Dunia gabriel benar-benar hancur ia kehilangan orang yang paling ia cintai, orang yang selama ini ia cintai kini telah pergi untuk selamanya meninggalkan ia sendiri yang hancur. meninggalkan kisah yang sangat manis dan berakhir pahit.
Gabriel memukul tembok rumah sakit keras sampai tangannya berdarah bercucuran di lantai, kedua orangtuanya yang melibat anaknya hancur ikut hancur, mau bagaimanapun gabriel tetap anak mereka, anak satu-satunya mereka.
Rozak dan della belum pernah melihat gabriel hancur, dan menangis seperti ini, bahkan untuk mengeluh saja mereka belum pernah mendengar. tapi sekarang ini mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri, kalau anaknya benar-benar hancur.
Agung, faiz, dan bambang ikut sedih dan prihatin. jujur mungkin ini pertama kalinya mereka melihat gabriel hancur. Kalau boleh jujur mereka lebih suka gabriel yang membentak mereka bertiga ketimbang melihat gabriel hancur seperti ini.
Gabriel terduduk lemas di depan pintu ruang rawat luna, air matanya mengalir deras membasahi keuda pipinya. air hujan turun seakan tahu kesedihan yang sangat mendalam.
"Luna, saya mohon jangan tinggalkan saya" lirih gabriel."Gabriel, ini mamah, sayang---"
"Mamah puas, kan, lihat orang yang gabriel pergi untuk selamanya? Ini yang kalian inginkan?" Lirih gabriel.
Mereka menggeleng cepat. "Tidak!. kami tidak menginginkan ini setelah melihat kamu seperti ini, kami akan membantu luna" kata rozak.
Gabriel terkekeh kecil. "Luna sudah pergi...dan gabriel akan ikut bersama luna" teriak gabriel.
CKLEK.
gabriel mendong menatap doktor yang terburu-buru keluar ruangan. "Dok----"
"DOKTER FIRMAN PASIEN DETAK JANTUNG PASIEN BERDETAK KEMBALI" teriak dokter memanggil dokter spesialis penyakit yang diderita luna.
Deg
Gabriel langsung berdiri menatap luna dari luar jendela, ia bisa melihat jelas kalau luna sedang dipasangi alat-alat yang tidak gabriel tahu. "Luna, kamu harus sembuh" lirih gabriel.
"Syukurlah detak jantung luna kembali" syukur rozak dan yang lainnya.
"Harusnya gue enggak begitu jahat sama dia, harusnya gue enggak gegabah, harusnya gue bisa tahan cemburu gue" lirih gabriel.
Cklek...
Semua orang menghampiri dokter yang baru keluar ruangan. "Bagaimana kondisi pasien?" Tanya rozak.
Dokter menatap sedih gabriel. "M-maaf, pasien tidak bisa di selamatkan, obat yang diminum pasien sangat berbahaya dan mengakibatkan overdosis pada pasien. lambung pasien juga sudah parah dan tidak bisa di sel----"
"JAGA UCAPAN ANDA, APA KAU TIDAK TAU SAYA, HAH! DAYA GABRIEL ETTORE PRIA JAHAT YANG BISA MEMBUNUHMU TANPA AMPUN, SELAMATKAN ISTRI SAYA ATAU KAU DAN SELURUH DOKTER DISINI MATI HARI INI JUGA" bentak gabriel air matanya terus bercucuran.
Agung, faiz dan bambang menahan tangan gabriel yang hendak memukul dokter. "Sabar, kita juga ikut sed----"
"GUE ENGGAK BISA SABAR KALAU ISTRI GUE LEMAH SEPERTI INI, DIA HARUS TETAP HIDUP SAMPAI GUE MATI, DIA HARUS TEMENIN GUE SELAMANYA"
BUGH
BUGH
BUGH
BUGHGabriel memukul tembok rumah sakit membuat tangannya berdarah kembali. "Hiks, luna lo harus bangun, lo harus tatap gue, hiks" isak gabriel.
Gabriel mendorong ketiga temannya, menerobos masuk, menatap dokter yang sedang melepas kabel yang menempel di seluruh tubuh luna. "JANGAN DILEPAS SIALAN! DIA BISA MATI" bentak gabriel mendorong tubuh dokter sampai tersungkur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Gabriel [TAMAT]
Teen FictionGabriel Ettore pria yang tampan dan kejam, siapa sih yang tidak kenal gabriel pria yang tidak tersentuh dengan perempuan lain kecuali, Luna, wanita yang sangat cantik dimatanya. ia memiliki sisi gelap yang membuat siapapun bergidik ngeri Langsung ba...