Setelah SAH menjadi istri gabriel beberapa menit yang lalu luna jadi tidak tenang, bagaimana ia bisa tenang ia harus hidup dengan pria yang baru ia kenal dua bulan lalu. dan langsung mengajaknya menikah dengan ancaman gabriel akan membunuh semua keluarganya jika ia tidak mau menikah dengannya.
Luna sudah berusaha untuk kabur dari gabriel, namun berpuluh-puluh kali gabriel menemukannya dan tidak segan-segan menghukumnya dengan sayatan di tangan. luna amat sangat menyesal telah menolong pria yang berpura-pura di begal.
Feedback on
Luna berjalan kaki di tengah gelapnya malam, hari ini tidak ada taksi maupun ojek yang melintas di jalanan. Baterai ponselnya habis. Sungguh hari ini ia sangat sial.
"T-tolong-tolong" teriak seseorang meminta tolong.
Samar-samar luna mendengar teriakkan minta tolong, ia celingukan mencari sumber suara yang meminta tolong, ia berjalan pelan menoleh ke arah rumah kosong.
"Tolong, saya di begal" teriaknya lagi.
Luna melotot kaget melihat pria yang babak-belur di tanah. "Astaga! Kau kenapa, kak?" Tanya luna menghampiri pria yang lemas.
Pria itu mendongak menatap luna dengan senyuman tipis. "Saya di begal mobil saya di bawa begal dan saya ditusuk pisau" katanya.
Refleks luna menatap perut yang berdarah, matanya membulat sempurna. "Astaga!, Kak, kita ke rumah sakit, perut kakak terluka" panik luna membantu pria itu berdiri.
"Terimakasih, luna" bisik pria itu.
Luna menoleh menatap pria itu kaget. "Kenapa kau bisa---"
"Tentu, karena kamu milikku sekarang, luna aprie. besok kita saya ke rumah kamu melamar kamu" potong gabriel.
Luna membelalakkan matanya. "Gila!. Aku tidak tahu kau dan kau---"
"Gabriel ettore" potongnya.
"Kau---"
Cup.
"Mine" bisik nya setelah mencium bibir luna ia langsung pergi meninggalkan luna yang mematung ditempat.
Feedback off
Luna menatap apartemen yang sangat mewah dan besar, luna mengikuti gabriel ke ruang tengah. luna heran dengan sikap dan tingkah laku gabriel yang terlalu gegabah, bayangkan saja setelah resepsi pernikahan gabriel langsung membawanya pergi dari rumah, bahkan luna belum sempat duduk atau sekedar minum air putih.
Gabriel tersenyum tipis senyuman yang mampu membuat siapapun terhipnotis termasuk luna. "Sekarang kita tinggal di sini, kau jangan coba-coba untuk kabur dari sini, jika kamu melakukan itu tubuh kamu akan saya Lukis menggunakan kater kesayangan saya" ancam gabriel.
Luna mengangguk kaku. "I-iya, aku mau membereskan pakaian, dimana kamar aku?" Tanya luna gugup.
"Ikut saya, kamau kamu satu kamar dengan saya" jawab gabriel sambil menempelkan kartu ke pintu kamarnya. "Cukup luas untuk kita berdua, kamu boleh tata kamar ini sesuka kamu" lanjutnya.
Luna lagi-lagi dibuat kagum dengan kamar mewah gabriel. "Mewah banget" cicit luna.
Gabriel tersenyum tipis ia duduk di sofa kamar. "Cepat bereskan saya tidak sabar menyentuh kamu" kata gabriel santai.
Deg
Luna menoleh menatap wajah gabriel. "K-kak, aku masih kuliah, aku tidak mau" tolak luma dengan tubuh yang bergetar ketakutan.
Gabriel menghampiri istrinya. "Apapun itu alasnya, kau tidak bisa menolakku"
"Kau penjahat" pekik luna kesal.
***
Malam hari yang sangat mencekam, tubuh luna bergetar hebat melihat senyum iblis gabriel, yang membuatnya nakut rasanya ia ingin menghilang malam ini juga.
"Sayang" panggil gabriel menatap wajah luna yang pucat karena ketakutan.
Hening.
Gabriel menatap tajam luna yang ditatap menunduk takut. "Saya tidak suka kau tidak diam seperti ini saat saya sedang mengajak bicara" bentak gabriel mencengkeram erat lengan luna membuat sang empu meringis.
Luna menatap gabriel dengan tatapan memohon. "L-lepas, aku mohon jangan sakiti aku, hiks" isak luna.
Gabriel melepaskan cengkeramannya, menatap tajam luna. "Saya meminta hak saya sebagai suami kamu" kata gabriel tersenyum miring.
Luna menggeleng. "Tidak!, aku tidak mau, aku masih kuliah aku harus melanjutkan kuliahku" tolak luna cepat.
Gabriel mendorong luna sampai terjatuh ke kasur, luna refleks mundur saat gabriel naik ke atas kasur. "Tidak masalah. kau boleh kuliah seperti biasa aku sendiri yang akan membiayai kamu, asalkan kamu menuruti kemauan saya" kata gabriel.
Luna menggeleng. "T-tolong jangan macam-macam, kak, aku mohon hiks" isak luna mencengkeram seprai.
Gabriel menindih tubuh luna, ia langsung mencium kasar bibir luna membuat sang empu menangis ketakutan, tangannya gabriel tidak tinggal diam ia melepaskan kancing baju luna. "Semakin kau memberontak semakin saya menjadi-jadi" bisik gabriel.
Luna mendorong tubuh gabriel sampai terjatuh ke samping. "aku mohon kak, aku janji setelah aku lulus kuliah kakak bisa melakukan apapun itu sebagai suami, taoi untuk saat ini aku belum siap, hiks" isak luna.
Gabriel yang kasihan ia mengangguk kecil. "Baiklah, saya tidak akan menyentuh lebih, itupun kalau saya tidak khilaf, kau boleh tidur" kata gabriel merebahkan tubuhnya di samping luna memeluk tubuh luna erat mengusap perut rata luna. "Tidur, atau ak---"
"Ya, aku mau tidur" potong luna cepat.
Gabriel tersenyum tipis ia membalikkan tubuh luna agar menghadapnya, gabriel menyembunyikan wajahnya di leher luna sesekali ia menjilat leher luna membuat sang empu takut. "Saya tidak janji untuk tidak menyentuh kamu, ingat itu" kata gabriel.
Luna menahan wajah gabriel, menatap lekat wajah tampan suaminya yang tidak ia cintai. "Aku tidak bisa tidur kalau kau tidak mau diam, kak" kata luna hati-hati.
Gabriel mengangguk ia menatap wajah luna, menyatukan hidungnya dengan hidung luna. "Tidurlah, aku akan diam seperti ini dan tidak menganggu tidurmu" kata gabriel serius.
Luna mengangguk ia memejamkan matanya rasa kantuk membuat ia kehilangan tenaga. luna mulai lepas kesadarannya membuat gabriel tersenyum miring melihat wajah damai istirnya.
"Kau terlihat cantik jika kau sedang ketakutan, tapi, lebih cantik kau sedang tidur seperti ini, sayang" bisik gabriel mencium singkat bibir luma.
Ia mulai memejamkan matanya menikmati hembusan nafas dari hidung luna, rasanya seperti mimpi, sekarang ini ia sudah memiliki luna seutuhnya gadisnya yang selama ini ia tunggu dan nantikan. gabriel membuka matanya kembali saat luna menjauhkan wajahnya darinya, mendorong kepala luna agar lebih dekat, bahkan ia menahan belakang kepala luna menggunakan guling mengikis jarak diantara mereka berdua.
Gabriel mulai memejamkan matanya menyusul istrinya kedalam mimpi, ia harus lebih awal bangun supaya ia bisa melihat wajah luna yang baru bangun dari tidurnya, lalu ia mencuri ciuman luna yang baru bangun tidur, menikmati rintihan kesakitan luna saat dirinya mengigit bibir luna.
Ah. rasanya ia tidak sabar ia ingin cepat-cepat pagi melihat wajah luna. ia bisa gila jika seperti ini terus. mulai terlelap dalam mimpinya. "Luna Aprie" gumam gabriel.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Gabriel [TAMAT]
Teen FictionGabriel Ettore pria yang tampan dan kejam, siapa sih yang tidak kenal gabriel pria yang tidak tersentuh dengan perempuan lain kecuali, Luna, wanita yang sangat cantik dimatanya. ia memiliki sisi gelap yang membuat siapapun bergidik ngeri Langsung ba...