11

135 12 1
                                    

Pagi hari pun tiba, seperti biasa bian akan memasak sarapan simpel lalu membangunkan biu dan sarapan bersama.

Tapi untuk hari ini ada sesuatu yang membuat biu merenggut kesal.

Bagaimana tidak??..

Hari ini bian akan meninggalkan nya di rumah sampai sore mendatang, biu tidak bisa jauh jauh dari bian apalagi bagaimana kalau biu butuh sesuatu?. Biu menolak keras jika bian meninggalkan nya.

Biu harus ikuttt titikk!!

"Bian tidak boleh pergi" kalimat itu terus terucap dari mulut biu sendari mereka sarapan, bahkan sekarang bian harus menahan tubuh biu yang melingkar di pinggang dan juga leher nya.

Ingatkan bian untuk berolahraga setiap hari.

"Itu tidak akan lama biu, sore hari bian pulang" jelas bian sabar. Biu menggeleng ribut dan semakin mengeratkan pelukannya, bian menjerit kecil merasakan leher nya yang di tekan biu erat.

"Gak, biu ikutt"

Bian menghela nafasnya, pusing sendiri dia karna biu terus merengek lagipula bian tidak bisa membawa biu ikut kerja bersama nya, bukannya kerja malah jadi baby sister nya biu.

"Biu kalau bian gk kerja nanti biu mau makan apa?" Tanya bian. Biu menegakkan tubuhnya menatap bian bingung.

"Makan nasi, kita kan sering makan nasi"

"Ya, tapi nasi pun kita harus beli dan beli nya pakai uang, kalau mau punya uang harus kerja dulu baru dapat uang buat beli nasi" ucap bian menahan tawa, agak kagok juga dia saat menjelaskan hal sepele kayak gini, kek lucu aja gitu.

Tapi balik lagi, mahkluk seperti biu ini mungkin hanya menjentikkan jari langsung di hidangkan makanan berbeda dengan dirinya yang harus mengacir sana sini baru bisa makan itupun makanan sederhana.

Maklum lah dompet bian masih tipis

"Tapi bian kan punya uang" kekeh biu, wajah nya bahkan semakin di tekuk dengan bibir nya yang mengerucut lucu. Ia masih tidak rela harus sendiri di rumah tanpa bian.

"Uang bian tinggal dikit, bukannya biu ingin beli es krim di toko itu?" Ucapan bian membuat biu kembali berfikir keras. Iya! Dia menginginkan es krim yang berada di toko saat dirinya dan bian keluar kemaren tapi karna bian menggeleng saat ia  meminta nya dia menjadi tak menginginkan nya ralat menahan untuk tidak membeli nya.

Bahkan bian saat melihat angka dengan nol yang berbaris rapi yang tertera di menu membuat nya tersenyum kecut tak mampu.

Makanya sekarang bian harus bekerja, karna bian tau biu sangat menginginkan es krim itu, es krim yang harganya mengguncang kemiskinan bian dan juga buat kebutuhan mereka sehari-hari.

"Biu mau es krim" cicit biu. Dia semakin ngiler saat membayangkan es krim itu melumer di mulut nya.

"Kalau gitu biu tunggu saja di rumah, bian kerja dulu nanti bian bawakan es krim, hmmm?" Bujuk bian lagi. Biu mengangguk pelan dan menatap bian sendu, bian yang di tatap hanya tersenyum kecil dan mengecup pelipis biu.

"Jangan keluar rumah, kalau ada orang yang biu gk kenal jangan di buka gerbang nya. Biu boleh memakai laptop bian dan untuk makan siang bian udah siapkan, jangan main ke dapur kecuali makan siang, okey?" Jelas bian. Biu kembali mengangguk lalu mengantarkan bian sampai ke gerbang, bahkan mata nya berkaca-kaca melihat bian merapikan rambutnya yang memanjang.

"Jangan sedih, bian jadi gk semangat kerjanya" dan itu berhasil, biu mengelap air mata nya dan tersenyum ceria ke bian, melihat itu bian tertawa kecil dan mengecup bibir biu lembut.

"Nanti bawa es krim yaa" pinta biu dan di angguki bian, biu berda da riang dan kembali menutup gerbang saat melihat bian sudah tidak terlihat.

Baiklah, sekarang apa yang harus biu lakukan?

BÌÜÑÂÑDRÆ||Biblebuild||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang