Gabriel menatap istrinya yang asyik menonton film di televisi, gabriel memeluk pinggang luna membuat sang empu terkejut. gabriel mengelus perut rata istrinya menghirup aroma tubuh luna membuat ia kehilangan akal.
Seminggu setelah kejadian dimana gabriel bertengkar dengan kedua orangtuanya, luna tidak berani menolak keinginan gabriel. kedua orangtuanya saja bisa disakiti anaknya sendiri, apalagi dirinya seorang istri.
Jelas, perubahan itu membuat gabriel senang, ia tidak perlu mengeluarkan tenaga supaya luna mau menuruti kemauannya. "Kenapa leher kamu ada merah-merahnya?" Tanya gabriel berpura-pura polos.
Luna melirik gabriel. "Digigit psikopat kejam" jawab luna asal.
Bukannya marah gabriel malah terkekeh kecil. "Haha, berani sekali psikopat itu mengigit leher istri saya, apa perlu saya kasih pelajaran supaya dia kapok" kata gabriel dengan mimik wajah serius.
Luna mengangguk. "Sekalian bunuh dia...ahk" ringis luna menggosok lehernya yang digigit gabriel. "Kak, apaan sih jangan mesum, deh, aku lagi nonton film kesukaan aku" kesal luna memberontak minta dilepaskan pelukannya.
Gabriel menggeleng. "Tidak. saya mau peluk kamu" lirih gabriel.
"Makanya diam" kesal luna.
Gabriel membalikkan tubuh luna menghadapnya. "Saya menginginkan kamu lebih, luna" lirih gabriel.
Luna menggeleng. "Tidak. aku mohon jangan sekarang, kak, aku belum siap untuk hamil, aku belum bisa menjadi ibu yang baik aku janji setelah aku lulus kuliah kamu boleh ambil hak kamu"
Gabriel tersenyum tipis. "Aku pria dewasa, aku juga punya keinginan menyentuh kamu lebih. Tapi aku tidak akan menyentuh kamu kalau kamu belum siap" kata gabriel pasrah.
Luna tersenyum tipis, senyuman yang pertama kali gabriel lihat selama bersama luna. "Makasih, kak" ucap luna.
Gabriel tersenyum miring. "Tentunya tidak gratis" kata gabriel mengelus leher luna membuusnag empu merinding. "Kamu masih ingat, kan, kalau aku mau setiap hari di kasih tanda di leher aku?"
Luna mengangguk.
"Kalau gitu, lakukan sekarang" suruh gabriel menarik luna lebih dekat dengannya. "Jika kamu tidak mau saya sentuh lebih lakukan, atau saya sentuh kamu lebih" tawar gabriel menaik turunkan alisnya.
Luna menggeleng. "Kak aku tidak bisa, kakak jangan mesum dong" kesal luna mendorong kepala gabriel pelan.
Gabriel menatap datar istrinya. "Yasudah kalau gitu biar saya yang bikin, supaya semua orang tau kalau kamu sudah punya suami" ucap gabriel tersenyum miring.
Luna menggeleng. "J-jangan, menyebalkan sekali kamu kak" kesal luna mencubit perut gabriel membuat sang empu meringis kecil.
"Cepat" kesal gabriel.
Luna meneguk selipannya melihat leher tegas gabriel, ia langsung melakukan keinginan gabriel walaupun ia sedikit takut, kalau saja gabriel tidak mengancamnya mungkin ia tidak akan melakukan ini sangat menjijikkan melakukannya dengan orang yang tidak ia cintai.
Tangan gabriel masuk kedalam baju luna mengelus punggung luna lembut, membuat sang empu terbawa suasana, mau bagaimanapun ia seorang manusia ia juga memiliki khilaf.
Gabriel tidak tinggal diam ia membalas ciuman luna. "Pintar juga kamu" bisik gabriel.
Luna melepaskan ciuman ia menatap leher gabriel yang banyak bercak merah, hasil karyanya. "Udah. aku mau lanjut nonton fi......"
Ucapan luna terpotong saat gabriel membekap mulutnya menggunakan mulutnya sendiri. kali ini gabriel menciumnya lembut tidak ada kasar seperti sebelum-sebelumnya, bahkan luna sampai terbawa suasana. tanpa disadari luna mengalungkan tangannya di leher gabriel membuat sang empu tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Gabriel [TAMAT]
Teen FictionGabriel Ettore pria yang tampan dan kejam, siapa sih yang tidak kenal gabriel pria yang tidak tersentuh dengan perempuan lain kecuali, Luna, wanita yang sangat cantik dimatanya. ia memiliki sisi gelap yang membuat siapapun bergidik ngeri Langsung ba...