15

4.3K 286 42
                                    

Cw// Male lactation, cross dressing, nenen 🤭

***

"Gerah ih," keluh Novalio sembari menarik bajunya hingga ke leher. Perut baby bump nya yang telanjang langsung terpampang nyata.

Malam itu rasanya begitu panas bagi Novalio. AC di kamarnya tidak bisa mendinginkan suhu udara. Ia semakin bergerak gelisah mencari kenyamanan. Selimut tergeletak begitu saja di lantai karena terus ditendang hingga jatuh.

Melihat Herza yang baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang setengah basah rasanya begitu menyegarkan. Tapi ia tentu saja dilarang mandi malam. Ada begitu banyak larangan yang harus dipatuhi oleh orang yang sedang hamil.

"Sayang, bajunya dipake yang bener dong." Herza menarik kembali baju itu dan membenarkannya. "Aku naikin AC nya ya."

"Tapi bajunya bikin sesak," rengeknya. Novalio mengeluh tak nyaman mengenakan sweater rajut cukup tebal.

"Nanti kamu sama babies nya masuk angin loh."

"Bajunya bikin pengap Herzaaa," Novalio kembali menaikkan bajunya. Herza membantunya untuk duduk, tak lupa menyangga punggunya dengan bantal agar tidak sakit.

"Ya udah ganti aja bajunya. Sebentar aku cariin dulu."

Herza beranjak menuju lemari besar dengan empat pintu itu mencari baju yang kira-kira nyaman untuk Novalio pakai.

" Yang ini lumayan tipis nih," tawar Herza.

"Itu tangannya kekecilan, nanti robek di bagian ketiaknya."

"Kalo yang ini?"

"Itu udah gak muat."

"Ini?"

Novalio menggeleng dengan bibir yang melengkung turun.

Herza kembali membongkar lemarinya. Tapi hampir semua baju Novalio berlengan panjang. Memakai baju Herza pun rasanya akan sia-sia saja karena tidak bisa mengcover si kembar.

Dari semua baju yang Herza tawarkan —ia bahkan hampir mengosongkan isi lemarinya— tidak ada satu pun yang Novalio sukai. Oke, Herza memilih untuk menyerah dan menuruti keinginan sang omega.

"Ya udah, bajunya boleh diangkat, asal jangan lama-lama."

"Kenapa ih? Aku mau tidur kayak gini, enak, adem."

"Gak boleh! Nanti ada yang bangun."

Gelak tawa Novalio langsung terdengar cukup keras. Suaminya itu memang ada-ada saja tingkahnya. Herza kembali merangkak ke tempat tidur dan memeluk Novalio dari samping.

"Padahal gak papa kalo bangun juga biar kita bisa main," goda Novalio dengan memasang wajah tengilnya.

"Niooo, kamu ini kebanyakan gaul sama Papi, otaknya jadi mesum gini." Bahaya sekali memang jika mereka disatukan terlalu lama, sifat mereka jadi mirip dan itu sangat menyebalkan menurut Herza.

"Aku aduin Papi loh ya kamu bilang dia mesum."

"Loh emang bener kan? Kalau udah masa heat papi, atau rut papa, aku harus buru-buru mengungsi. Tapi karena sekarang ada kamu, jadi mereka yang mengungsi," curhat Herza.

Novalio kembali tergelak. Membayangkan betapa heboh kedua mertuanya itu jika mendekati siklus mereka. Tapi meskipun bukan dalam masa kawin, Jordan sering uring-uringan karena ditinggal Terra walaupun hanya satu hari. Seperti beberapa hari terakhir, Terra sedang mengikuti acara fashion di Berlin selama satu minggu, dan Jordan seperti remaja puber yang begitu menderita akibat LDR. Jika Terra tidak mengancam tidak akan memberi jatah, sudah dipastikan Jordan akan segera menyusul ke Berlin.

Mate - Hyuckno [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang