prolog 📍

976 37 0
                                    


Hujan terus mengguyur wilayah pantai yang banyak di kenal sebagai pantai Blue pantai seribu kenangan terindah yang menjadi saksi bisu kisah percintaan seorang pelukis terkenal dan sesosok pria manis yang pernah singgah di hati nya

Pria berwajah tampan dan lembut itu memandangi lautan yang tenang dengan ombak kecil yang ikut membasahi bibir pantai, pria itu tersenyum saat ingatan itu terlintas begitu saja...hati nya menghangat saat ingatan itu benar benar masih teringat jelas di memori ingatan nya...

Dukkk

"ASTAGA!!...Oh hayyy pelukis BIANGRA"

"Hayy, ada perlu apa?"

"Saya reporter sakura, saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan untuk pelukis BIANGRA, bagaimana?, Apa?, Dimana? Dan sesuatu yang anda inginkan sekarang"

"Hmmm, hahaha"

Reporter sakura terdiam saat melihat sang pelukis di hadapannya ini tersenyum, walaupun hanya tersenyum kecil tapi sungguh menawan, itu yang ada di pikirannya

"Bagaimana yaa..."

"Pelukis Biangra tidak perlu memikirkan yang sulit sulit, ceritakan yang simpel aja itu cukup untuk saya, hehehe"

BIANGRA mengangguk setuju dan mulai menceritakan kisah nya sedikit untuk reporter di depan nya sekarang

"Saya anak sebatang kara, ayah saya meninggal saat saya berusia 3 tahun dan mama saya juga meninggal saat saya berusia 6 tahun" jelas biangra

"Saya turut sedih atas musibah itu,,,semoga keduanya di tempatkan dengan layak"

"Terimakasih, bisa saya lanjutkan??"

"Aaa, silahkan"

"Di saat saya kehilangan ibu saya, saya di adopsi oleh paman saya adik dari ayah saya. Paman saya sangat menyayangi saya tapi di saat itu istri paman saya tidak menyukai keberadaan saya, setiap hari saya selalu mendengar dan menyaksikan Pertengkaran mereka setiap paman saya mengasih sesuatu kepada saya"

Flashback

"Biangra, paman ada hadiah untuk mu karna ponakan paman ini mendapat juara 1 di kelas"  ucap jones sembari memberikan beberapa paperbag ke biangra

"Paman, bian gak butuh ini, pasti ini sangat mahal kan paman? Bian udah nabung kok buat beli peralatan lukis" jawab biangra kecil saat membuka paperbag ia melihat beberapa alat lukis dan kanvas putih berukuran besar dan juga beberapa pewarna

"Tidak! Terima lah untuk hadiah yang itu, cukup! Untuk kali ini terima hadiah dari paman, biangra"  jones mensejajarkan diri nya di depan biangra dan memegang pundak sang ponakan pelan

Jones sangat menyayangi dan bangga dengan biangra yang pintar di bidang pendidikan dan memiliki hobi melukis yang sangat indah

"Kau selalu memberikan anak itu barang barang yang tidak penting!! Sedangkan anak mu sendiri ketika meminta sesuatu tidak kau belikan!!"  Pattaya menata sinis biangra yang menundukkan kepalanya

"Kau tidak bisa begitu tha! Bian juga anak ku yang berarti anak mu juga, Milp juga semua nya terpenuhi, aku tidak membanding bandingkan mereka berdua,kamu saja yang merasa begitu" jones berdiri menghadap sang istri yang sekarang menatapnya marah. Jones tidak memperdulikan itu asal ia bisa adil dengan kedua anak nya itu lebih dari cukup

Flashback off

"Apa tante Pattaya masih...hmmmmm.. tidak menyukai tuan pelukis?"

"Panggil saja bian.. Tidak, mama Pattaya mulai menerima saya di saat saya sudah berpenghasilan di umur 15 tahun, tapi saya tidak bisa merasakan kasih sayang mama Pattaya karna tepat umur saya 16 saya tinggal di asrama (mes) tempat saya berkerja dulu sampai umur saya 19 tahun"

Reporter sakura dengan teliti mencatat apa yang ia dengar dan terus memperhatikan tuan pelukis Biangra bercerita sampe ada satu nama yang membuat nya penasaran dan ingin mendapatkan informasi tentang pemilik nama yang ia dengar sangat aneh tapi juga bagus

"Kak bian sebentar..hmmm BÌÜÑÂÑDRÆ??? siapa itu kak bian? Apa orang itu juga sebagian besar di dalam kehidupan anda? Atau hanya sekedar permisi saja??"

Bian menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dia Bingung apa dia harus menceritakan juga tentang BÌÜÑÂÑDRÆ ini? Sesosok makhluk yang tidak sengaja hadir di kehidupan bian yang sekarang meninggalkan sejuta/beribu ribu kenangan dan itu hanya biangra yang menggenang nya...apakah BÌÜÑÂÑDRÆ juga mengenang kenangannya dengan BIANGRA? Entahlah

"Saya tidak tahu harus menceritakan nya dari mana,,kalau saya menceritakan nya juga pasti anda tidak mempercayainya, karna ini mungkin di luar logika manusia"

Biangra tersenyum dan berdiri dari duduk nya menuju sebuah ruangan yang di isi dengan lukisan yang usang dan beberapa kertas dengan beberapa deretan kata kata di dalam nya, reporter sakura mengikuti kemana perginya biangra sampe dia melihat sebuah lukisan seorang pria manis yang duduk di depan jendela, di dalam lukisan pria itu memiliki mata agak bulat dengan bola mata yang berwarna biru laut, kulit putih, rambut yang berwarna biru laut gelap dan dimple di kedua pipi nya

"Indah sekali pria ini" ucap reporter sakura mencurahkan isi hati nya, biangra terkekeh dan menghampiri lukisan yang di pegang oleh reporter sakura

"Dialah BÌÜÑÂÑDRÆ"

"APAAA!!!!!!..." Sakura benar benar terkejut dengan ucapan biangra, dia belom saja membayangkan gimana wajah BÌÜÑÂÑDRÆ dan sekarang dia di kejutkan dengan kenyataan bahwa lukisan yang tadi ia pegang ternyata BÌÜÑÂÑDRÆ

"Hahaha, dia sangat berpengaruh dalam hidup saya, tapi kejadian yang tak terduga membuat saya harus kehilangan dirinya yang entah bagaimana nasib nya sekarang" Jelas biangra menatap lukisan di tangan nya

"Hmmmm, bolehkan aku mengetahui kisah kak bian dan BÌÜÑÂÑDRÆ?"

Reporter sakura menatap biangra memohon, demi apapun dirinya sangat penasaran dengan kisah percintaan seorang pelukis terkenal ini dengan dunia nya BÌÜÑÂÑDRÆ

"Baiklah"












Hello everyone, hehehe

Cerita ini masih awam dan belom sempurna maka dari itu saya (aloné) meminta saran dan kritik nya para reader's, dengan saran dan kritik yang kalian berikan saya akan lebih memperbaiki tulisan saya, hehehe

Sampai sini dulu, sampai jumpa di capture selanjutnya...pay payyyy

BÌÜÑÂÑDRÆ||Biblebuild||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang