4. tidak direstui

1.4K 41 0
                                    

Gabriel setia menunggu istrinya keluar dari kampus, satu jam sebelum istrinya keluar kelas ia sudah berada di gerbang kampus. ada beberapa mahasiswi yang menatap gabriel dengan tatapan kagum, ada juga yang terang-terangan menggoda gabriel membuat gabriel jijik.

Gabriel menyenderkan tubuhnya di mobil, tangannya ia lipat di dada, kacamata hitamnya menempel sempurna di hidung mancungnya. tidak lupa kedua tangannya ia masukkan kedalam saku celana. menggunakan pakaian yang sangat pas ditabuh, kaos hitam, celana hitam, dan kacamata hitam. ditambah rambut yang berantakan namun terkesan seksi.

Gabriel tersenyum tipis melihat istrinya berjalan menghampirinya, gabriel merentangkan kedua tangannya menyambut pelukan hangat dari istrinya. senyumnya lenyap melihat kening luna di plester.

"Nunggu lama, ya?" Tanya luna menatap suaminya.

Gabriel tidak menjawab ia menyentuh kening luna membuat sang empu meringis, menepisnya pelan. "Ini kenapa, tadi pagi enggak kenapa-kenapa ko sekarang di plester?" Tanya gabriel tanpa menjawab pertanyaan istrinya.

Luna melirik gabriel malas. "Ke dorong teman" jawab luna malas-malasan.

"Cewek, cowok?" Tanya gabriel lagi. rahangnya sudah mengeras menatap luka di kening luna, pinggir-pinggir yang tidak di plester terlihat jelas lebam.

"Cowok, dia tidak sengaja" jawab luna.

"Namanya siapa?" Tanya gabriel lagi tangannya mengepal kuat.

"Mau apa sih nanya-nanya te---"

"Jawab. bukan nanya" potong gabriel tidak suka.

Luna meraup wajahnya gusar. "Peri. dia sudah minta ma.....KAK MAU KEMANA?" teriak luna melihat suaminya berjalan cepat meninggalkannya sendiri. "Emang dasar psikopat, tadi nungguin disini eh malah ditinggal" kesal luna menyusul suaminya.

BRAK

Gabriel menerobos masuk kelas luna menatap segerombolan pria yang masih mengobrol. "Yang namanya peri mana?" Tanya gabriel menatap tajam pria yang menatapnya kaget.

"Astaga!, Mau ngapain kak---?”

"YANG NAMANYA PERI MANA?" bentak gabriel.

Mereka terlonjat kaget. "S-saya, kak, mau ap---"

BUGH
BUGH

"SIALAN!. KENAPA LO DORONG LUNA SAMPAI LUKA GITU" bentak gabriel memukul rahang peri.

Pergi menatap gabriel takut. "kak. saya tidak sen----"

Bugh
Bugh

"GARA-GARA LO, LUNA TERLUKA" gabriel terus memukul peri sampai babak-belur.

Luna melotot sempurna melihat pemandangan yang mengerikan. "KAK, GABRIEL" teriak luna menarik paksa gabriel, dari atas tubuh peri.

Gabriel menepis tangan luna ia kembali menindih tubuh pergi memukul peri sampai pingsan. "SIALAN! BERANI SEKALI DIA MENYAKITI PEREMPUAN GUE"

Luna kembali menarik gabriel ia langsung memeluk gabriel dari belakang. "Jangan!, dia tidak sengaja kak, dia juga sudah minta maaf jangan diperpanjang lagi aku mohon"

Nafas gabriel memburu ia memeluk luna erat. "Saya tidak suka orang lain menyakiti kamu. kecuali saya sendiri" lirihnya diakhir kalimat.

Luna hampir terharu mendengar ucapan suaminya, harunya berubah menjadi kesal. "Kau jangan menyakiti orang lain, lihat dia, gara-gara kamu dia pingsan seperti itu kalau dia mati bagaimana?" Khawatir luna menatap peri yang digotong teman-temannya.

"Itu lebih baik" kata gabriel.

"Kau----"

"Kita ke rumah mamah, dia ingin bertemu kamu" potong gabriel menarik luna keluar kelas.

Obsession Gabriel [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang