9

139 11 0
                                    


"Bian, yang ini atau ini?" Tanya biu dengan kedua tangan yang menenteng dua hoodie oversize dan menyuruh bian untuk memilihnya.

Bian menghela nafasnya dan beranjak menghampiri biu yang masih menatap nya bingung, lalu tangan nya terulur menyentuh pipi tembam biu dan menarik nya gemas.

"Pilih saja sesuka mu, honey"

Biu mengerang kecil dan memberontak supaya bian melepaskan tarikannya itu..sangat sakit tauuuu.

Setelah beberapa lama kemudian, biu dan bian keluar dari toko baju itu dan kembali menelusuri beberapa toko lagi.

Hari yang sangat menyenangkan untuk biu dan juga hari paling bahagia untuk bian. Sudah beberapa tahun terakhir ia tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti ini, mau di sebut mimpi pun tapi inilah kenyataannya.

Ia bersama dengan seorang laki laki kecil nan cantik dengan pipi chubby hidung yang hampir hilang di telan pipi chubby nya, ahhh sangat sulit untuk mendeskripsikan sosok di depannya ini, terlalu sempurna sihhh jadi bian bingung jelasin nya.

(Uthor pun bingung wakk<( ̄︶ ̄)>)

"Bian harus bantu biu!! Pilihin" kekeh biu dan kembali menyodorkan Hoodie oversize itu ke hadapan bian.

Bian terkekeh pelan dan mengambil kedua Hoodie itu lalu membawa nya ke kasir.

"Tolong di bungkus kak" ucap bian lalu di angguki oleh sang kasir.

Kasir laki laki itu curi curi pandang ke arah belakang bian lebih tepat nya ke biu yang sedang menikmati es krim nya, entah biu dapat es krim dari mana padahal di toko yang mereka masuki tidak menjual es krim.

"Total nya 278 ribu kak, mau cash atau debit?" Tanya kasir itu tanpa melihat bian. Bian yang bingung melihat kasir itu melihat ke belakang ia ikutan melihat ke belakang dan alangkah indahnya...ehhhh terkejutnya bian melihat' pemandangan di belakangnya.

"BIUUUUU APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN WAJAH MU ITU?!! ASTAGA" Teriak bian melihat wajah biu yang berlumuran es krim, walaupun tak seluruh wajah tapi bagaimana cara biu memakan es krim itu?, sampai membuat sebagian wajah nya ternodai oleh es krim, bian pusing.

"Tadi ada orang nabrak biu pas biu lagi makan " jelas biu.

Huh

"Ayo ke toilet" ajak bian seraya tangan nya membawa kantong berisi Hoodie milik biu.

Biu yang memang ngerasa tidak ada masalah tetap berjalan ceria dan menyapa beberapa pengunjung mall lainnya. Jangan tanyakan bian yang memang agak tertekan dengan tingkah hiperaktif biu nya ini, hampir di luar kemampuannya.

....,

Setelah membersihkan wajah biu yang penuh es krim mereka sekarang menuju ke lobby mall dan menunggu milp dan Natta.

Sembari menunggu bian mengajak biu untuk belanja beberapa bahan dapur dan juga beberapa ikan dan daging untuk lauknya.

Karna terlalu aktif tanpa biu sadari ia menabrak seseorang membuat tubuh nya yang kecil itu terpental dan pantat mulus nya terbentur lantai.

Makhluk seperti biu itu sangat lemah dan juga tubuh mereka itu lembut seperti kain Sultra...dan juga kaum buih itu tidak memiliki darah. Seperti manusia, bila manusia tidak memiliki darah akan mati begitupun kaum biu, jika di tubuh mereka tidak ada air dan kering mereka akan mati dan pecah menjadi serpihan kecil kecil.

Walaupun tidak menangis tapi ringisan biu mengalihkan pandangan bian yang tadi sibuk memilih sayuran. Melihat biu yang terduduk di lantai bian berlari ke arah biu meninggalkan belanjaan nya di tempat, wajah bian juga sangat khawatir saat melihat wajah biu kesakitan.

BÌÜÑÂÑDRÆ||Biblebuild||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang