Live 5

4.3K 413 8
                                    

Beginning #2

"Shiha...Siniii.."

Panggilku seperti anak kecil sambil tersenyum dan melambaikan tanganku pada Shiha.
Semua mata menuju ke arah pandang mataku. Melihat Shiha. Yang tidak aku sadar ada 2 pasang mata yang masih memandangku dengan tatapan yang hanya Tuhan dan dia yang tahu apa artinya.

Shiha berlari kearahku. Memelukku erat sambil sesegukan.

"San.. Kamu ga perlu ngelakuin ini. Aku tulus, sumpah! 100%!" Katanya lucu masih sambil menangis, yang membuatku tersenyum.

"Yaudah aku turun yaa.. Kamu puas puasin tu mandengin oppa oppa-mu!" Kataku sambil menangkupkan kedua tanganku di pipinya.

Aku berjalan menuju kebelakang panggung dengan perasaan gembira. Hendak menuju ke tempat dudukku sebelumnya. Tiba-tiba seorang staf memegang bahuku.

"Kamu tunggu di backstage saja."

"Kenapa aku harus ke backstage?"
Tanyaku

"Aku juga tidak tau, staf dari EXO yang memintaku."

Dengan bingung aku melangkah ke backstage. Mulai mencari cari dimana ruang tunggunya. Suasana sangat sibuk dibelakang sini, orang lalu lalang sambil berlari-lari meneriakan sesuatu yang tak kumengerti.
Rasanya ingin bertanya pada mereka. Tapi melihat wajah mereka yang terlihat kesal karna sangat sibuk, aku mengurungkan niatku.
Akhirnya aku menyerah mencari ruang tunggu dan memutuskan untuk mencari kamar mandi.
Aku berjalan celingukan sendiri bingung harus kemana. Jalan didepanku remang-remang. Tiba-tiba dari jalan itu muncul banyak orang saling berbicara satu sama lain. Aku langsung menyingkir dari tengah jalan. Dan menunduk, tak tahu kenapa aku menunduk hanya saja tiba tiba ingin menunduk. Saat semua orang sudah lewat aku kembali melanjutkan jalanku.
Tiba-tiba tanganku di tarik oleh seseorang yang menyeretku memasuki sebuah ruangan. Aku yang kaget bahkan belum sempat berteriak, sudah masuk ke dalam ruangan yang tidak ada seorangpun.
Aku memandang orang yang masih memegang tanganku itu. Dia memunggungiku dengan nafas terengah-engah. Tangannya yang menggenggamku bahkan terasa basah. Dia tiba-tiba membalikan badannya. Aku membelalakan mataku tak percaya.

Bukannya dia salah satu personel EXO!! Siapa ya namanya?! Ah! Bodoh sekali kau Dara! Siapa ya namanya!!? Lalu apa yang dilakukannya disini?? Bukannya dia masih ada pertunjukan?

"Ma..af, kenapa? Apa ada yang salah? Kau tidak ada pertunjukan?" Tanyaku khawatir
(Ps: ini sebenernya mau pake bahasa inggris. Tapi nanti dicerita selanjutnya ribet kalo mau ngobrol. Jadi bahasa indonesia semua aja gapapa ya. Anggep aja mereka bisa semua bahasa. Mian *bow *kiss)

Dia menatapku diam. Lalu melepaskan tanganku.

"Kau tidak mengenaliku?"

"Kau EXO. Tapi aku tidak tahu siapa namamu. Maafkan aku" kataku sambil menunduk.

Dia menghela nafas. Aku mendongak menatapnya. Lalu senyum menghiasi salah satu sudut bibirnya.
Aku bingung dengan sifatnya. Dia perlahan-lahan maju mendekatiku. Aku refleks mundur saat dia terus mendekat. Sampai akhirnya aku menabrak dinding. Dia terus mendekat. Dia mensejajarkan wajahnya dengan wajahku. Lalu tersenyum, menambah ketampanan wajahnya. Aku hanya diam, antara terpesona dan bingung harus bagaimana.
Tiba-tiba dia mendekatkan wajahnya. Aku menutup mata. Aku dapat merasakan nafasnya ditelinga kananku.

"Revenge, baby"

Aku membuka mataku terkejut.

Apa maksudnya? Revenge? Balas dendam? Dendam apa?

Dia lalu mencium pipiku, dan meninggalkanku yang aku yakin tampangku pasti dengan sukses memerah. Setelah menenangkan diriku sejenak. Aku keluar ruangan dengan ragu-ragu. Suasana masih seperti tadi. Banyak orang sibuk yang lalu lalang. Aku berjalan balik kembali kearah aku datang. Kali ini aku bisa melihat didepanku ada anggota EXO yang mau lewat. Aku berjalan sedikit kesamping untuk memberi mereka jalan. Ternyata sampai didepanku mereka berhenti.

"Kamu penonton yang tadi mengundurkan diri kan?" Tanya salah satu anggota EXO yang lagi lagi aku tak tahu namanya.

Bodoh memang kau Sandara. Kau hanya kenal Luhan dari sekian banyak anggota EXO lain. Aku merutuk diriku.

Aku mengangguk sambil tersenyum. "Apa acaranya sudah selesai? Mana temanku? Tadi aku disuruh menunggu disini. Tapi aku tak tahu apa yang harus kulakukan"

"Ah temanmu sudah kembali ketempatnya. Acaranya belum selesai. Kami sedang istirahat. Panggung sedang diisi bintang lain. Menunggu? Siapa yang menyuruhmu menunggu?" Tanya anggota lain yang kalau tidak salah namanya Xiumin. Karna aku hafal dengan wajah Cina dan matanya yang unik. Wajahnya khas.

"Salah seorang staf" jawabku

Dari belakang datang laki-laki lain. Dan ternyata dia yang menarikku ke ruang ganti tadi.

"Aku yang menyuruh staf. Aku ada perlu sedikit dengannya. Sekarang sudah selesai, pergilah." Usirnya datar

"Wah wah Kai ada apa ini? Apa kau mengenalnya?" Tanya personel lain.

Oh, jadi namanya Kai.

"Tidak, hanya ada sedikit urusan dengannya." Sambil mengarahkan matanya padaku.

Sedikit! Itu banyak! Apa apaan maksudnya tadi! Geramku dalam hati.

"Kai kau yakin menyuruh gadis secantik dia pergi?" Tanya personel lain yang mempunyai kantung hitam dibawah matanya.

Aku sudah mulai berjalan pergi saat tanganku ditahan oleh seseorang. Siapa lagi nama cowok ini? Huh.. Aku tak bisa ingat nama mereka semua!

"Kau sudah mau pergi?" Tanyanya

Aku mengangguk.

"Ikutlah dengan kami sebentar, sangat jarang melihag Kai berurusan dengan perempuan. Hehehe.." Pintanya

Aku memandang mereka semua, dan terakhir memandang Kai yang memalingkan wajahnya saat kutatap.
Mereka hanya senyum-senyum tidak menolak tidak juga mengatakan ya.
Akhirnya aku hanya pasrah saat Lay masih dengan memegang tanganku menarikku ke ruang make up mereka.

"Hmm bagaimana kalau kita mulai dengan perkenalan" kata Lay

"Kau tau nama nama kami kan?" Tanya Lay

Aku menggeleng.

"HA? SERIUS? Kau tidak tau?" Beberapa personel lain berteriak padaku

"Aku tak tahu. Aku hanya suka salah satu diantara kalian. Dan itu alasanku menyukai EXO. Dan aku baru kenal kalian beberapa minggu yang lalu. Mana bisa aku mengingat wajah kalian satu persatu." Belaku

"Baiklah..baiklah.. Ternyata kita tak seterkenal itu kawan-kawan. Hahaha... Namaku Chanyeol, salam kenal" ujarnya sambil sedikit membungkuk

"Dari kanan kekiri itu. Xiumin, Tao, Suho, Kai, D.O, Chen, Baekhyun, Lay, dan Sehun."

Setiap nama mereka dipanggil mereka melambai padaku. Terkecuali untuk manusia ga jelas, Kai itu. Dia hanya memandangku datar, tak suka.
Dan Sehun juga, saat namanya dipanggil dia hanya melirik sedikit kearahku sebelum akhirnya sibuk dengan handphone-nya.
Setelah perkenalan member EXO. Aku berdiri sambil sedikit membungkuk. "Namaku Sandara. Sandara Schöngeman"

-Part 5 END-

Call Me Baby (EXO Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang