Story 28

18 3 0
                                    

Luhan dan Kai duduk di meja di ujung ruangan. Setelah memesan terjadi keheningan yang canggung.

"Kenapa kau kembali ke Korea?" Tanya Kai tiba-tiba.

"Hmm.. apakah pertanyaan itu tidak sedikit kasar? Kedengarannya seperti aku tidak boleh kembali ke Korea" Luhan menunjukan ekspresi sedih dan menghela nafas dengan dibuat-buat.

"Bukan begitu..." Kai menjawab dengan lemah.

"Hahaha... yah! aku cuma bercanda, kenapa jadi secanggung ini." Luhan tertawa sebentar dan terdiam kemudian setelah melihat Kai yang tidak tersenyum.

"Sepertinya dia masih sangat terluka" Luhan bersedih untuk Kai didalam hatinya.

Mereka mulai mengobrol tentang masa sekolah dulu, sampai Kai menanyakan apakah Luhan sudah bertemu dengan Dara. Luhan terdiam beberapa saat, ragu apakah dia harus jujur atau tidak. Tiba-tiba pelayan restoran sudah ada di samping Kai dan meletakkan makanan yang mereka pesan di meja.

"Ayo kita makan dulu" Luhan mencoba mengalihkan topik pembicaraan. Tentu saja dia sudah bertemu dengan Dara, dia juga tahu kalau Kai dan Dara satu rumah. Tapi dia tidak ingin mengatakannya langsung pada Kai. Harus Dara sendiri yang menjelaskannya.

Luhan diam-diam mengirim pesan pada Dara. Meminta bertemu sekarang di restoran itu.

*Tringg

Ponsel Dara berbunyi menandakan ada pesan masuk. Dara mengecek ponselnya.

"Hei, jangan mengabaikan pria tampan di depanmu ini." Sehun sedikit tertawa sambil menyolek hidung Dara.

Ya, Sehun dan Dara sekarang sedang jalan-jalan berdua. Setelah EXO pulang recording Sehun yang melihat Dara di dorm terlihat banyak pikiran mengajak Dara keluar dengan dalih untuk membeli sesuatu karena dia lapar. Dara menyetujuinya karena dia ingin menghirup udara malam dan merelaksasikan sejenak pikirannya.

"Ah.. maaf. Aku tidak bermaksud mengabaikanmu." Dara sedikit memandang Sehun dengan mata bersalah.

"Iya, aku tahu." Sehun menepuk pelan kepala Dara.

"Mmm.. Tadi katanya kau lapar? Apa kau mau makan tteokbokki? Temanku tadi mengirim pesan ingin bertemu di restoran tteokbokki. Kebetulan restorannya dekat dari sini."

"Tteokbokki boleh juga." Kata Sehun

"Nanti aku akan mengenalkanmu padanya." Dara dengan riang berbicara sambil berjalan mundur menghadap pada Sehun.

"hati-hati nanti kau ter....." Belum selesai Sehun memperingatkan Dara, kaki Dara selip dan membuatnya kehilangan keseimbangan. Refleks, Sehun mengulurkan tangan dan menarik tangan Dara sambil memeluk pinggangnya dengan tangan yang lain. Dara jatuh kepelukan Sehun. Suasana disekitar mereka jadi hening dan sedikit canggung.

"Hah.. dasar kau ceroboh!" Sehun mengomeli Dara dengan bercanda, memecah kecanggungan.

Dara yang sedikit syok, pipinya memerah karena sadar dia sedang ada di pelukan Sehun. Dara juga mencoba untuk berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

"Jangan salahkan aku! Salahkan batu itu karena ada di depan jalanku" Dara yang masih ada di pelukan Sehun mendongak dengan wajah cemberut menatap Sehun yang ada diatasnya. Sehun yang gemas dengan wajah kesal Dara yang dibuat-buat, menekan dahi Dara dengan jari telunjuknya dan merenggangkan pelukannya. Mereka kemudian tertawa bersamaan memikirkan kekonyolan itu.

Ponsel Luhan bergetar dan muncul notifikasi pesan dari Dara tepat setelah ia menyelesaikan makanannya. Luhan membacanya sekilas, kemudian berdiri ingin meminta ijin pada Kai untuk keluar sebentar. Tapi sebelum niat itu terlaksana, Dara sudah masuk ke restoran dan berjalan menuju ke tempat duduk Luhan dan Kai. Kai yang duduk membelakangi pintu masuk tidak tahu kalau Dara dan Sehun datang. Dara juga tidak memperhatikan orang yang duduk di depan Luhan adalah Kai, karena wajahnya tidak terlihat olehnya.

"Hei, Lu!" Dara melambaikan tangannya.

"Hai" Luhan sedikit bingung kenapa Dara datang bersama Sehun.

Mendengar suara yang tidak asing, Kai menengok ke belakang tubuhnya dan bertatapan dengan Dara dan Sehun.

Dara tidak menyangka Luhan menemui Kai dan juga ngajaknya bertemu.

"Hyung, ternyata kau disini juga." Sehun tersenyum menyapa Kai.

"Luhan!? Kapan kau kembali ke Korea?"

"Baru saja. Hehe."

"Sini, duduk sini, ayo kalian pesan" Luhan mempersilahkan Dara dan Sehun duduk satu meja dengan mereka.

Dara merasa pertemanan mereka sangat kasual. Padahal mereka mantan satu grup.
Mereka mengobrol dengan santai selama menunggu pesanan yang kedua.

"Aah.. Bagaimana dengan HyunSoo dan Luhan hyung? Apa kalian juga sudah berteman lama?"

"Mmm.. kami juga teman SMA." Luhan menjawab Sehun pendek.

"woah.. apakah Kai hyung dan HyunSoo....." belum selesai Sehun berbicara, pelayan restoran sudah tiba di meja mereka dan mengantarkan pesanan. Wajah Sehun terlihat sangat senang setelah makanannya datang. Berbeda dengan wajah ketiga orang di sekelilingnya yang mendung.

"Waaahh.. ini enak sekali." Sehun memuji makanan didepannya. Luhan dan Kai tersenyum kecil melihat reaksi Sehun.

"Ah iya, tadi aku belum selesai bertanya. Apakah Kai hyung dan....."

"AAA.. Sehun, apa kamu mau temani aku keluar sebentar? Aku perlu beli sesuatu di minimarket." Luhan memotong omongan Sehun.

"hmm.. boleh hyung. Bagaimana dengan Kai hyung dan HyunSoo?"

"Sebentar saja, biarkan saja mereka melanjutkan makannya. ya kan?" Luhan memandang Kai dan Dara bergantian.

"hmmh.." Kai dan Dara mengangguk.

Setelah Sehun dan Luhan pergi dari restoran itu. Kai menatap Dara yang duduk di seberangnya.

"Kau bisa menemui Luhan, apa kau sudah sembuh?" Kai menanyakan keraguannya. Dara hanya menunduk tidak menjawab apapun. Keterdiaman Dara seperti menjawabnya.

"Kenapa kau tidak katakan padaku kalau kau sudah ingat semuanya?" Kai menekankan kata demi kata sambil menahan emosinya.
Dara memandang Kai dengan mata berkaca-kaca.

"Aku takut. aku tidak siap dengan semua reaksimu. aku bersalah padamu. aku menyesal. apa aku masih punya muka untuk bertemu denganmu?" Setetes air mata mulai turun dari mata Dara.

"Aku sudah tau semuanya. Apalagi yang kau takutkan?" Kai mencoba menyentuh tangan Dara.

"Aku tahu, Luhan sudah bilang padaku. Tapi bukankah tetap saja aku pembunuh? Aku merenggut Krystal darimu. Aku tidak pantas berada di depanmu"

Dara terus saja menyalahkan dirinya sendiri. Air mata juga terus berjatuhan bersamaan dengan penyesalan yang menyeruak di hatinya.

"Aku tidak pernah menyalahkanmu. Aku hanya kecewa, kau dan Luhan meninggalkanku di saat terpurukku. Pertama kalinya aku bertemu denganmu setelah kejadian itu, aku hanya ingin sedikit menggodamu atas dasar emosiku. Aku melampiaskan ke kesalanku padamu. Tapi karena kau yang masih tidak mengenaliku, aku jadi semakin kesal. Aku juga bersalah HyunSoo. Aku tidak pernah menghubungimu untuk meluruskan semuanya."

Kai berbicara sambil memegang tangan Dara erat. Mendengar penjelasan Kai, perasaan mengganjal di hati Dara sedikit terangkat, tapi ikatan kuat penyesalan masih tergantung disana. Perasaan berdosa itu tidak bisa di hilangkan.

==============================

==============================


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Call Me Baby (EXO Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang