18

4K 305 96
                                        

Jericho benar-benar tiba dalam sepuluh menit. Matanya yang tajam bergulir mengawasi titik merah yang terus bergerak pada layar iPad nya.

"Mobil nya menuju pelabuhan," ujarnya.

Sedari tadi Herza sudah melacak lokasi ponsel ketiga orang itu, tapi ponsel mereka mengarah pada titik yang berbeda, lalu tiba-tiba mati di pertengahan jalan.

Petunjuk terakhir yaitu mobil yang dipakai oleh Hendrick. Setiap mobil yang Herza miliki dipasang pelacak untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini. Dan saat Jericho mencoba untuk mentracking mobil itu, diketahui tujuan mobil itu mengarah ke pelabuhan.

"Kenapa kalian diam saja?! Cepat selamatkan Nio! Jangan sampai terjadi hal buruk padanya!" Terra berteriak marah dan histeris begitu mendengar menantunya hilang. Harusnya ia selalu menemani ke mana pun Novalio pergi sehingga hal-hal seperti ini bisa dihindari.

"Kita memerlukan rencana Terra, karena dia tidak mungkin bergerak sendiri. Kalau kita salah langkah, hal yang lebih buruk pasti terjadi." Jordan sedari tadi berusaha menenangkan sang istri yang diliputi kekalutan.

"Papa, sebaiknya ajak Papi pulang dan menunggu di rumah. Aku pasti akan membawa Nio kembali dengan selamat." Herza tidak bisa berkonsentrasi jika sang papi terus menangis dan memintanya untuk segera menyelamatkan Novalio.

Bukannya Herza tidak ingin bergerak cepat, tapi yang dikatakan papanya benar, jika dia salah mengambil langkah, maka kemungkinan terburuknya adalah dia tidak bisa menyelamatkan Novalio.

"Tidak! Aku ingin ikut menyelamatkan Nio."

"Papi, dengerin Herza ya, Nio pasti selamat, Herza akan membawanya pulang secepatnya. Papi tunggu saja kabar baiknya, dan Herza akan menyerahkan pelakunya pada Papi agar papi bisa bebas melakukan apa pun padanya."

Jika Terra sudah turun tangan dalam menghukum musuh-musuh sang anak, maka akan dipastikan hukuman itu lebih kejam daripada kematian. Dia tidak pandang bulu dan tidak mengenal kata maaf, siapa pun yang berani mengusik orang-orang yang ia sayangi, maka ia akan menyiksa mereka tanpa ampun, sampai mereka mengemis-ngemis kematian padanya.

Setelah berbagai bujuk rayu, akhirnya Terra mulai tenang dan setuju untuk pulang. Jordan hanya akan mengantarnya dan kembali menyusul Herza nanti.

"Berapa banyak orang-orang kita yang harus disiapkan?" Maverick sudah bersiap untuk mengumpulkan pasukannya.

"Tidak perlu, hanya kita. Siapkan saja senjata dan amunisi kalian. Aku yakin dia tidak akan melibatkan orang-orang pentingnya. Bahkan aku yakin, dia tidak turun langsung dalam masalah ini."

Herza, Jericho, Maverick dan Louis berkumpul untuk mengatur strategi mereka. Mereka harus merencanakan dengan matang serangan yang akan mengalahkan mereka dengan telak.

Alasan Herza tidak melibatkan banyak anak buahnya adalah ia tidak ingin menarik banyak perhatian. Pelabuhan adalah tempat yang sibuk dan dipenuhi oleh orang-orang. Ia ingin meminimalisir korban dan kerugian jika sampai terjadi baku tembak di sana.

Setelah dirasa cukup, mereka segera menuju lokasi terakhir mobil yang dibawa oleh Hendrick. Louis bersama Maverick dan Herza bersama Jericho. Mobil yang mereka kendarai melaju dengan kecepatan maksimal seolah mereka sedang berada di jalur bebas hambatan. Mobil dan truk yang menghalangi mereka disalip dengan sempurna.

"Jerry stop!"

Ckiiiitttttt. Ban mobil itu berdecit nyaring sampai mengepulkan asap dari gesekan aspal dan ban itu.
Untung saja mobil mereka tidak terbalik saat direm secara mendadak. Hanya saja mobil yang dibawa oleh Louis sedikit kebablasan.

Mate - Hyuckno [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang