16

4.1K 301 36
                                    

"Sayang, hari ini aku mau pergi yoga sama Nio ya," ujar Terra yang tengah bersiap.

Pada pemeriksaan kemarin Novalio disarankan untuk lebih banyak olahraga agar otot-otot tubuhnya bisa lebih rileks. Olahraga yang paling banyak digemari oleh ibu-ibu hamil biasanya berenang, yoga, pilates, berjalan kaki, dan masih banyak lagi. Karena Novalio sudah biasa berenang, maka Terra mengajaknya untuk melakukan prenatal yoga. Novalio tentu merasa senang, terlebih mereka akan datang ke tempat yoga secara langsung, bukan memanggil instrukturnya ke rumah.

"Loh masa aku ditinggal sendiri?"

"Ayolah Jo, kamu nggak lumpuh, cuma cedera bahu aja, masih bisa jalan ke sana ke mari, masih bisa pake satu tangan juga."

"Nanti aku kesepian sayaang," rengeknya.

"Manja bener nih kakek-kakek."

"Heh! Sembarangan kamu nyebut aku kakek-kakek!"

"Lah bener dong, bentar lagi kita punya cucu, jadi kakek dong."

"Ya iya sih, tapi gak gitu juga. Perginya berdua doang? Herza gak ikut?"

"Enggaklah, ada Louis sama Hendrick. Herza kan kerja, palingan kalo sempet dia nyusul."

"Kenapa sih gak dipanggil aja instruktur nya ke sini?" Jordan berusaha membujuk sang istri agar tidak pergi.

Terra berdecak. "Apa gak bosen Nio kalo cuma olahraga di rumah? Kamu aja baru seminggu diem di rumah udah jenuh, apalagi dia? Dia butuh suasana baru, bertemu orang-orang baru bukan cuma anabul, ikan dan pelayan. Udah ah, aku mau pergi, kasian Nio udah nunggu."

Jordan langsung kicep. "Yaudah hati-hati."

"Oke sayang, see you."

"See you."

Terra melihat Novalio sudah duduk manis bersama dua pengawal setianya. Ia nampak antusias untuk mencoba hal-hal baru seperti yoga. Apalagi di sana dia akan bertemu dengan orang-orang yang sedang hamil juga, mungkin dia bisa menambah teman baru nanti.

"Ayo kita berangkat."

"Lets go!" Novalio menyambut Terra dengan penuh semangat.

Instruktur profesional pada kelas yoga yang akan Novalio ikuti adalah salah satu kenalan Terra, namanya Liza. Dia sudah membuka kelas yoga nya itu hampir tiga tahun, dan biasanya hanya diikuti oleh kalangan atas saja. Jadi kelas yoga Liza ini terkenal sangat eksklusif dan tidak sembarangan orang bisa mengikutinya.

"Papi kok pesertanya perempuan semua?"

Begitu Novalio menginjakkan kaki di tempat itu, ia hanya melihat ibu-ibu muda dengan usia kandungan sekitar 5-7 bulan yang tengah bersiap. Hampir setengahnya omega dan sisanya para beta perempuan. Apa hanya dia omega laki-laki di sini?

"Ya gak papa, yang penting kelas prenatal yoga."

"Tapi aneh gak sih Pi?"
Novalio semakin ragu untuk masuk ke sana. Ia merasa sedikit tidak percaya diri, mengingat dirinya yang berbeda dengan orang-orang yang ada di sana.

"Udah gak papa ayo. Kelasnya mau mulai bentar lagi." Terra sedikit menarik Novalio. Sebelum menuju ruang ganti, mereka bertegur sapa sejenak dengan instruktur sekaligus pemiliknya itu.

"Oh, tidak perlu khawatir, ada satu omega laki-laki yang juga akan ikut kelas yoga hari ini. Mungkin dia sedikit terlambat," jelas Liza setelah Terra menjelaskan kekhawatiran dan ketidaknyamanan sang menantu dengan menjadi satu-satunya peserta laki-laki di sana.

Mata Novalio langsung berbinar begitu mendengar kata omega laki-laki. Bukan kah itu hal yang sangat bagus? Novalio pasti akan menjadikan orang itu sebagai temannya.

Mate - Hyuckno [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang