Live 26

181 20 2
                                    

"Lalu bagaimana kau bisa berakhir datang ke Korea lagi? Dimana kau tinggal? Apa rumahmu masih yang lama?"

"hmm.. aku juga tidak mengerti. Selama di Indonesia aku hidup dengan tenang, bahkan aku tidak pernah mendengar apapun tentang korea dari orang tua-ku. Sampai akhirnya aku dengar kabar kakekku sakit, dan kita sekeluarga harus pindah ke korea. Ingatanku masih hilang saat itu. Karena beberapa alasan sekarang aku tinggal di dorm idol." Kataku

"Artis siapa? Girlgrup mana?"

"Bukan. Boygrup" aku menjawab sepelan mungkin. Karena aku takut dengan reaksi Luhan kalau dia tahu yang sebenarnya.

"HA?! Yang benar saja. Apa kau tinggal sendiri dengan banyak pria?"

Kan, seperti yang kupikir. Luhan akan beraksi berlebihan. Apalagi kalau dia tau mereka EXO.

"Ya bisa dibilang seperti itu. Tapi Kim Oppa sering datang berkunjung kok."

"Kau belum menjawab pertanyaanku. Boygrup yang mana?"

"EXO"
aku menjawab sambil menunduk

"Tunggu.. tunggu.. kamu tinggal bersama EXO, bagaimana bisa?"

"Hmm.. yaa karena mereka ada dibawah naungan perusahaan kakekku, kau tidak tahu ya kalau aku cucu pemilik perusahaan mantan grup-mu? Aku juga belum punya rumah tetap, dan orang tuaku sedang sibuk pergi keluar negeri untuk mengurus beberapa dokumen perusahaan. Jadilah aku tinggal disana, agar tidak sendirian."

"Jadi kau sudah bertemu dengan Kai?" Tanya Luhan penasaran

"Tentu saja. Dia bersikap sangat kasar dan sangat aneh padaku bahkan di pertemuan pertama. Aku rasa dia masih membenciku."

"Kapan kamu pertama kali bertemu Kai?" Tanya Luhan lagi

"Sewaktu EXO mengadakan konser di Indonesia. Temanku mengajakku menonton konser itu, dan terjadilah aku bertemu dengan Kai. Pada saat itu aku tidak mengenalinya. Karena sikapnya yang kasar aku jadi membencinya. Huft.. sekarang setelah ingat semuanya, aku jadi takut berada didekatnya. Aku merasa dia sangat sangat membenciku." Aku menghela nafas.

"Kau juga tidak pernah bercerita apa-apa padaku tentang mantan grupmu itu, tiba-tiba saja aku tahu kau pergi."

"Hmm kalau soal itu, karena memang tidak ada kabar darimu dan aku tidak punya kontakmu jadi aku tidak bisa apa-apa. Kai juga tidak mau membicarakan masa lalu lagi." 

"Kau tahu Kai memiliki surat pengakuan yang kutulis sebagai bentuk penyesalanku pada Krystal. Aku tidak tahu bagaimana surat itu bisa berada di tangannya. Apa mungkin sewaktu aku pindah ke Indonesia surat itu tertinggal dan Kai mengambilnya?"

"Mmm.. sebenarnya......" Luhan menceritakan kejadian sebenarnya.

"APA!? Jadi kamu yang memberikannya pada Kai? Aish! Pantas dia sebenci itu padaku. sebenarnya aku juga akan memberikannya sendiri pada Kai suatu saat. Karena aku berencana untuk sekolah di luar negeri untuk menghindari semua kenangan buruk disini, surat itu rencananya akan ku serahkan saat aku akan pergi. Tapi ternyata aku hilang ingatan dan lupa membawa surat itu. Biarpun tanpaku surat itu sampai kepada Kai."

"Maaf" Nada suara Luhan terdengar menyesal.

"Tak apa. Aku akan mengurus itu nanti"

Karena terlalu asyik mengobrol, kita sampai lupa waktu. Aku berniat mengecek jam dari ponselku. Tapi ternyata ponselku mati.

"Jam berapa sekarang, Lu?"

"Jam 9 kurang 5 menit."

"Oh tidak, aku harus pulang Lu."

Call Me Baby (EXO Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang