28. sakit hati

644 16 0
                                    

Luna menatap suaminya yang tidur pulas di sampingnya sambil memeluknya erat, bahkan ia tidak bisa bergerak samasekali. Luna memandang wajah tampan suaminya sambil mengelus bibir gabriel.

Luna mengelus alis tebal gabriel. "Bangun, udah pagi aku mau mandiin queen dulu" bisik luna.

Gabriel membuka matanya perlahan menyesuaikan sinar matahari, melepaskan pelukannya memegang kepalanya yang pening. "Pusing" gumam gabriel.

"Terus aja mabuk, emang kamu itu enggak sayang sama anak dan istri" kesal luna mengingat tadi mal gabriel pulang dalam keadaan mabuk berat.

"Ck! Bukannya Prihatin malah ngomel" cicit gabriel.

Luna masuk kedalam kamar mandi, ia langsung memandikan queen dengan hati-hati, Memakaikan sabun secara perlahan. "Aduh, queen jangan gerak-gerak dong mamah takut nih" khawatir luna. Tanpa disadari ia salah mengambil sabun, yang seharusnya digunakan orang dewasa malah ia gunakan untuk bayi.

"OEK.OEK.OEK.OEK.OEK"

Tangis queen kencang sambil mengusap-usap wajahnya dengan tangan mungilnya. Melihat itu luna panik. "Astaga! Queen kamu kenapa sayang?" Tanya luna sambil menggendong queen yang malah semakin menangis kencang.

Gabriel yang memang sudah bangun ia langsung menghampiri suara tangis anaknya. Matanya melotot sempurna melihat queen yang menangis sambil mengusap matanya yang merah. "AATAGA! LUNA KAMU APAKAN QUEEN?" Teriak gabriel mengambil alih queen dari luna.

Luna menatap gabriel kaget. "I-itu---"

"Kau memakaikan sabun untuk orang dewasa, astaga! Ini pasti perih" panik gabriel mengambil air ia ulaskan ke wajah queen dan seluruh tubuh queen yang merah. "Astaga! Tubuhnya merah-merah" khawatir gabriel.

Sedangkan Queen ia masih menangis kencang, sampai-sampai suara air tidak terdengar akibat suara queen yang sangat kencang.

Luna yang mendengar itu ia langsung menatap tubuh queen, mulutnya terbuka lebar melihat tubuh anaknya yang merah. "Astaga! Q-queen" kaget luna.

Gabriel menatap tajam luna. "Kqu benar-benar tidak becus menjaga queen. Kau ceroboh" maki gabriel mendorong luna sampai terbentur tembok kamar mandi. Gabriel langsung menyelimuti queen yang masih menangis. Memakaikan baju asal. "Kita ke rumah sakit, ya, sayang" ucap gabriel membopong anaknya keluar kamar dengan wajah paniknya.

Sesampainya di rumah sakit dokter langsung memeriksa queen. "Dia hanya alergi sabun orang dewasa. Lebih baik gunakan sabun untuk bayi saya takut queen infeksi" ucap dokter.

"Baik, terimakasih" ucap gabriel. Setelah itu ia langsung membawa queen keluar rumah sakit setelah mengambil obat. Melirik queen yang sudah lebih tenang. "Dasar bodoh! Mengurus anak saja tidak becus" gumam gabriel.

Sedangkan luna ia terus menangis. Khawatir dengan keadaan anaknya, menunggunya di teras rumah. Melihat mobil gabriel yang masuk kedalam ia langsung berlari menghampiri gabriel. "Bagaimana kondisi queen? Dia ti---"

"Minggir" usir gabriel mengambil queen yang sudah Tidur di kursi bayi.

Luna menatap wajah queen yang merah. "Hiks, queen maafkan mamah, sayang. Mamah tidak bermaksud menyelakai kamu" sesal luna terus mengikuti gabriel dari belakang.

Gabriel merebahkan luna di kasur, mengoleskan salep yang tadi dokter resepkan. "Kenapa kau terlalu bodoh menjaga anak kamu sendiri, dia hampir celaka gara-gara mamahnya sendiri. kalau dia celaka bagaimana? Apa kamu bisa tangung jawab?" Tanya gabriel kesal.

Luna mengelus kepala queen. "Hiks, aku tidak tau----"

"Kau hanya bisa berselingkuh, dan marah-marah tidak jelas" potong gabriel.

Obsession Gabriel [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang