Sesampainya mereka di pusat kota mereka berempat langsung melesat ke mall yang berada di tengah tengah pusat kota. Mata biu berbinar-binar melihat bangunan tinggi di depannya, ini seperti bangunan yang ia tonton di laptopnya bian.
"Bian main" pinta biu saat mereka baru masuk area parkir. Natta terkekeh lalu mencubit pipi berisi biu.
Kyutt
"Main Mulu yang kau tau" ucap Natta. Biu memajukan bibirnya menoleh ke arah bian yang ikut menatapnya.
"Bian main" pintanya lagi. Bian mengangguk sembari mengelus elus kepala biu sayang.
"Main apa? Keluar dulu ayo" kata bian, membantu biu melepaskan selt bet nya lalu membukakan pintu mobil.
"Main ambil boneka kucing, white kasian sendirian" jawab biu sungguh sungguh. Milp ikut gemas sendiri melihat biu yang melompat lompat kecil dengan tangannya yang menggenggam jari telunjuk bian erat.
"Nah kalau gitu ayo kita ke lantai 4 era permainan" sambung Milp tak kalah semangat dari biu.
Mereka menaiki eskalator menuju ke lantai 4, mereka berempat melihat berbagai macam permainan dari untuk anak anak sampai dewasa. Mata biu berkeliling sampai ia melihat permainan mesin cabit yang ia inginkan.
Biu berlari ke arah permainan mesin cabit itu tanpa menunggu bian yang sedang membeli koin, ia menatap penuh minat pada mesin itu. Menelusuri isi di dalamnya akhirnya ia mendapat apa yang ia cari.
Boneka kucing
"White tidak akan kesepian lagi" guman biu. Ia terus memerhatikan boneka kucing itu sampai bian menghampirinya.
"Udah di sini aja, kirain masih nungguin di sana" ucap bian sembari menunjuk kursi yang berjejer di depan permainan bola voli. Biu menggeleng lalu menunjuk boneka kucing itu lagi.
"Apa hanya itu?" Tanya bian, ia memasukkan 3 koin kedalam mesin itu lalu mulai mencabit boneka yang di incar oleh biu.
"Iya, buat white"
Dengan hati hati bian membawa boneka itu sampai akhirnya...
Bruk
"YEY DAPETT"
Bian mengambil boneka itu dari bawah mesin lalu memberikannya ke biu dan tentunya di sambut biu bahagia, ia terus memeluk boneka itu erat dan tersenyum manis kearah bian.
Mereka terus mencoba beberapa permainan dari mulai voli, naik kereta, mandi bola, dan lainnya sehingga koin yang di beli oleh bian habis. Mereka terus berada di lantai 4 sampai waktu makan siang.
"Bian haus" kata biu pelan. Beberapa jam lalu biu sudah menghabiskan 4 botol air dan setelah mandi bola biu minum 2 botol dan sekarang dia haus lagi?.
Bian melihat stok air yang ia bawa, hanya tinggal 4 botol saja jika biu menghabiskan nya maka biu tidak bisa minum lagi.
"Hanya tinggal 4 biu, 2 saja ya" bujuk bian. Biu menggeleng lalu mengerucut kan bibirnya.
"Biu haus bian, panas" biu mengibas ibaskan rambutnya yang panjang dan agak lepek karna keringat. Bian menghela nafasnya lalu menyerahkan tas nya kebiu, tangannya mengambil karet dari sakunya lalu menguncir rambut biu yang panjang.
"Biu mau potong rambut?" Tanya bian.
Melihat biu kegerahan dengan rambut panjangnya membuat bian berpikir jika rambut biu perlu di potong. Lagian biu cowok kan? Potong rambut seperti nya ide yang baik.
"Potong? Nanti kalau jelek gimana?"
"Kita potong ke tukang potong rambut dong biu, biar bagus gimana?" Biu menaruh jari telunjuk nya ke dagu seolah olah sedang berpikir, setelah itu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BÌÜÑÂÑDRÆ||Biblebuild||
RomanceBiangra yang tidak sengaja membangunkan mahkluk cantik dari tidur panjangnya yang ia kasih nama BÌÜÑÂÑDRÆ BÌÜÑÂÑDRÆ BIANGRA TERINSPIRASI OLEH "MISTYQUE" (Webtoon) cerita ini hanya karangan semata, jika ada kesamaan dalam nama karakter,tempat,waktu...