3

185 11 2
                                    

Bian kembali ke kamar dengan pikiran yang berisik, setiap ingatan yang ia ingat tentang makhluk itu terus muncul bahkan sekarang bian hanya duduk termenung di depan teras karna terlalu kalut dengan pikirannya.

"Apa apaan ini? Apa semua ini?"

"Mahkluk aneh apa itu? Apa monster? Kenapa dia bisa keluar dari dalam bathtub? Apa yang terjadi?"

Bian terus memikirkan kemungkinan² yang sekarang ia alami, semuanya terlalu cepat untuk bian yang baru saja di rumah itu, sangat membingungkan.

BRAKK

PYARRRR

Bian yang mendengar suara pecahan itu langsung berlari ke dalam rumah dan betapa terkejutnya ia melihat makhluk itu berdiri di depan rak piring dan ada beberapa gelas yang pecah. Bahkan kaki mahkluk itu berdarah karna terkena pecahan beling.

"APA YANG KAU LAKUKAN!!" Teriak bian melihat kekacauan di dapur nya.

"Aaaaaaa aaaaa"

"AKU TIDAK MENGERTI KAU BICARA APA, BODOH!!"

Bian menatap jengkel ke arah mahkluk di depan nya itu, bahkan bian bisa melihat mata mahkluk itu berkaca kaca dan mungkin sakit hati karna bentakan keras bian.

"Hiks aaaa...hiks aaaa aaa"

"Apakah artinya ia meminta maaf? Oke aku anggap seperti itu" batin bian

"Iya gpp"

Setelah bian membereskan kekacauan yang di buat oleh makhluk menggemaskan itu ia menggandeng tangan mahkluk itu dan membawanya duduk di sofa ruang tamu.

"Duduklah, ku carikan p3k dulu"

Mahkluk itu hanya mengangguk dan melihat sekeliling ruangan dengan mata biru laut nya. Bian datang dengan kotak p3k di tangan nya dan narik kaki mahkluk itu ke paha nya. Dengan telaten bian mengobati kaki mulus itu, setelah selesai ia berdiri dan membuang kapas bekas di tong sampah.

Setelah semua selesai bian kembali berdiri di hadapan mahkluk itu sembari melipat tangan nya di dada. Bian melihat makhluk itu dengan intens sampai berkata

"Dari mana asal mu?" Tanya bian yang sebenarnya ia tak yakin apakah mahkluk di depan nya ini paham.

"Aaa aaa" jawab mahkluk itu dan bian hanya bisa melongo tanpa tau artinya.

"Paham ternyata" batinnya.

"Oke, gini saja. Mengangguklah jika iya dan menggeleng lah jika tidak, paham?" Kata bian dan mendapat anggukan dari makhluk itu.

"Apakah kau berasal dari dunia lain?" Tanya bian dan mahkluk itu menggelengkan kepalanya, lalu bian melihat mahkluk itu menunjuk gelas yang berisikan air di dalam nya.

"Kau berasal dari gelas?" Tanya bian terkejut. Tapi mahkluk itu menggelengkan kepalanya kencang dan kembali menunjuk gelas sembari tangannya di celupkan ke dalam air.

Seketika bian paham, ia tau asal usul mahkluk cantik ini.

"Kau berasal dari laut, alright?" Dan mahkluk itu mengangguk.

"Lalu, bagaimana kau bisa muncul dari dalam bathub?" Lagi lagi mahkluk itu menggeleng. Udah!! Kalau kek gini bian makin pusing.

"Jadi kam-"

"Aaaa aaaa aaa" mahkluk itu menyela ucapan bian sembari tangan nya mengelus elus perut nya.

"Aaaah, kau lapar?" Tanya bian dan mahkluk itu mengangguk semangat.

"Baiklah, ikuti aku"

Bian berdiri dari duduknya berjalan menuju dapur. Ia memasak nasi goreng untuk makan malam nya dan telur mata sapi, sesekali ia melihat ke arah meja makan yang di mana di sana terlihat mahkluk itu duduk dengan tenang dan hekm telanjang bulat, hehehe.

BÌÜÑÂÑDRÆ||Biblebuild||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang