Gabriel membawa anaknya ke kantor sedangkan sang istri di rumah, gabriel sengaja membawa queen ke kantor supaya istrinya bisa istirahat sempurna tanpa diganggu queen. Sebenarnya ada mbok yang menjaga queen tapi tetao saja luna tidak akan membiarkan queen berlama-lama di asuh mbok katanya selalu rindu.
Banyak karyawan yang menatap gabriel takjub selain tampan dan CEO muda gabriel juga ternyata sangat perhatian dengan anaknya, gabriel mengendong queen masuk kedalam ruangannya kebetulan tidak ada jadwal meeting.
Gabriel menatap queen yang cantik menggunakan baju kodok berwarna hijau, topi hijau, semuanya berwarna hijau entahlah istrinya sangat random sekali sepertinya luna sedang merubah anaknya menjadi kodok.
Baru saja duduk langsung mendapat telpon dari sang istri, gabriel sengaja membiarkan telpon itu terus bunyi gabriel tahu istrinya pasti merengek ingin ikut ke kantor ingin bertemu queen. Dan sudah dipastikan akan mengeluarkan kata-kata manis supaya gabriel mengizinkannya.
"Mamah kamu nyebelin banget sayang" ucap gabriel mengajak bicara anaknya.
"Heheh" kekeh queen seakan tahu ucapan papahnya.
Karena khawatir luna kenapa-kenapa gabriel langsung menjawab telpon itu. "Apa sih say-----"
"AKU KANGEN QUEEN KAK AKU MAU KETEMU QUEEN AKU TIDAK BISA DIAM DI RUMAH TAPI ANAK AKU DI SITU" teriak luna.
Gabriel terkekeh kecil. "Enggak. Saya tidak izinkan kamu ke sini kalau kamu ke sini kamu tidak akan bertemu queen selama 1 bulan lamanya, titik" ucap gabriel serius.
"Kak dia anak aku lho masa gitu sih" sewot luna.
"Anak saya juga, udah ya saya mau kerja dulu queen juga lagi tidur" bohong gabriel.
"Mamamam" beo queen yang masih terdengar di sebrang sana.
"Ih bohong aja, itu queen lagi ngebeo sambil main ludah" ucap luna sewot.
Gabriel tertawa kecil. "Ko kamu bisa tau sih sayang? Wahh kamu pasang CCTV di ruangan aku, ya?" Tanya gabriel.
"Tau lah ikatan batin gitu lho, aku mau ketemu queen kak" rengek luna kesal.
"Enggak luna, kamu istirahat dulu sebentar pagi juga aku sama queen pulang ko" kekuh gabriel sambil membenarkan baju queen yang berantakan.
"Nyebl----"
"Saya tutup dulu I love you haha" potong gabriel langsung memutuskan sambungan telponnya.
TUT...
Gabriel langsung memutuskan sambungan telponnya menatap anaknya yang sudah pulas tidur di stroller bayi, gabriel membopong anaknya ke kamar yang ada di ruangannya Merebahkannya di sana memastikan CCTV yang ada di kamar sempurna menyala supaya ia bisa memantau queen lewat CCTV.
Gabriel kembali duduk di kursinya fokus mengerjakan pekerjaan sesekali menatap queen tidak tidur. "Gemes banget sih persis seperti mamahnya" gumam gabriel senyum-senyum sendiri.
Cklek.
Gabriel menatap pintu yang dibuka tanpa di ketuk lebih dulu, kaget menatap istrinya yang ada di hadapannya. "Sayang, ko kamu ada di sini sih?" Tanya gabriel menghampiri luna yang tersenyum manis.
"Hehe, aku di suruh bawain makan siang ini mamah yang suruh bukan aku" ucap luna cepat.
Gabriel menatap datar luna ia tahu ini pasti akal-akalan luna supaya bisa bertemu queen, gabriel menarik napas panjang berusaha sabar menghadapi Istirnya.
"Apa susahnya kamu nurut sama aku sih? Aku cuma mau kamu istirahat doang susah amat" kesal gabriel.
Luna tersenyum manis. "Sayang, bukan aku yang mau kesini tapi mamah yang suruh aku bawain makanan, kalau enggak percaya kamu telpon" ucap luna.
"Awas kalau kamu bohong" ucap gabriel langsung menelpon mamahnya dan untungnya mamahnya langsung menjawab telponnya, tanpa basa-basi gabriel menanyakan mengapa luna datang kesini dan membawakan makanan. Dan sialnya jawaban sang mamah dan istri sama.
"Benar kan?" Tanya luna menaik turunkan alisnya.
"Hmm" gumam gabriel tahu ini rencana istrinya.
"Mana anakku?" Tanya luna tersenyum manis menatap gabriel yang menatapnya malas.
"Kamar lagi tidur" jawab gabriel.
Luna langsung berlari menuju kamar diruangan gabriel, menatap queen yang ternyata sudah bangun yang sedang merangkak di kasur. "ASTAGA! QUEEN" kaget luna melihat anaknya yang hampir jatuh kelantai.
Gabriel yang mendengar teriakkan istrinya ia langsung berlari menghampiri luna. "Kenapa? Ada apa?" Tanya gabriel khawatir.
Luna membopong tubuh queen menatap tajam gabriel. "Queen hampir jatuh ke bawah, kamu gimana sih jaga anaknya kalau queen jatuh gimana coba?" Kesal luna.
Gabriel menatap queen yang menatap mereka polos. "Maaf sayang, kamu sih ajak ngobrol aku jadi aku enggak lihat queen" ucap gabriel.
Luna menatap kesal gabriel. "Kenapa kamu salahin aku coba? Kamu yang bawa queen. Ah sudahlah bicara sama kamu bikin aku kesal" ucap luna langsung keluar.
"Sayang" rengek gabriel.
***
Luna menatap suaminya yang sedang main games mengabaikan dirinya yang terus merengek minta dibelikan rujak, lebih tepatnya meminta izin makan rujak tapi gabriel tidak memperbolehkannya.
"Sayang kamu abia operasi kamu enggak boleh makan yang pedas-pedas" ucap gabriel.
"Pelit banget sih, aku enggak----"
"Luna aprie" potong gabriel tegas.
Luna mengangguk pasrah gabriel kalau sudah menyebut nama lengkapnya berani ia memberikan peringatan. "Yaudah enggak jadi" kesal luna melipat kedua tangannya di dada.
"Mana queen?" Tanya gabriel mengalihkan pembicaraan.
"Lagi sama mbok" jawab luna cuek.
Gabriel menagnagguk ia menatap wajah kesal luna, menarik napas panjang. "Yang lain aja---"
"Enggak usah aku udah enggak enak makan apa-apa" potong luna cepat.
Gabriel memeluk luna dari Samping. "Saya kaga gini karena saya takut kamu kenapa-kenapa, kamu abis operasi organ tubuh kamu masih luka saya tidak mau lihat kamu sakit. Lihat kamu minum obat setiap hari saja saya tidak tega, saya terlalu takut kehilangan kamu ketimbang kehilangan dir saya sendiri. Semua orang boleh pergi asalkan jangan kamu ataupun queen, kalian terlalu berharga buat saya, kalian itu separuh nyawa saya. Kalau boleh dan bisa saya menginginkan mati bersama kamu, jika tuhan mencabut nyawa kamu sebelum saya maka dunia saya benar-benar hancur, sedih, marah. tapi. Jika tuhan mencabut nyawa saya berbarengan nyawa kamu saya akan sangat bahagia dan berterimakasih karena sudah mengabulkan doa saya" ungkap gabriel sambil mengelus pipi luna.
Luna diam menunggu ucapan gabriel selanjutnya, hatinya tersentuh.
"Dari kecil saya tidak pernah merasakan cinta yang begitu hebat bahkan setelah saya lulus kuliah sekalipun saya tidak juga merasakan cinta padahal menurut teman-teman saya wanita yang mendekati saya sangat cantik, tapi di mata saya mereka hanyalah seorang boneka karena saya tidak menyukai boneka. Saya berusaha welcome sama Perempuan tapi rasanya susah sampai akhirnya saya bertemu kamu untuk pertama kalinya dan saya langsung merasakan perasaan aneh, daya memberanikan diri untuk konsultasi ke psikiater mungkin ini terdengar gila tapi ini apa adanya. Saya menceritakan semuanya dan mereka mengatakan kalau saya jatuh cinta, sebelum saya memaksa kamu saya meyakinkan kalau saya cinta sama kamu" lanjutnya mencium lembut pipi luna. "Jangan tinggalkan saya kalau kamu tidak mau melihat saya hancur" bisik gabriel lirih.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Gabriel [TAMAT]
Teen FictionGabriel Ettore pria yang tampan dan kejam, siapa sih yang tidak kenal gabriel pria yang tidak tersentuh dengan perempuan lain kecuali, Luna, wanita yang sangat cantik dimatanya. ia memiliki sisi gelap yang membuat siapapun bergidik ngeri Langsung ba...