Call Me Baby (EXO Fanfic)

Live 12

New Live #6

Setelah mereka membersihkan diri masing-masing. Mereka mulai berkumpul di depan tv seperti biasa. Tiap hari mereka pasti berkumpul bersama di ruangan ini, makan malam atau hanya sekedar nonton film bersama.

Sehun tiba setelah D.O. Lay, Suho, Chanyeol, Baekhyun, Hyung Kim, Tao, Chen, dan Xiumin sudah duduk melingkar sambil mengobrol. Hanya Kai dan Dara yang belum tiba.

Dara turun beberapa saat kemudian diikuti Kai dibelakangnya.

*sebelumnya
Sehun berjalan cepat keluar kamarku tanpa membantah. Aku menarik nafas dalam lalu menghembuskannya kasar. "Apa aku keterlaluan membentaknya seperti itu? Tapi itu salahnya masuk-masuk sembarangan!"
"Nanti pasti ada yang kesini menanyakan apa yang terjadi, aku harus memikirkan alasan yang logis! Tidak mungkin aku menceritakan kejadian memalukan begitu.." Sambil buru-buru memakai pakaianku dan berjalan mondar mandir berpikir.

Beberapa lama menunggu, ternyata tidak ada yang datang. Dongkol sekali rasanya malah menunggu penghakiman. Bukannya bagus tidak ada yang dengar.

Saat akan keluar kamar. Tiba-tiba Kai sudah masuk kedalam kamarku dan berdiri di pintu masuk. Aku menaikkan alisku bingung "Apa yang dilakukannya disini?" Pikirku

"Kenapa lagi? Minggir! Aku ingin keluar.." Usirku malas

Tapi Kai malah menarik tanganku masuk lalu menjatuhkanku ke kasur. Dia merangkak naik ke kasur menindihku dibawahnya, sambil menatapku intens. "Kenapa lagi kau iniii???!!! Kita bahkan belum kenal dan kau sudah melakukan hal-hal yang aneh begini!!!" Teriakku frustasi didepan wajahnya sambil berusaha melepaskan kedua tanganku yang ditahan diatas kepalaku oleh tangan kanan Kai, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menyangga tubuhnya agar tidak terlalu membebani tubuhku yang kecil.
"Minggirlaaahh...!!!! Atau kau ingin aku teriak agar semua orang memergokimu disini sedang melakukaan pelecehan padaku!!?"
Kai melakukan smirk-nya lagi
"Berteriaklah.. Aku tak peduli.. Aku hanya ingin memastikan"
"Apa yang salah denganmu siihhh!!??? Kalau kau ingin kenalan lakukanlah yang lazim! Bersalaman, mengucapkan nama, kenapa kau malah melakukannya dengan cara aneh!" Aku terus berteriak teriak sambil berusaha menahan airmata kekesalanku yang sudah diujung mata.
Aku bisa melihat matanya berkilat jahat. Kai mendekatkan wajahnya. Aku tahu apa yang akan dia lakukan. Aku memejamkan mataku pasrah... Tak terasa airmata jatuh dari ujung mataku. Putus asa karena tidak bisa melepaskan diri darinya ditambah rasa kesal pada diriku sendiri yang entah kenapa merasa tak asing diperlakukan seperti ini oleh Kai.