruliningrat'. Dikala Gallan masih mencerna nama itu, matanya spontan memandang ke arah luar dinding kaca ruangan pengawasan intensif bayi-bayi berkondisi khusus itu. Dalam sekian detik, lelaki itu kembali tersentak. Apa dia tidak salah lihat?

"Freyya?!" Gallan kaget setengah mati. Kenapa gadis itu bisa ada di sini?

Di sisi lain, dari balik dinding kaca, Freyya berdiri diam dengan ekspresi wajah yang tak bisa didefinisikan. Gadis itu tampak kaget dan kesal di waktu yang bersamaan.

Sebetulnya, beberapa 30 menit yang lalu, Freyya masih berada di rumahnya, tengah bersiap-siap menunggu kabar dari Gallan kapan lelaki itu akan selesai meeting dan hendak menyusul lelaki itu ke kantornya agar mereka bisa langsung melancarkan agenda kencan yang telah dinanti-nanti.

Namun, di tengah persiapannya, Freyya kembali mendapat pesan dari Aruna. Freyya pikir, gadis itu akan menerornya dengan ancaman kosong seperti biasanya. Namun, begitu melihat pesan yang dapat diintip pada notifikasi masuk, Freyya tak bisa menahan diri untuk menunda membukanya.

Pesan dari Aruna cukup membuat Freyya waspada, pasalnya gadis itu mengatakan bahwa Gallan telah menjadi walinya dan membiayai seluruh biaya operasi caesar-nya.

Maka, di sini lah Freyya sekarang, langsung tancap gas dan berharap rasa was-wasnya itu tak terbukti, kini rahangnya menjadi semakin menguat saat melihat Gallan bahkan mengunjungi bayi Aruna.

Gallan pamit pada perawat yang menemaninya tadi, melepas sarung tangan dan mantel medis, lalu bergegas keluar untuk menemui Freyya.

"Sayang, kenapa bisa ada di sini?" tanyanya heran, Gallan ceritanya masih mode santai, tapi dalam hati dia siap jika Freyya akan salah paham dengan sikapnya.

"Lo bela-belain langsung ke sini begitu selesai meeting di kantor demi jadi walinya Aruna dan bayarin biaya lahiran dia. Terus bisa-bisanya lo nge-reply chat gue seolah nggak ada apa-apa." Freyya terkekeh sinis. "Kenapa nggak jadi suaminya aja sekalian?" Gadis itu melipat kedua tangannya, menoleh ke arah ruangan bayi itu.

Sejujurnya, Freyya hanya kesal karena dua hal. Pertama, Gallan tak langsung memberitau kegiatan ini padahal lelaki itu baru membalas chat-nya beberapa menit yang lalu, which is lelaki itu pasti baru saja selesai mengurus urusan administrasi rumah sakit. Kedua, Freyya kesal karena Aruna menang, si jalang itu pasti kini sangat puas karena ini akan jadi simbol bahwa Gallan akan terus dia manfaatkan nuraninya demi bayi prematur yang tak bersalah itu dan mengganggu hubungan Freyya dan Gallan sampai kapanpun.

Sang lelaki tau ini akan terjadi, dia tau Freyya mungkin akan kesal. Tapi dia yakin Freyya tak akan sekesal ini jika tau dari mulutnya langsung, bukan dari siapapun itu yang Gallan duga sudah pasti bentuk provokasi dari Aruna.

THE REBELLOUSE! (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang