1

415 14 2
                                    

Biangra POV

"Kau yakin mau bekerja di luar kota, bian?"

"Iya ayah, bian udah dewasa dan bisa berdiri dengan kaki bian sendiri, bian sudah tidak takut lagi"

"Tapi ayah masih tak rela melepaskan diri mu oh dirimu~~"

Selalu begitu, ayah benar benar menganggap ku seperti anak ayam yang tidak bisa lepas dari induknya, sangat sulit untuk lepas dari induk ku yang satu ini.

"Mama patha, bian pengen kerja di luar kan bian udah ada ongkos buat sewa kos/apart sama buat makan sehari hari. Ayolah maaa bujuk ayah"  semoga ini berhasil, setidaknya ayah tidak bisa menolak/menentang perintah dari mama patha, hohoho bian kau sangat cerdas 100 buat dirimu.

"Mama di pihak ayah, kamu masih 19 sayang masih muda untuk bekerja mending kuliah saja, gimana hmmm? Kamu tekuni saja hobi melukis mu siapa tau nanti bisa jadi pelukis yang terkenal"

SAMA AJA!!!

"Ayah, Mama, pleaseeee na na na?" Menggelikan! Jika masih di tolak aku harus apa lagi???

"Bia.."

"PAPA MAMA!!!! LIHAT BAJU MILP!!!" Entah dari dimensi mana MILP datang dengan..?? Baju sobek? Kotor?

"Astaga sayang,, ini kamu habis mandi lumpur di mana?? Aduh aduh ini kenapa pakai baju gembel gini? Kayak gk punya baju aja kamu" mama patha memutar tubuh MILP yang sudah tidak terselamatkan lagi, baju sobek, muka ketutupan lumpur rambut campuran dengan daun kering dan...

CIHHH BAU BUSUK!!!

"MILP!!! KAU KULIAH MANDI KAGAK SIH HAH? INI!! ASTAGA KEK BAUK KOTORAN BANTENG" Teriak ku pas menyadari bau busuk menusuk indra penciuman ku.

"HEYYYY, enak saja bilang gitu!! Aku mandi cuma ini... ARGGHHHHH cewek sialan!!" Teriak milp

"Kenapa emng nya?" Tanya ku penasaran, tidak biasanya milp pulang dengan keadaan mengenaskan seperti ini, kecuali kalau habis cari ikan sama Tomi anak tetangga.

Flashback

"Lu mau kemana milp?" Tanya Jade yang melihat milp sedang terburu buru menaiki sepeda motor nya.

"Mau ke rumah paman gw, entah knpa gw pengen lihat si  inces"  jawab milp tanpa menoleh ke Jade.

Jade yang mendengar jawaban milp pun hanya memutar matanya malas. Sudah hampir 1 bulan ini milp lebih sering menjenguk anak kambing yang ia adopsi dari paman nya (ryan), entah ceritanya gimana itu anak kambing bisa jadi anak pungut nya milp.

"Ck, si bauk Mulu yang lu perhatiin.. tugas numpuk, goblok!"

"Sembarang lu ngatain anak gw bauk, setan!!. Inces paling cantik, imut, gumushin gitu kau bilang bauk, sini gw garuk hidung lu biar  bisa menghirup aroma wangi my inces"  ucap milp yang melihat Jade dengan tatapan bombastis side eyes.

"Serah! Sono kelonin inces inces Lo itu, siapa tau tuh Inces bisa hamil anak Lo, terus mukanya perbandingan antara muka lu sama inces, hmppp hahahaha"

Milp yang mendengar pun hanya mendengus kasar dan segera menancapkan gas motor nya meninggalkan Jade yang masih terbahak bahak di parkiran.

"Semoga nggak sambat tuh orang'" batinnya yang masih melihat Jade tertawa di balik spion motor nya sebelum ia keluar dari area kampus.

Sesampainya di rumah paman, milp langsung berlari menuju kandang yang memang di khususkan untuk anak kambing nya (Inces).

"Halo my baby Inces, ulululu makin cantik aja si Inces" ucap milp seraya menggendong Inces ke pangkuan nya, walaupun di Inces berontak tapi milp dengan kekuatan penuh terus menguyel nguyel Inces sampai anak kambing itu pasrah dengan sendirinya.

BÌÜÑÂÑDRÆ||Biblebuild||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang