🦉Chapter 61 | Temperamen

3K 168 37
                                    

⚠️🔞WARNING🔞⚠️
Chapter ini menggunakan beberapa umpatan dan kata-kata kasar (*untuk keperluan alur cerita)

.

🦉CHAPTER 61🦉- Temperamen -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦉CHAPTER 61🦉
- Temperamen -

"Gallan."

Freyya mematung sejenak, lelaki yang akhir-akhir ini telah membuatnya uring-uringan mendadak muncul di hadapannya.

Meski begitu terkejut, bukan Freyya kalau tak bisa bersikap senormal mungkin. Dia berjalan santai beberapa langkah mendekati Gallan dengan wajah datarnya.

"Lo ke sini karena Jayden, ya?" Ya, hanya itu yang bisa menjadi kalimat sapaan buat Freyya karena dia tak tau harus bicara apa untuk menyapa lelaki itu.

"Hmm," gumam Gallan pelan masih berusaha menetralisir rasa panas di dadanya. "Lo ... di sini?" tanyanya juga menanyakan alasan keberadaan Freyya, meski sebetulnya tak benar-benar membutuhkan jawaban.

Sekilas, Freyya mengarahkan pandangannya ke belakang sebagai gestur belaka. "Tyara. Gue ke sini karena dia kecelakaan," tukasnya, ya barangkali Gallan belum tau.

"Dia yang nabrak temen gue kan?" celetuk Gallan yang ternyata sudah tau informasi ini dengan lengkap.

Kabar mengenai kecelakaan antar mahasiswa UnBI sudah cukup tersebar di grup-grup angkatan berbagai jurusan, entah siapa yang bisa tau secepat ini dan menyebarkannya. Sedangkan Gallan tau kronologis kecelakaan itu dari Genta via telepon di sepanjang perjalanan ke sini.

Dahi Freyya mengerut karena kalimat Gallan seolah menganggap Tyara sengaja menabrak Jayden. "Apa-apaan kalimat lo barusan?"

"Iya, Jayden kecelakaan karena ditabrak sama sahabat lo itu kan?" ketus Gallan, tak terbendung lagi, sejak melihat Freyya memeluk Keenan tadi, mood lelaki itu jadi semakin memburuk.

Freyya mendengkus pelan sambil mengepalkan tangannya. "Rem mobil Tyara blong! Dia nggak maksud buat nabrak siapa pun! Lagi pula gue yakin temen lo itu yang lengah."

"Lengah kata lo? Jadi lo nyalahin temen gue?" Gallan mengerutkan dahinya. Maklum saja, emosinya sedang naik, ada banyak masalah yang membuat kepalanya terasa ingin meledak. Ibarat kata, Gallan sedang dalam mode senggol-bacok. Bisa-bisa, Freyya dijadikan media pelampiasan lagi baginya kalau gadis itu masih saja ingin mempertahankan kebiasaan 'ngajak ribut'.

"Dari hasil penyelidikan, polisi bilang kalau Tyara udah klakson-klakson sambil teriak-teriak ke orang-orang di jalanan kalau rem dia blong dan biar pengendara lain menjauh dari mobilnya. Tapi temen lo itu malah ngebut! Jadi udah jelas kan siapa yang salah di sini?"

Gallan berdecak sambil melirik ke arah lain. "Lo mau adu kesalahan? Lo nggak liat siapa yang paling dirugikan karena kecelakaan ini? Siapa yang lukanya paling parah? Jayden! Gue dikasih tau kalau sampai saat ini dia belum siuman sedangkan temen lo itu kakinya cuma keseleo doang."

THE REBELLOUSE! (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang