Live 25

233 18 5
                                    

Luhan melanjutkan ceritanya.

"Saat itu dia benar-benar ketakutan dan depresi. Lalu aku menelpon ambulan dan polisi untuk mencari keberadaan Krystal. Saat di temukan Krystal masih sadar. Tapi dia menderita luka parah di sekujur tubuhnya. HyunSoo menangis dan meminta maaf berkali-kali pada Krystal. Krystal sempat tersenyum dan menggenggam tangan HyunSoo sebentar sebelum akhirnya tak sadarkan diri. HyunSoo menemani Krystal diambulan menuju rumah sakit dan menunggu di depan ruang operasi selama berjam-jam. Tapi nyawa Krystal tidak tertolong, kepalanya dan dadanya terbentur sangat keras serta kehilangan banyak darah. HyunSoo menangis sejadi-jadinya disitu. Dia bahkan tidak bisa diajak berkomunikasi dengan polisi mengenai kejadian ini. HyunSoo benar-benar depresi saat itu. Akhirnya aku yang sedikit mengarang cerita kepada polisi agar HyunSoo tidak di salahkan atas ketidaksengajaannya."

"Hari itu juga aku menghubungimu kan Kai? Memberimu kabar tentang Krystal. Kau datang ke rumah sakit dan kau lihat sendiri kan bagaimana keadaan HyunSoo saat itu? Pada saat itu aku tidak bisa cerita kejadian yang sebenarnya padamu. HyunSoo juga sangat-sangat menyesal setiap hari. Dia selalu mimpi buruk tentang kejadian itu." Luhan menghela nafas lagi. Terlihat berat menceritakan ini semua.

"Apa kau ingat? Sehari setelah kejadian itu HyunSoo menghilang, dan tak ada kabar? HyunSoo mengalami depresi berat, dia tidak mau makan, bahkan tidak bisa menerima makanan. Dia akan memuntahkan makanan yang masuk kemulutnya. HyunSoo diinfus berhari-hari. Saat pemakaman Krystal, HyunSoo tidak hadir dengan alasan dia pergi ke luar negeri? itu sebenarnya dia sedang di rawat di rumah sakit. HyunSoo sendiri yang meminta pada orangtuanya untuk tidak memberi tahu siapapun tentang keadaannya."

"2 bulan sejak kejadian Krystal, HyunSoo berangsur-angsur membaik dan sudah masuk sekolah. Sejak saat itu dia dekat denganmu kan? Aku bahkan pernah memergoki kalian berciuman.. hahaha.. Aku sedikit senang HyunSoo mulai membaik saat itu. Dia sudah seperti adik bagiku." Luhan memandang ke langit saat mengatakan itu. Aku hanya terus terdiam mendengarkan tanpa menjawab Luhan sama sekali.

"Aku sangat khawatir dan sedih melihat keadaannya. Dia hanya bahagia sebentar setelah bersamamu. Lalu dia mengalami kecelakaan itu, yang membuat seluruh ingatannya terhapus. Bahkan dia tidak ingat padaku. Dan tiba-tiba orang tuanya memutuskan untuk pindah ke Indonesia, tanpa memberitahu siapa pun. Kalau saja saat itu aku tidak tiba-tiba datang kerumah HyunSoo, aku pasti tidak akan tahu keadaan HyunSoo yang depresi dan tidak akan mengucapkan selamat tinggal pada HyunSoo" Luhan terdiam dan memandangi sepatunya setelah bercerita panjang.

Luhan benar-benar memberi tahuku semua yang dia ketahui. Aku masih tidak tahu apa yang harus aku katakan. Perasaan dikhianati menambah peliknya emosiku. 

Langit sudah menghitam, taman mulai sepi, lampu taman mulai dinyalakan. Hanya ada kesunyian antara aku dan Luhan. Selama beberapa menit kita hanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

*Flashback End~

"Lalu apa gunanya dia memberikanku surat itu, sementara dia menceritakan semuanya. Bukankah surat itu jadi tidak berguna?"

Tapi aku bahkan menyimpan surat itu sampai sekarang. Aku memijat pelipisku. Kepalaku sedikit pusing memikirkan hal itu lagi.

"Kai, kita sudah sampai, turunlah" 

Manager menyadarkanku dari lamunan.
Benar juga, aku harus menyingkirkan perasaan pribadiku dulu sementara ini. Aku harus fokus pada fans-ku dan juga konser world tour EXO beberapa minggu kedepan. Masalah ini bisa di selesaikan nanti.

*Dara pov

Aku melempar tubuhku kekasur. 

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku bingung." Aku menutup mata dengan lenganku dan mencoba berpikir.

Call Me Baby (EXO Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang