Live 21

3.7K 219 23
                                    

Story of Korea #2

Brak bruk brak bruk

Suara langkah kaki berlarian di rumah sakit.

Beberapa lelaki tampan berlari menuju meja informasi.

"Sus, pasien dengan nama HyunSoo ada dikamar berapa?"

"Sebentar. Kamar D330, di sebelah kanan."

"Oke, terimakasih sus."

Pengunjung disitu menatap kearah mereka sambil berbisik-bisik.
Mereka tak menghiraukannya dan masih berlari panik dilorong rumah sakit.

Klak

Mereka memasuki sebuah ruangan.

"Sehun, kau baik-baik saja?! Chen!? D.O?!" Tanya Chanyeol panik.

"Kami baik-baik saja.. Hanya memar dan beberapa luka goresan di tangan dan kaki. Kami di perbolehkan rawat jalan." Jawab Sehun.

"HyunSoo bagaimana?" Giliran Suho yang bertanya.

"Kata dokter kepalanya terbentur. Tapi tidak parah. Dia akan segera bangun." Kali ini Chen yg menjawab.

"Gimana ceritanya kalian bisa kecelakaan seperti itu?" Baekhyun mulai penasaran

"Waktu itu kami berjalan-jalan dipusat perbelanjaan. Saat akan pulang, diparkiran basement tiba-tiba banyak paparazi yg datang. Kami panik, karna waktu itu kami tidak bawa penjaga. Kami merasa penyamaran kami berhasil karna selama jalan-jalan tidak banyak yang mengenali kami." D.O mencoba menjelaskan.

"Iya, lalu setelah itu kami langsung naik ke mobil, dan tancap gas. Paparazi masih mengikuti kami. Yang aku takutkan kalau mereka tau tentang HyunSoo adalah mereka akan membuat berita macam macam tentangnya."

"Apa yang Chen bilang tadi sama dengan yang kupikirkan. Kami menyuruh sopir untuk cepat-cepat agar bebas dri mereka. Mungkin karna panik, pak sopir tidak melihat lampu lalu lintas yang sudah merah. Dan disitulah kejadiannya. Mobil bagian kanan yang kebetulan HyunSoo tempati ditabrak." Sehu n menjelaskan lebih lanjut.

"HyunSoo sudah pingsan disitu. Kami syok tapi masih sadarkan diri. Kemudian kami buru buru ke rumah sakit." D.O menambahkan.

"Astagaaa.. Baguslah tidak terjadi sesuatu yang parah. Kalian pulanglah, kalian masih syok jadi butuh istirahat" kata Kai

"Baiklah kami akan pulang sebentar. Kami pinjam mobil. Nanti kami akan kembali lagi. Jaga HyunSoo." Kata Sehun.

"Iyaa.. Tenang sajaa.."

Malam berlalu.. Mereka bergantian menjaga HyunSoo. Kai yg giliran menjaga HyunSoo. Dia membuka lipatan kertas yang dibacanya kemarin.

Tiba-tiba ringtone handphonenya berbunyi. Dia meletakkan kertas itu dimeja lalu pergi keluar untuk mengangkat telpon.

Dara mulai sadar. Tapi dia tidak melihat siapapun disini.

"Ini rumah sakit ya? Sudah berapa lama aku pingsan. Aku haus."

Dara mengarahkan matanya ke nakas di samping kasurnya. Dia melihat ada kertas yang dilipat disana. Dia mengambil lalu membacanya.

----------------------------------------------------
Untuk Kai yang kusayangi, maafkan aku.. Maaf untuk semuanya.. Aku bahkan tak tahu bagaimana aku harus memulai.
Hmm... Kai, kau harus tau, aku mencintaimu dengan tulus. Aku masih ingat saat kita pertama kali bertemu. Aku bahkan sudah mengenalmu lebih lama daripada kau mengenalku. Luhan, dia itu teman masa kecilku.. Dia sering menceritakan tentang kau dan Krystal. Karna kalian satu sekolah dan aku tidak, aku ingin pindah sekolah ke sekolah kalian. Saat itulah aku pertama kali bertemu denganmu. Kebersamaan kita menumbuhkan perasaan ini. Tapi Krystal sudah duluan mengutarakannya padamu. Aku sedikit iri melihat kalian jadian. Kau ingat saat kalian mulai merasa aku menjauhi kalian. Itulah karna aku tak bisa menahan perasaan ini.
Ah.. Aku jadi teringat Krystal. Kau ingat saat pemakamannya aku tidak datang? Itu karena aku tak sanggup bertemu kalian, tak sanggup melihat wajah sedihmu dan Luhan. Aku berbohong pada kalian kalau aku keluar negeri pada saat itu.
Aku sebenarnya tak ingin mengungkapkan masalah ini. Tapi ini membebani batinku.
Aku membunuh Krystal, Kai! Aku tak sengaja sungguh!
Aku benar-bener tak bermaksud mendorongnya.
Aku tak bisa menjelaskannya disini. Biarlah ini sebagai beban hukuman buatku. Biarkan aku hidup dengan dosa ini.
Tapi kalau kau menerima surat ini mungkin kau tak akan pernah bertemu denganku lagi. Dan aku yakin kau pasti sangat sangat membenciku setelah tau yang sebenarnya.
Terimakasih kasih sayang dan cintamu selama ini, Kai. Aku yakin aku tak bisa menggantikan posisi Krystal. Tapi terimakasih atas sedikit rasa yang kau berikan padaku. Maafkan aku yang membohongimu dan membiarkanmu memberi cinta pada orang yang merenggut cintamu. Maafkan aku, jika kita bertemu lagi aku harap kita bisa saling mencintai tanpa bayang-bayang oranglain.

-Yang mencintaimu-

------------------------------------------------------

Sreek..

Dara selesai membaca tepat saat seseorang masuk.

"HyunSoo...!"

"Hai.. Sehuniee.."

"Kau baik-baik saja? Bagaimana perasaanmu?"

"Hmm.. Better.. Ngga ada yang sakit hehe... Kau bagaimana? Apa lukamu parah?"

"Aku baik baik sajaa.. Kau saja yang sampai pingsan. Hahaha. Apa yang kau pegang itu?" Tanya Sehun

"Aah.. Ini surat milik Kai. Kasian Kai, dia pasti sangat tersakiti."

"Apa isi suratnya?" Sehun penasaran.

"Adadeehh.. Sehun ga boleh baca, ijin Kai duluu.. Weee.." Dara menjulurkan lidahnya mengejek Sehun.

"Apaan siihh.. Sini kertasnya, aku juga mau baca.." Sehun berusaha merebut kertas itu dari tangan Dara.

"Engga.. Sehun ga boleh tau.. Ini rahasia Kai. Hahaha..."
Sehun menggelitik Dara.

"Sehuuunn.. Geliii..!" Dara mencoba membalas menggelitik Sehun.
Sehun memegang kedua tangan Dara dengan satu tangannya yang besar. Dan satu tangan lagi tetap menggelitik Dara. Dara tertawa terpingkal-pingkal.

"Sehun udaaahh.. Aku capeeek..hahahaha"
Rengek Dara dalam tawanya. Sehun berhenti menggelitik Dara.
Dara menyandarkan kepalanya ke dada Sehun yg berdiri didepannya, nafasnya ngos-ngosan*, dadanya naik turun karena kelelahan.

"Maaf yaa.. Maaf, aku kelepasan.. Aku lupa kalau kau masih sakit.. Habis kamu bawel dan iseng banget."

Sehun masih memegang kedua tangan Dara. Satu tangannya yang lain mengelus kepala Dara.

"Hahaha.. Gapapa.. Santai santai.. Aku kuat kok." Dara mendongak menatap Sehun.

"Hmm.. Permisi, ini tangan saya diborgol karena apa ya? Ngomong-ngomong sakit juga." Dara menatap Sehun dengan pandangan geli.

Sehun tersadar. Dia masih mengunci tangan Dara.

"Haha.. Maaf.. Iya tuan putri."

Sehun melapaskan tangannya. Kemudian mencium kening Dara yang masih mendongak menatapnya.

Dara membelalakan matanya tak percaya. Dia membeku ditempat.
Ciuman Sehun terasa sangat singkat, tapi membuat jantungnya berdebar.

Sehun tersenyum melihat reaksi Dara. "Hei, tuan putri kau baik-baik saja? Mukamu memerah.. Hahaha.."

"Aaiishh.. Ini ulahmuu..!" Dara menundukan kepalanya malu.

"Hahahahahaha.. Kau imut." Sehun mengelus kepala Dara lagi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*maafkan author yg gatau kata apa yang pas selain ngos-ngosan hahaha

Haaiii... Annyeong...
Huaaaa.. Author nulis di sela-sela Ujian niihh.. Mumpung ada sehari libuurr.. Dan ada ide juga hehe
Doain ujian author dapet nilai bagus yaa.. Amiinn..

Haha pembukaan yang garing ya..
Hmm.. Mau ngomong apa lagi ya,
Terima kasih yang masih menunggu cerita ini berlanjut.. Maafin kalo ada typo, dan kalimat-kalimat yang ga jelas.. Hehehe.. Habis ditulis langsung dipublist.
Kayanya beberapa episode lagi selesai..
Terimakasih buat love dan comment-nyaa... Sayang kalian semuaaaa

:* kiss

Call Me Baby (EXO Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang